***
Apa yang ada dibenak kalian jika berada di tempat yang asing bagi kalian? Rasa bingung. Dan itu yang Eliarys rasakan ketika membuka matanya. Kehidupan yang dia jalani pun berbeda dari kehidupannya dulu.
Namun apakah dia akan tetap di kehidupan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini sangat indah. Di atas sana, langit malam bertaburkan bintang-bintang kecil membuat Valerie menatap kagum. Jarang sekali, dia melihat bintang sangat banyak di atas sana.
"So beautiful."
Tidak ingin menyia-nyiakan momen ini, lantas Valerie langsung menyambar kamera untuk mengabadikannya. Lalu, melihat hasil jepretannya. Lumayan.
Tok! Tokk!
"Dek!" Ujar seseorang diluar
Valerie segera beranjak menuju pintu kamar dan membukanya. Ada kedua kakak kembarnya. Valerie pun mempersilahkan keduanya masuk. Untung saja kamar nya sedang tidak berantakan, sebab tadi sore sudah ia rapikan.
"Ada apa?" Tanya Valerie ketika ketiganya sudah duduk di lantai yang beralaskan karpet berbulu
"Tadi ngapain?" Ucap Vino
"Tadi? Oh! Tadi ngeliatin bintang di balkon."
"Bukan itu."
Valerie mengernyit heran, "Sih apa?"
"Ck! Kalo nanya tuh yang jelas!" Viona menampol lengan kiri Vino
"Gak usah nampol dong!" Ucapnya terjeda, "Sakit nih." Lanjutnya sembari mengelus lengan kirinya yang nyut-nyutan bekas tampolan Viona
"Gitu aja sakit. Cemen lo!" Cibir Viona
Viona kini beralih ke Valerie. "Tadi gimana sama Razka?" Tanyanya menaik turunkan alisnya
"Ya nggak gimana-mana. Gitu aja." Jawab Valerie yang tersenyum entah karna apa
"Gitu aja nih? Masa sampe senyum senyum gitu." Goda Viona
"Y-ya gitu." Valerie memalingkan wajahnya ke arah samping
"Pasti ada sesuatu kan?" Tanya Vino yang membuat Valerie tersenyum malu
"Fiks! Cerita dong, dek. Gak ember kok gue. Suer deh." Ucap Viona
Valerie pun mulai menceritakan.
Flashback
"Suka?"
Valerie mengangguk antusias, "Suka banget kak! Makasih ya."
Valerie sangat senang sekali. Bagaimana tidak? Razka mengajaknya menonton berdua di pertunjukan musik. Di tempat pertunjukan dimulai, hanya ada dirinya dan Razka tidak ada penonton lain selain mereka.
Valerie sempat heran. Ternyata Razka sudah memesan secara pribadi pertunjukan ini untuk Valerie dan Razka sendiri. Wow. Valerie bahkan tidak pernah menyangka.
"Lucu banget sih." Gemas Razka yang mengusak-usak rambut Valerie
Valerie merenggut, "Ihh! Berantakan." Ucapnya yang cemberut membuat kedua pipi chubby nya sedikit menggembung
