「14」

9.9K 793 6
                                    

"Kiran!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kiran!"

Gadis berambut hitam sepunggung itu lantas menoleh ke arah datangnya suara. Melihat seseorang yang memanggilnya, sebuah senyuman terbit di bibirnya.

"Kenapa nggak minta tolong aku aja sih?" Jevan langsung mengambil beberapa buku dari Kiran sehingga Kiran tidak membawa apapun saat ini

Kiran menatap pria dihadapannya, "Kamu kan mau tanding." Ucapnya

Jevan terkekeh. "Terus ngebiarin pacar aku bawa buku seberat ini sendirian gitu?"

Pipi Kiran sontak memerah.

"Ini mau dibawa kemana?" Tanya Jevan

"Perpustakaan."

Jevan mengangguk. Lalu, keduanya berjalan berdampingan menuju ke perpustakaan. Ditemani canda dan tawa.

"Hah.. gak di dunia asli sama dunia ini sama aja ya, orang kalo bucin kaya gitu." Ucap Valerie

"Kaya lo nggak aja Ri." Celetuk Linda

Sedari tadi Valerie dan Linda menjadi figuran yang menonton kedua tokoh utama bercengkrama. Apalagi ditemani dengan Macaroni level 7, berasa nonton drama romantis secara langsung.

"Ri."

"Hem, iya?" Ujar Valerie tanpa menoleh

"Maksudnya di dunia asli sama dunia ini apa?" Tanya Linda kebingungan

'Duh! mampus gue. Gimana nih' batin Valerie

Mata Valerie bergulir kesana dan kemari gelisah. Dia harus gimana, haruskah dia jujur?

"LINDA VALERIE KALIAN NGAPAIN DUDUK DI DAHAN POHON?!" Teriak salah satu siswi ternyata teman sekelas mereka, Tessa

Tessa heran dengan kedua teman kelasnya itu. Valerie dan Linda memang sudah nongkrong di dahan pohon sembari menunggu pertandingan basket hari kedua. Namun, ternyata mereka disuguhkan dengan adegan dua tokoh utama cerita yang adegannya dibawah pohon yang mereka berdua tongkrongi.

"Nongkrong bareng burung, Sa!!" Teriak Linda menjawab pertanyaan Tessa

Tessa mengernyitkan dahi tak paham. Aneh. Memilih acuh, dia pun melanjutkan perjalanan yang tertunda tadi.

***

"Ah leganya." Ujar Linda sembari mengelus perutnya

Valerie berdecak, "Ck! Lama banget sih lo." Ucapnya

"Ya maap. Perut gue nggak bisa diajak kompromi nih, mulesnya minta ampun tadi." Ucap Linda

Valerie mengangguk. "Hem. Tapi lo gak lemes kan? Lo soalnya bolak balik ke kamar mandi."

Linda pun menggeleng, "Aman bosqyuh!" Ucapnya dengan memberikan jempol

"Kuy nonton!"

Valerie menggandeng tangan Linda. Dan pergi ke lapangan untuk menonton basket hari kedua.

"Hampir penuh semua Lin. Gimana?" Ujar Valerie

Linda memicingkan matanya mencari tempat duduk yang masih kosong. Gotcha! Matanya berbinar kala melihat tempat yang masih kosong.

"Ada tuh di depan."

Linda langsung menarik tangan Valerie agar mengikutinya. Setelah sampai, keduanya langsung duduk dan bernapas lega.

"Sayang banget ini udah babak keempat. Maaf ya Ri, tadi gue lama banget huhu." Ujar Linda dengan nada bersalah

Valerie terkekeh, "Ya elah, gapapa kali. Daripada lo nahan berak cuman buat nonton basket. Hahaha!"

"Jangan keras-keras anjir! Maloe gue."

Valerie menatap kedepan, ya walaupun terhalang pagar disekitar area lapangan basket ini. Matanya menatap anggota yang memakai jersey nomor punggung 07, Razka tentunya.

"AAAAAAA!"

Teriak para siswi disekitar Valerie dan Linda ketika bola basket mengarah ke arah mereka tadi.

'Loh? Lian kelas 12?!' batin Valerie

Valerie agak kaget. Apalagi sekarang terlihat dari pandangan Valerie, Razka sedang mempertahankan bolanya agar Lian tidak mengambilnya.

'Razka masih aja natap Lian kaya gitu. Sebenarnya ada apasih sama mereka berdua?' batin Valerie berkecamuk

"Duh Kak Arsen ganteng banget."

"Hadep sini dong kak." Oceh Linda yang mendapat gelengen dari Valerie

"Astaga! Valerie lo liatkan?! Kak Arsen hadep sini woy! Aww tambah like deh!" Oceh Linda lagi

"Iya deh Lin. Gue iyain aja deh." Ucap Valerie

"WOOOOOYYYYYYY MASUK MASUK MASUK! WOOO!"

"WOOOOOOOO YEY MENANG!"

"Menang yey! Kak Arsen menang yey!" Girang Linda sembari memeluk Valerie

Valerie tersenyum. "Good joob."

***

Kini, Valerie akan pulang sekolah. Hal yang paling dia tunggu. Valerie ingin segera pulang agar ke kamarnya dan ke pulau kapuknya. Tapi sebelum itu, Razka memintanya untuk datang ke parkiran.

Untungnya parkiran saat ini tidak terlalu ramai. Jadi, dia tak perlu mencari berlama lama mencari Razka.

"Hadiahnya mana?" Tanya Razka ketika melihat Valerie baru sampai

"Lah?"

Razka cemberut, "Yah aku kecewa."

Valerie bingung. "Hah? Terus gimana? Aku gak tau." Ucapnya

Razka meresponnya dengan gelengan. Valerie tambah bingung sekarang ini.

"Kamu mau apa?" Tanya Valerie dengan lembut selembut sutra

"Hug me please." Ucap Razka dengan senyum mengembang yang jarang dia perlihatkan untuk orang lain

Valerie tersenyum. Lalu dia memeluk Razka terlebih dahulu dan dibalas oleh Razka juga.

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit

"Thank you Eri." Ujar Razka setelah melepas pelukannya terlebih dulu

Valerie tersenyum, "You're welcome Azka."

"Pulang yuk." Ajak Razka yang diangguki oleh Valerie

"Mau mampir kemana dulu gitu?" Tanya Razka ketika Valerie sudah menaiki motor sport miliknya

"Gak dulu. Mau pulang langsung." Ucap Valerie lalu memeluk Razka dari belakang

Deg deg deg

Razka menetralisir detak jantungnya yang mulai gila.

Brum brumm

The Antagonis Sister in Novel | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang