Pertemuan antar keluarga. Tidak pernah sekalipun muncul dalam benak Valerie selama ini. Apalagi untuk sekarang, di hadapannya sekarang ada orang tua Razka tentunya Razka juga hadir. Sedari tadi, para orang tua membahas bisnis. Biasalah.
Makan di ruang VIP di salah satu restoran bintang lima yang cukup terkenal di kota ini. Bagi Valerie, pertemuan ini seperti terlalu mendadak. Bagaimana tidak mendadak, Mama Salma saja memberitahu Valerie saat sore tadi.
Dan Valerie menghabiskan waktu selama 3 jam hanya untuk memikirkan pakaian yang sesuai untuk pertemuan ini. Pilihan Valerie pun jatuh pada dress sepanjang lutut berwarna putih gading polos tanpa ornamen apapun.
"Ayah senang lihat kalian berdua semakin dekat." Ucap Daniel, ayah Razka sembari tersenyum
"Saya masih nggak nyangka. Anak-anak kita bisa sedekat ini. Dulu Valerie acuh banget sama Razka. Saya masih ingat, Razka dulu setiap libur sekolah pasti selalu main ke rumah dan pasti bawa bunga Mawar putih favorit Valerie." Ujar Victor mengingat-ingat masa itu
Hera tertawa. "Hahahaha, iya saya juga ingat. Razka selalu minta titip bunga Mawar putih setiap mau akhir pekan ke saya. Awalnya saya heran, tapi beberapa minggu kemudian saya baru tau, ternyata itu buat Valerie." Ucapnya
"Kalo di ingat-ingat lucu juga ya." Ucap Salma
"Iya, caranya itu loh. Luluhin Valerie lewat bunga favoritnya." Timpal Hera
Sontak, keempat orang tersebut tertawa bersama. Valerie dan Razka hanya saling pandang.
'Emang ada yang lucu ya?' tanya Valerie
'Nggak tau. Biasalah humor orang tua' ucap Razka
Mungkin seperti itulah saat jika mereka berdua bertelepati. Lalu, keduanya kembali sibuk dengan memakan hidangannya masing-masing.
"Saya rasa ini adalah waktu yang cukup tepat bila pertunangan Razka dan Valerie diadakan secara resmi dan dipublikasikan."
Uhuk uhukk
Valerie yang sedang meminum air pun tersedak kala mendengar ucapan Ayah Daniel.
"Astaga sayang." Salma yang tanggap langsung memberikan tisu kepada Valerie
"Nggak papa?" Tanya Hera
"Valerie nggak papa kok. Maaf semuanya, Valerie kaget tadi." Ucap Valerie sambil memandang orang-orang dihadapannya
Mereka pun mengangguk.
"Nanti akan ada acara pertunangan Razka dan Valerie yang pastinya dihadiri dengan banyaknya orang, entah itu teman, kerabat, keluarga maupun kolega bisnis." Ucap Daniel
"Kapan Yah?" Tanya Razka yang sedari tadi diam
"Akhir bulan ini. Apakah kalian berdua setuju?" Ujar Daniel
Razka dan Valerie sama-sama kaget. Akhir bulan ini berarti satu minggu lagi?! Oh my gosh. Sepertinya para orang tua ini sudah merencanakannya jauh-jauh hari sebelumnya.
"Bagaimana?" Tanya Victor
"Razka setuju."
"Valerie setuju juga."
Para orang tua lantas langsung tersenyum mendengar jawaban Razka dan Valerie.
Victor melihat jam ditangannya. "Ternyata sudah cukup malam. Apabila sudah selesai, saya sekeluarga izin mengundurkan diri." Ucap Victor
"Waduh, iya ternyata. Ya sudah mari kita pulang. Besok anak-anak masih sekolah, takut kesiangan nanti." Ujar Daniel
***
Sang Bulan dan malam yang telah berganti dengan sinar matahari yang menyinari bumi, menandakan pagi hari telah datang. Di sebuah kamar yang didominasi dengan warna pastel, terlihat seorang gadis yang sudah siap berangkat sekolah. Siapa lagi kalau bukan Valerie. Menggendong tas polosnya itu, dia mulai beranjak pergi meninggalkan kamar tersebut."Dek! Berangkat sama gue yuk." Ajak seseorang yang tak lain kakak laki-lakinya
Valerie menggeleng dan dia mulai menuruni anak buah tangga untuk menuju ke bawah.
"Why?" Vino bertanya
"Gue udah janjian sama Azka mau berangkat bareng." Ujar Valerie
"Yee.. Berduaan mulu dah. Kali-kali sama gue kek." Ucap Vino
"Iri bilang boss." Celetuk Viona yang berada di lantai atas
Vino mengarahkan pandangannya ke Viona, "Diem lo! Tiba-tiba nyambung kek listrik ajah." Ucapnya
"Nyenyenye."
"Lain kali aja deh kak." Ucap Valerie
Vino menoleh, "Lain kalinya kapan? Besok ya! Oke besok. Bye! Gue berangkat dulu."
"MAMA VINO BERANGKAT!" Seru Vino dan langsung pergi meninggalkan rumah
"Astaga Vino vino." Salma yang baru saja dari dapur hanya menatap kepergian Vino sambil geleng-geleng kepala
Pandangan Salma pun beralih ke arah Valerie dan Viona yang ternyata sudah turun. "Kalian berdua, ayo sarapan bareng Mama." Ucapnya
"Papa udah berangkat ya, Ma? Kok nggak keliatan." Ucap Viona
"Iya Papa udah berangkat, sekitar 20 menit yang lalu."
Kini, ketiga perempuan itu memulai sarapan pagi mereka dengan khidmat. Tanpa ada percakapan dan candaan.
Ting
Suara notifikasi dari handphone Valerie sontak membuat ketiganya mengalihkan pandangan mereka pada handphone yang tergeletak di meja makan. Lalu tidak lama mereka pun fokus lagi ke makanan masing-masing.
Valerie melihat sekilas melihat pesan dari Razka. Artinya, lelaki itu mungkin sudah berada di depan rumahnya sekarang. Valerie pun segera menuntaskan kegiatan sarapannya.
Ting tong
"Ma, Valerie berangkat dulu. Razka kayanya udah di depan." Pamit Valerie
"Iya hati-hati, jangan lupa pakai helm." Ucap Salma direspon Valerie dengan acungan jempol lalu beranjak pergi menuju ke luar rumah
"Mama mau ke toko sekarang, kamu mau bareng Mama atau diantar Pak Heri aja?" Tawar Salma kepada Viona
"Sama Mama aja deh."
"Oke, sebentar Mama ambil tas dulu diatas." Viona mengangguk.
Sedangkan di luar rumah. Valerie dan Razka pun sudah siap berangkat sekolah.
"Udah?"
"Udah. Lets go!"
Motor yang ditumpangi mereka berdua pun melesat membelah jalanan kota pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Sister in Novel | END ✔
Fantasi*** Apa yang ada dibenak kalian jika berada di tempat yang asing bagi kalian? Rasa bingung. Dan itu yang Eliarys rasakan ketika membuka matanya. Kehidupan yang dia jalani pun berbeda dari kehidupannya dulu. Namun apakah dia akan tetap di kehidupan...