***
Apa yang ada dibenak kalian jika berada di tempat yang asing bagi kalian? Rasa bingung. Dan itu yang Eliarys rasakan ketika membuka matanya. Kehidupan yang dia jalani pun berbeda dari kehidupannya dulu.
Namun apakah dia akan tetap di kehidupan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi ini siapa yang mau?"
Satu kelas terdiam ketika Arya berbicara. Arya menghela napas.
"Elia!" Arya menunjuk gadis yang duduk dibarisan kedua di tengah
"Lo ikut padus kan?" Elia pun mengangguk
"Gue pengen lo jadi perwakilan kelas kita buat lomba nyanyi." Ucap Arya yang membuat Elia menggeleng tidak mau
"Jangan gue lah. Suara gue fals tau." Kata Elia beralasan
"Jangan percaya! Suara Elia bagus banget kok! Gue pernah denger." Seru siswi di pojok, Mawar
"Nggak!" Ujar Elia
"Please, Elia. Mau ya?" Tetap saja ucapan Arya masih dihadiahi Elia gelengan
Arya seketika teringat sesuatu, dia tersenyum penuh arti. "Gue kasih lo boneka moomin deh." Ucapnya
Elia menatap Arya. "OKE! Gue mau jadi pewakilan kelas kita."
Seketika satu kelas X IPA 4 dibuat menatap tak percaya kepada Elia. Disogok pake boneka moomin, langsung mengiyakan tawaran Arya tadi.
"Bisa gitu ya." Ucap Valerie meringis
Linda terkekeh, "Bisa aja. Soalnya setau gue Elia itu pecinta boneka moomin."
"Sip! Gue tulis ya." Arya langsung menulis nama Elia di papan tulis
"Buat bazar siapa aja yang mau nanganin langsung di stand? Lima orang aja ya." Ujar Arya lagi
"Gue mau dong!" Celetuk Mawar
"Gue ngikut!" Kata Tessa
"Gue sama Zea." Ucap Gina
"Oke. Satu lagi?"
Siswa yang bernama Rangga itu mengangkat tangannya. "Gue."
"Yakin?"
Rangga mengangguk, "Hm. Sekalian jaga stand bazar kelas kita." Ucapnya yang membuat sekelas bersorak ria
"Uwuw."
"Udah diem-diem. Buat makanan atau minuman apa yang dijual. Terserah kalian berlima, silahkan diskusi. Kalau bisa harga yang dijual masih aman buat kantong ya."
"Ini uang kas buat keperluan bazar." Fara, selaku bendahara kelas memberikan sebuah amplop berisikan uang kas ke Mawar
Mawar melihat nominal uang di dalam amplop tersebut. "Gak kebanyakan nih? Ntar uang kas habis cuman buat ini."
Fara terkekeh, "Udah gue itung semuanya. Lagian ini cuman setengah dari uang kas kita. Gak bakal bikin uang kas kita habis."
Semua murid dikelas ini mengangguk mendengar perkataan Fara. Yaiyalah gak bakal habis. Orang dalam seminggu, mereka harus kas sebesar Rp.5000. Cukup banyak kan? Tapi itu sudah menjadi kesepakatan semua murid di kelas ini sejak awal.
