「17」

9.5K 723 17
                                    

RUMAH SAKIT BAKTI INDAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RUMAH SAKIT BAKTI INDAH

Valerie masih termangu setelah melihat sebuah papan besar yang terpajang di gerbang rumah sakit kala mobil Razka memasuki area parkir. Netranya melirik ke Razka yang sedari tadi diam saja.

Keduanya lantas langsung pergi menuju ke lobby. Valerie hanya mengikuti kemana arah Razka pergi, dan tentu saja sambil melihat-lihat interior rumah sakit ini yang sangat sangat bagus.

Hingga keduanya sampai di depan ruang ICU. Valerie berpikir keras, apakah Razka bercerita harus di ruang ICU. Ada apa sebenarnya? Bukankah ruang ICU adalah ruangan khusus untuk merawat pasien dengan kondisi yang mengharuskan perawatan intensif dan pengawasan ketat. Pikir Valerie.

Sekarang Valerie dan Razka sudah memakai gaun terusan yang biasanya orang menjenguk pasien di ruang ICU.

"Azka, ini siapa?" Tanya Valerie kala dirinya melihat pasien perempuan yang terbaring tak berdaya dengan alat-alat bantu yang cukup banyak

"Kakak aku. Kak Ariana." Ucap Razka lirih

Mata Valerie membola, menandakan dia cukup kaget dan shock atas perkataan Razka tadi.

'Ucapan kak Viona beneran dong' batin Valerie

"Kak. Ini Razka. Kali ini Razka nggak dateng sendirian, ada seseorang juga disini. Dia Valerie, tunangan Razka yang sering aku ceritain ke kakak." Ucap Razka

Valerie berujar, "Halo kak Ariana. Aku Valerie anaknya Papa Victor sama Mama Salma. Aku tunangan sama Razka sekitar 2 tahun yang lalu. Maaf ya Kak, aku baru bisa jenguk kakak sekarang. Cepat sembuh ya kak." Ucapnya

"Kakak kapan bangunnya? Udah lama loh kakak tidur disini. Pulang ke rumah yuk kak, apa kakak nggak kangen sama Ayah, Bunda, Razka. Kita selalu nunggu kakak bangun." Ucap Razka dengan mata yang berkaca-kaca

Ariana Hailey Calder. Sudah setahun terakhir sejak Ariana dinyatakan koma. Keluarga Calder sangat amat bersedih kala cucu perempuan satu-satunya di keluarga itu tertidur panjang selama setahun terakhir ini. Dengan alat-alat bantu yang membantunya untuk bertahan hidup selama ini.

Semuanya terpukul dengan kejadian ini. Terlebih bagi Razka sendiri. Dirinya amat sangat merasa terpukul melihat kakak yang dia sayang terbaring lemah tak berdaya di bangsal ruang ICU.

"Sabar ya, Azka. Jangan terlarut dalam kesedihan, Kak Ariana pasti nggak mau kamu sedih gini. Aku yakin kok kakak kamu bakal siuman." Ucap Valerie memberikan semangat ke Razka meskipun sedikit

Razka tersenyum, "Aamiin. Makasih ya, Eri."

Valerie mengangguk. Walaupun dia masih belum paham sepenuhnya dengan ini, namun ekspresi Razka membuatnya sedikit paham perihal keadaan ini.

Tidak lama berada di ruang ICU, lantas Valerie dan Razka beranjak pergi dari ruangan tersebut. Mereka berdua pun menuju ke area taman rumah sakit, Razka yang mengajak Valerie. Keduanya pun duduk di salah satu kursi taman.

The Antagonis Sister in Novel | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang