Di salah satu Ballroom yang bertemakan rustic banyak sekali tamu undangan dari kalangan pembisnis hingga teman sebaya yang datang ke acara Pertunangan antara Razka dan Valerie. Acara yang dibuat oleh dua keluarga Calder dan keluarga Zephyr.
Walaupun acara sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu, namun belum ada tanda-tanda bintang utama acara ini menampakkan hidungnya sedari tadi.
"Aku nggak nyangka ternyata Valerie udah tunangan sama Razka." Ucap salah satu anak dari tamu undangan yang ternyata bersekolah juga di Bimasakti
"Kamu mainnya kurang jauh, Liza. Makanya nggak tau." Ujar pria paruh baya disampingnya
Gadis tadi pun mencebik kesal, "Ihh papah!"
Linda yang sedang menikmati kue sontak tertawa mendengar percakapan salah satu tamu. Tidak keras namun tidak kecil, hanya tertawa sedang-sedang saja. Bisa dikira aneh jika dia tiba-tiba tertawa tepat di belakang mereka.
"Ya Tuhan! Belinda! Ternyata kamu disini, Mamih sama Papih daritadi nyari kamu." Ucap wanita paruh baya yang tiba-tiba datang sambil berkacak pinggang
"Mih, ini enak banget loh." Linda mengalihkan pembicaraan Mamihnya
Mamihnya tampak mengikuti, "Iyakah? Mamih belum sempat nyicipin tadi. Gara-gara kamu sih."
Mamih Linda lalu mencicipi kue yang Linda ambil. Wajahnya langsung berbinar kala merasakan rasa kue tersebut.
Tak berselang lama, semua orang mulai mendekati pintu utama Ballroom. Mereka ingin melihat dua bintang utama acara ini. Siapa lagi kalau bukan Razka dan Valerie. Mereka berdua mulai memasuki ruangan Ballroom dengan tangan bergandengan. Keduanya tidak pernah melunturkan senyuman sedikit pun sejak memasuki ruangan hingga ke area tengah.
"Mereka sangat serasi"
"Mereka sangat tampan dan cantik!"
Razka yang tampak gagah dan tampan dengan memakai tuxedo hitam dan Valerie yang tampak menawan memakai dress panjang blue grey dengan bahu terbuka membuat tampilan lehernya nampak jenjang. Di bagian leher, tergantung indah sebuah kalung liontin blue sapphire yang dipakai Valerie.
Razka menuntun Valerie ke titik tengah Ballroom ini, tempat mereka akan berdansa. Memulai dansa dengan saling membungkukkan badan terlebih dahulu, Razka menggapai tangan Valerie dan..
Cup
"Maukah anda berdansa dengan saya, Princess?" Ujar Razka
Pipi Valerie bersemu, kekehan kecil terdengar dari bibir Valerie. "Sure." Ucapnya
Razka merengkuh pinggang Valerie sehingga membuat jarak antara mereka dekat, sangat dekat. Dansa pun dimulai, beberapa orang pun mengikuti dansa tersebut. Tidak jarang orang yang merasa kagum melihat kecocokan antara Valerie dan Razka.
"You're so beautiful." Razka berucap sembari tersenyum manis
"Is it true?" Valerie menatap Razka dengan seksama
"Yeah. Its true, babe." Ucap Razka
Valerie tersenyum, "Thank you."
"Untuk?"
"Semuanya. I love you, Arazka."
Cup
Sebuah ciuman singkat di pipi kanan Razka dari Valerie. Razka mematung. Tetapi mereka masih melanjutkan dansa.
"Kenapa kok gitu?" Valerie bertanya tentang keterdiaman Razka
Senyuman langsung merekah di bibir Razka, "I love you too, Valerie. Love you so much."
Cup
Sekarang giliran Valerie mematung. Razka juga ikut terdiam menunggu reaksi Valerie akan seperti apa.
"First kiss aku! Razka!!"
"Hehe."
Valerie terdiam mendengar reaksi Razka yang cuman 'hehe' setelah mengambil first kiss miliknya. Kemudian, keduanya langsung mendudukkan diri di tempat duduk yang disediakan untuk mereka berdua.
Enak juga walau tadi cuman sebentar
Sontak, Valerie menggelengkan kepalanya. Bisa-bisanya dia berpikir seperti tadi. Gila. Dirinya gila.
***
"Selamat Valerie."
Valerie yang sedang mengobrol dengan Razka pun menoleh ke arah datangnya suara. Melihat orang yang dikenalnya, dia pun langsung berdiri. Mereka saling bersalaman.
"Makasih kak Lian atas ucapannya." Ucap Valerie
Lian mengangguk dan beralih menatap Razka. "Selamat buat lo juga."
"Hmm. Makasih."
Valerie langsung tersenyum kikuk ke arah Lian setelah mendengar jawaban Razka yang irit nan cuek bebek. Lian memaklumi. Walaupun Razka sudah sedikit memaafkan dirinya, Razka masih tetap bersikap seperti itu kepadanya. Tidak apa-apa.
"Ya udah, aku ke sana ya." Ucap Lian yang diangguki Valerie
Sepeninggal Lian, Valerie langsung duduk disamping Razka lagi.
"Udah saling maaf kan?"
"Udah kok."
Valerie menaikkan sebelah alisnya, "Heleh, udah minta maaf tapi tadi nada bicaranya ketus." Sindirnya
"Maaf." Ucap Razka
"Nggak usah minta maaf kamu nggak ada salah sama aku." Ujar Valerie
Keduanya pun terdiam. Hingga orang tua Razka memanggil mereka untuk bergabung ke meja mereka. Mereka berdua pun setuju.
"Waduh.. Anak Mama cantik banget ini." Puji Salma
"Cantik kaya Mama nya." Celetuk Hera
Salma tertawa, "Aduh aduh jeng, kamu ini bisa aja. Saya jadi malu ini."
"Bagaimana jika kita semua bersulang untuk acara malam ini?" Ujar Dika kepada semua tamu undangan
Tamu undangan pun menyetujui. Mereka mengangkat gelas dan menyatukannya di tengah pada tiap-tiap meja. Valerie pun turut ikut walaupun isi gelasnya kosong.
"Cheers!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Sister in Novel | END ✔
Fantasía*** Apa yang ada dibenak kalian jika berada di tempat yang asing bagi kalian? Rasa bingung. Dan itu yang Eliarys rasakan ketika membuka matanya. Kehidupan yang dia jalani pun berbeda dari kehidupannya dulu. Namun apakah dia akan tetap di kehidupan...