「16」

9.1K 704 5
                                    

"Hah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah.. Gabut bangeetttt!"

Valerie meletakkan handphone nya di nakas. Lalu, menelungkupkan wajahnya ke bantal. Mau tidur, tapi nggak ngantuk. Mau begadang, tapi nggak tau nanti mau ngapain. Valerie melirik ke arah jam berbentuk melon yang berada di dinding.

20.52

"Ngapain ya?" Gumam Valerie

"Makan? Barusan gue baru makan. Hmn apa ke kamar sebelah aja ya?"

Valerie langsung beranjak pergi meninggalkan kasur tercintanya. Setelah menutup pintu kamar, 5 langkah Valerie berjalan, dia sudah sampai ke tujuan. Kamar kakak perempuannya, Viona.

Tokk tokk!

"Siapa? Masuk aja nggak dikunci kok." Ujar pemilik kamar

Valerie mengangguk. Lalu, dia memegang knop pintu dan membukanya sedikit. Valerie menyembulkan kepalanya melihat isi kamar Viona. Barulah sepenuhnya dia memasuki kamar Viona.

Ini pertama kalinya dia memasuki kamar Viona setelah beberapa bulan dia disini. Kini Valerie tau, Viona penyuka warna biru. Yah, Valerie tebak karena kamar ini penuh dengan barang-barang berwarna biru.

"Kenapa?" Tanya Viona yang sedang membaca buku di ranjang

"Gabut~" Ucap Valerie dan dia langsung merebahkan diri di kasur milik kakaknya

"Eh! Tangan kak Viona udah mendingan?" Valerie berujar

"Iya udah." Jawab Viona yang diangguki oleh Valerie

Hening. Keduanya fokus pada pikiran masing-masing. Viona yang sedang fokus membaca dan Valerie, entahlah pikirannya sedang bercabang saat ini.

"Oh ya!!" Valerie langsung duduk tegak

"Astaga dek." Ucap Viona sambil mengelus dada

"Kakak kan seangkatan sama Razka. Aku mau tanya sesuatu deh."

Alis Viona naik sebelah, tanda dia ingin tau apa yang ingin adiknya tanyakan kepadanya.

"Razka itu anak tunggal?" Tanya Valerie dengan tatapan err sedikit horror

Viona terkekeh kecil, "Big no! Setau gue Razka punya kakak perempuan."

"WHAT??!!"

"Ngangetin anjir! Telinga auto budeg ini." Ujar Viona yang langsung menampol lengan Valerie

Sedangkan si pelaku cuman cengengesan nggak jelas.

"Masa sih kak? Kok aku kurang percaya ya." Kata Valerie

Viona merollingkan matanya malas, "Ya udah. Tanya sendiri sana sama Razka! Huh." Ucapnya

Valerie baru sadar. Iya ya, kenapa dia menanyakannya pada kakaknya. Dia kan bisa bertanya langsung kepada orangnya.

The Antagonis Sister in Novel | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang