PROLOG

646 33 8
                                    

~UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA~

Seorang gadis yang mengendarai motor scoopy coklat, telah tiba di Universitas Islam Jakarta. Dia sengaja datang lebih cepat hari ini, karena dia ada kelas jam delapan pagi, sedangkan dia datang jam tujuh pagi. Pagi sekali dia datang, karena dia ingin menunaikan shalat dhuha terlebih dahulu di masjid An-Nur yang terdapat di universitas tersebut.

Gadis itu bernama Cahya Alia Putri, biasa dipanggil Lia. Dia sosok perempuan yang berparasa cantik, tinggi, berbadan ideal dan mempunyai hobi membaca novel.

Lia orangnya sangat ceria, receh, petakilan, namun itu dulu. Karakter itu sekarang sudah menghilang dari dirinya. Dia sekarang terkenal dengan kekalemannya, tutur katanya yang halus, senyumannya yang manis, dan dia terkenal dengan sosok yang pendiam di universitas ini.

Lia yang memakai gamis coksu, dan balutan khimar yang senada dengan gamisnya. Dia memarkirkan motornya di tempat parkir universitas itu. Setelah dia memarkirkan motornya, dia pun berjalan menuju masjid untuk menunaikan shalat dhuha.

***
  

ia telah tiba di hadapan masjid An-Nur, dia telah wudhu dari rumah, dan alhamdulillah wudhu nya belum batal. Lalu dia pun memasuki masjid.

Sesampainya di dalam masjid, dia memakai mukenanya untuk segera menunaikan shalat dhuha. Tetapi aktivitasnya terhenti sejenak, karena mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang sangat merdu dengan nada Jiharkah masuk ke telinga Lia.

"Maa syaa Allah, suara mengajinya, apa lagi dengan nada ini, sangat aku suka. Siapa ikhwan yang mengaji setiap pagi di masjid ini?" lirihnya.
Setelah itu dia melanjutkan memakai mukena dan menunaikan shalat dhuha.

Waktu berjalan, Lia pun telah selesai menunaikan shalat dhuha. Dia membulirkan tasbihnya sambil berdzikir kepada Allah.

Setelah aktivitas menghadap sang Rab nya selesai, Lia berdiri dan ingin berjalan keluar masjid. Tanpa ia sadari, tasbihnya jatuh di lantai masjid tersebut.

Seorang pria yang melihat seorang wanita tidak sengaja menjatuhkan tasbih, kemudian pria itu pun segera mengambilnya dan ingin segera mengembalikannya.

"Afwan ukhty, ini tasbih anti ketinggalan," ucap seorang laki-laki yang tengah memegangi tasbih Lia.

Lia mendengar hal itu langsung membalikkan badannya ke sumber suara.

"Lia," ucap laki-laki itu yang kaget melihat Lia di hadapannya.

"Rifal," lirih Lia.

"Astagfirullahaladzim. Tenang hati" batin Rifal yang menahan sebuah dentuman keras di hatinya saat melihat gadis tersebut.

Rifaldy Abdan Al-fajri. Dia adalah seorang teman Lia yang dulu merupakan teman satu Madrasah Aliyah dengan Lia.

Sebenarnya setelah lulus, Rifal berniat mendaftar di universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Tetapi dia urungkan niatnya, dia lebih memilih berkuliah di universitas Islam Jakarta, karena hatinya di sana.

Ya Lia, wanita yang ia cintai sejak kelas sepuluh Madrasah, belum ada yang menggantikan keberadaan Lia di hatinya, wanita yang selalu ia sebut namanya disetiap sepertiga malam terakhirnya.

Sesuai janjinya, dia akan menjaga Lia dimana pun dia berada. Dia sudah berjanji ke dirinya sendiri. Namun, dia hanya dapat menjaga Lia dari kejauhan.

Hanya demi wanita itu dia mengurungkan niatnya untuk berkuliah di universitas idamannya. Dia ingin menjemput Lia terlebih dahulu untuk menjadi makmumnya. Setelah dia menjemput Lia, barulah dia akan melanjutkan pendidikan S2 nya ke universitas AL-AZHAR Kairo Mesir, mungkin tidak sendirian, namun bersama Lia. Dan Impian-impian itu selalu ia lantunkan disetiap sujud terakhirnya dan di sepertiga malamnya.

Love Story In Friendship [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang