Chapter 02

177 19 8
                                    

🌼 Happy reading 🌼
.
.
.
.
.

Pagi hari yang cerah terlihat anggota BS CLUB telah tiba di parkiran Madrasah Aliyah Kota Jakarta. Mereka turun dari kendaraan mereka masing-masing.
Setelah mereka turun dari kendaraan mereka. Kemudian, mereka mendekat satu sama lain.

"Huf, akhirnya sampai disekolah," ujar Lia.

"Ya udah kita langsung ke kelas," ajak Dian yang diangguki oleh yang lainnya.

Mereka bertujuh pun pergi menuju kelas bersama. Semua mata yang ada di Madrasah Aliyah tersebut, tertuju pada mereka. Terutama lagi kepada Al dan Dian. Karena di Antara mereka yang paling banyak penggemarnya adalah AL dan Dian.

"Wow lihat mereka bertujuh!" Seru Rani yang sedang bersama Monica di depan pintu kelas.

"Parah banget, mana disana ada Dian seorang ketos yang aku kagumi," ujar Monica dengan penuh rasa kagum.

"Tapi ga ada yang bisa ngalahin Al. Damagenya... ya ampun! Dahlah, mau mati rasanya, gua, " mata Rani hanya tertuju ke arah Al.

Setelah melewati beberapa kelas, akhirnya BS Club tiba di depan kelas mereka, kelas 12 IPA 1. Dan merekapun berjalan masuk ke dalam kelas.

"Hay Rani!" Sapa Al yang melewati Rani. Mood Al sedang membaik hari ini. Lagian, hanya menyapa... apa salahnya?

"Sumpah! Ini, gua ga mimpi, kan, Mon?" Tanya Rani yang kaget sekaligus syok.

"Ga ran, waw," jawab Monica yang juga kaget.

"Ini untuk pertama kalinya, gua disapa sama Al yang terkenal cuek dan dingin itu!"  Seru Rani yang masih syok.

"Udah ah lu lebay banget. Gua masuk kelas, mau lihat my baby Dian, bye!"  Jawab Monica dan Monica pun masuk ke dalam kelas.

"Dasar. Padahal dia juga lebay. Ga ngaca dulu apa?"

Rani kesal dengan tingkah teman akrabnya itu. Sesat, Rani pun ikutan masuk kelas dengan wajah yang masih syok. Juga, dia sedang menahan saltingnya. Ingin sekali dia triak sekencang-kencangnya.

Setelah beberapa lama, bel masuk berbunyi dan disusul oleh seorang guru wanita yang masuk ke dalam kelas 12 IPA 1.

"Assalamu'alaikum anak-anak dan selamat pagi semua,"  ucap umi Reva__guru fisika mereka.

Di Madrasah Aliyah, mereka di wajibkan untuk memanggil guru perempuan dengan sebutan umi dan guru laki-laki dengan sebutan abi. Namun ada juga yang dipanggil ustadzah dan ustadz.

"Wa'alaikumussalam," jawab seluruh siswa dan siswi di kelas tersebut.

"Okey hari ini kita ulangan harian bab dua yah. Kalian masih ingat, kan? Kalo kita mau ulangan hari, ini?" Tanya Reva.

"Masih umi," teriak mereka.

"Alhamdulillah. Oke, ini soal ujiannya. Umi bagikan, dan kalian langsung mengisinya ya!"

"Baik umi."

Reva pun membagikan soal ulangan kepada seluruh siswa-siswi, dan siswa-siswi mulai mengerjakannya. Mereka mengerjakannya dengan sangat fokus. Ada yang mengerjakannya dengan santai sekali. Ada juga yang terlihat kesusahan mengisinya.

Nauzubillah ini soal apa soal, perasaan aku udah mati matian belajar malam tadi, tapi kok ga ada yg masuk ya. Ini lagi nomor dua apa maksudnya maimunah! Batin Ajah dengan ekspresi yang tertekan.

Ajah melirik ke arah Monica yang ada di seberang kirinya.

Monica terlihat kayak punya beban pikiran juga, pasti dia kesusahan juga, lirihnya dalam hati.

Love Story In Friendship [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang