Chapter 07

102 17 0
                                    


🌼 Happy Reading 🌼
.
.
.
.
.

Di ruang Kepala Madrasah ada Rifal dan Pak Freddy seorang Kepala di Madrasah Aliyah kota Jakarta,yang menjabat sebagai Kepala Madrasah sudah hampir dua tahun.

Mereka sedang duduk berhadapan, sepertinya sedang membicarakan hal yang serius.

"Pak saya mohon jangan D'O saya dari sekolah ini pak,satu bulan lagi udah mau kelulusan pak. Untuk itu saya mohon banget pak jangan D'O saya pak, bagaimana masa depan saya jika saya di D'O pak,tinggal selangkah lagi ini pak," ucap Rifal yang sedang memohon kepada Kepala Madrasah.

"Waktu itu Bapak berikan satu kesempatan lagi bukan,tapi kamu melanggarnya. Kemarin kamu tawuran sampai menyebabkan seseorang babak belur,ada warga yang lihaat,kamu bukan hanya membuat orang babak blur tapii membuat sekolah malu RIFAL," tegas Pak Freddy.

"Pak saya bisa jelaskan pak,kemarin bukan saya yang ingin tawuran,itu ada alasan nya pak. Rezi yang pecundang itu memulai nya pak," ujar Rifal yang berusaha menjelaskan semuanya.

"Keputusan Bapak sudah bulat,kamu akan tetap di D'O."

"Assalamu'alaikum," salam Lia yang memasuki ruang Kepala Madrasah dengan nafas yang menderu.

"Wa'alaikumussalam," jawab Rifal dan Pak Freddy.

Lia pun masuk dan duduk di kursi kosong yang ada di sebelah Rifal.
Rifal bingung melihat Lia tiba-tiba datang,apa lagi duduk di sebelahnya.

"Ya Allah jantung hamba, kenapa dia harus kesini dan duduk di sebelah saya," lirih Rifal dalam hatinya.

"Kenapa kamu kesini Li?" tanya Pak Freddy.

"Huf," Lia menarik nafas nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Gini Pak,tolong banget Pak jangan D'O Rifal ya pak." Mohon Lia, diapun menjeda kalimat nya tiga detik lalu melanjutkannya "Rifal ga salah Pak, kemarin dia tawuran sama anak Merah Putih bukan sepenuhnya salah dia,justru dia telah menolong Lia dari anak geng yang ga jelas itu pak," jelas Lia.

"Maksudnya gimana?" tanya pak Freddy.

"Jadi gini pak..."

Lia menjelaskan panjang lebar tentang kejadian kemarin kepada Pak Freddy selaku Kepala Madrasah itu. Dia menjelaskan dari awal,dari motornya mogok ,datang geng motor berandalan itu hingga akhirnya Rifal datang menyelamatkannya.

"Ohh jadi begitu ceritanya," ujar Pak Freddy yang paham akan semuanya.

"Iya Pak," jawab Lia.

"Benar begitu Rifal?" tanya pak Freddy kepada Rifal.

"Iya Pak,itu yang saya ingin jelaskan sedari tadi Pak,tapi Bapak tetap kekeuh ingin D'O saya,"

"Oke baiklah," Pak Freddy sepertinya sudah tau harus mengambil keputusan apa.

"Jadi gimana pak keputusannya?"tanya Rifal.

"Saya putuskan kamu ga jadi saya D'O," putusan Pak Freddy.

"Alhamdulillah," ucap Rifal dan Lia kompak.

"Tapi jika terdengar dikuping saya ,kamu tawuran lagi. Ga ada maaf,kamu akan di D'O,pembelaan siapa pun itu ga akan saya dengarkan," tegas Pak Freddy dengan penuh penekanan.

"Baik Pak saya janji," jawab Rifal.

"Oke tingglkan ruangan saya," titah Pak Freddy

"Baik Pak, terimakasih banyak ya Pak," ucap Rifal.

Love Story In Friendship [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang