Chapter 16

95 16 0
                                    

"Ternyata benar ya, bahwa wanita itu bisa menyembunyikan rasa cintanya sampai bertahun-tahun. Namun dia tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya walau hanya sedetik,"
M. Shaka Dian Arganta

🌼 Happy Reading🌼
.
.
.
.
.

"Dian!!!" Teriak seorang perempuan. Mendengar hal itu Dian dan Aulia memberhentikan langkahnya, mereka pun membalikkan badannya ke sumber suara.

"Monica?" Batin Aulia bertanya.

Perempuan tersebut adalah Monica. Monica pun berjalan mendekati Dian dan Aulia.

"Hallo Dian,"sapa Monica.

"Hay," balas Dian.

"Eh kamu...," Ucap Monica melihat ke arah Aulia, dia berpikir sejenak untuk mengingat-ingat wanita yang ada di hadapannya ini, "kamu Aulia bukan?" Tanya Monica yang berhasil mengingat Aulia.

"Yes benar," jawab Aulia menyunggingkan senyumnya.

"Hi how are you?" Tanya Monica mengulurkan tangannya berniat ingin bersalaman.

"Fine," jawab Aulia membalas uluran tangan Monica sejenak.

"How about you?" Tanya Aulia kembali.

"Very very very fine," jawab Monica dengan cengir kudanya, sepertinya dia sangat bahagia hari ini.

"Masih ingat kan sama gue?," Tanya Monica.

"Ya masih lah," jawab Aulia.

"Syukur deh, gue pikir ga inget lagi," kekeh Monica.

"Mana mungkin aku melupakan seseorang yang dulu pernah dekat dengan orang yang aku cintai,apa lagi sempat naruh rasa suka juga," lirih Aulia dalam hatinya.

"Hay Dian. Hmm thanks ya kadonya, I like this," ucap Monica kepada Dian. Dian Hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, sedangkan Aulia mengerutkan keningnya. Kado? Kado apa yang dimaksud Monica, itu yang ada dibenak Aulia saat ini.

"Benar Dian aku sukaaa banget kado kamu, kamu tau banget sih apa yang aku suka....swet banget deh kamu. And kado kamu adalah yang terbaik di ultah aku yang sekarang," ujar Monica dengan banyak kebahagiaan yang mengekspresikan dirinya.

Mendengar hal yang dibilang Monica, Dian tidak langsung menjawabnya. Dia melirik ke arah Aulia sejenak, terlihat jelas ada rasa tidak suka di wajah Aulia. Sepersekian detik Dian pun tersenyum tipis melihat Aulia, dengan suatu ide yang terlintas di benaknya.

"Iya Monica. Itu juga adalah kado terbaik dari gua untuk lo. Itu spesial banget Monica, sangat sangat spesial," ucap Dian dengan penekanan di kata terakhir, sambil melirik ke arah Aulia sejenak..

"Apaan sih. Mana Dian juga sok-sokan lagi. Katanya dia paling cuek, kok malah jadi cair gini sih sama Monica, jangan-jangan arghh," batin Aulia menjerit.

"Avv swet banget kamu Diaan, baper deh aku," celetuk Monica menunduk menahan saltingnya.

"Baperin kamu, i like this," ucap Dian meniru gaya bicara Monica. Sontak Aulia melotot melihat Dian, ingin sekali Aulia melempar Dian dengan hak tingginya, biar benjol tuh kepala. Sekalian aja tuh hilang ingatan.

"Arghhhh kok Dian tiba-tiba mencair sih hari ini, biasanya juga cuek banget," batin Monica terharu dengan apa yang Dian katakan.

"Dian ini benar kamu kan?" Tanya Monica.

"Iya Monica, kalo bukan aku siapa lagi hm?" Ucap Dian dengan nada lembut, dan siapapun yang mendengarnya, akan dibuat salting..

Blush!

Love Story In Friendship [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang