Part 03

105 15 0
                                    

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

Paulina menemui kepala sekolah untuk mendaftarkan April. Setelah selesai mengisi formulir dan mengisi data lainnya, April dimasukkan ke kelas 1-D.

Murid-murid di kelas D melihat Paulina dengan tatapan aneh, karena pakaian yang dikenakannya.

Walikelas 1-D bernama Laura. Ia memperkenalkan April pada semua murid di kelasnya.

"April adalah murid baru di kelas ini. Dia baru pindah dari luar kota. April, silakan perkenalkan dirimu," kata Laura.

April melihat satu per satu murid di kelas tersebut lalu ia pun bersuara, "Namaku Apriley Golvench."

Hanya itu yang diucapkan oleh April. Setelah perkenalan singkat, April duduk di meja kosong paling belakang dekat jendela.

Murid perempuan yang duduk di depan meja April berbalik lalu menatap April. Anak perempuan itu mengacungkan jari tengahnya pada April.

April tidak menanggapi. Seperti biasa, ia hanya menunjukkan ekspresi datar.

Bel istirahat berbunyi. Semua murid pergi ke kantin sekolah untuk makan siang. April membawa roti dari tasnya dan memakannya.

Tiba-tiba sebuah bola kertas terlempar ke kepalanya. April menoleh, melihat dua murid laki-laki yang berdiri tak jauh dari mejanya.

"Dia sepupunya Jeremy anak kelas 1-B itu, kan?"

"Iya."

"Kenapa dia memakai baju seperti itu ke sekolah? Dia pikir ini zaman kolonial?"

"Dia aneh."

April tidak peduli dengan percakapan mereka. Ia tetap melanjutkan makan roti.

April selalu menjadi bahan bully di sekolahnya. Padahal ia sudah mengganti bajunya dengan pakaian bebas seperti kebanyakan anak sekolahan seusianya. Tapi, tetap saja ia disebut "nenek-nenek Kuno" oleh murid-murid di sekelasnya. Bahkan murid kelas lain juga ikut meledeknya, termasuk juga dengan Jeremy.

Saat April berulang tahun, yaitu pada tanggal 1 April, ia dilempari telur busuk dan tepung kadaluwarsa. Gadis kecil itu duduk di sudut ruangan sambil memeluk lututnya yang ditekuk. Jeremy juga ikut-ikutan.

"April mop!!"

"April mop!!"

"April mop!!"

Ya, karena tanggal 1 April adalah April Mop, para murid mengatakan itu sambil melempari telur busuk ke arah April.

Laura datang dan marah-marah pada anak-anak yang membully April. Laura menolong April. Ia membawa gadis kecil itu ke rumahnya dan menyuruhnya membersihkan dirinya sendiri.

Laura memilih baju-bajunya sewaktu kecil agar bisa dipakai oleh April, karena baju April benar-benar sudah kotor dan tidak bisa dipakai lagi.

April keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya.

"Ini, pakailah. Mungkin pas di tubuhmu. Aku memakainya sewaktu masih sekolah dasar dulu," kata Laura sambil memberikan beberapa lembar baju pada April.

April menerimanya. Ia pun masuk ke kamar Laura untuk berganti baju. Pandangan April tertuju ke foto yang dibingkai di meja. Dalam foto tersebut terlihat Laura bersama seorang pria yang tersenyum bahagia ke kamera. Mereka memakai pakaian pernikahan. Sudah pasti jika pria itu adalah suaminya.

Setelah memakai pakaian, April keluar dari kamar dan menghampiri Laura.

"Dahimu sepertinya terluka." Laura melihat luka kecil di dahi April. Kemungkinan luka tersebut disebabkan oleh cangkang telur yang dilempari teman-temannya.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang