Part 13

77 11 0
                                    

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

Dua orang polisi datang ke mansion Golvench untuk menyelidiki kasus kekerasan pada bayi setelah mendapatkan laporan dari Paulina. Sementara Marsha segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Susan menangis histeris dalam pelukan Jack, suaminya.

"Kulitnya dipotong dengan menggunakan gunting kuku. Pipinya, punggungnya, dan pantatnya," jelas Paulina selaku saksi sekaligus orang yang melaporkan kejadian pada polisi.

Dave, polisi yang bertugas pun mencatatnya.

Alice, polisi satunya, memasukkan gunting kuku yang berdarah ke dalam kantong plastik untuk diperiksa nanti. Benda tersebut adalah senjata yang digunakan pelaku untuk melukai bayi dan ditemukan di TKP.

Anak-anak baru pulang dari sekolah, termasuk April. Mereka melihat ada polisi di mansion.

"Ada apa? Apa yang terjadi? Apakah terjadi sesuatu?" tanya David.

"Entahlah," jawab Jeremy.

Natasha segera keluar dari mobil yang menjemput mereka diikuti oleh David dan Jeremy masuk ke mansion. Sementara April tampak biasa-biasa saja. Ia melihat ke mobil polisi yang terparkir di depan rumah. Dengan gontai, April memasuki mansion.

Dave meminta keterangan dari setiap orang yang ada di mansion saat apa yang menimpa Marsha terjadi.

"Aku tidak ada di mansion, aku baru pulang dari salon. Aku menemukannya sudah seperti itu ketika aku pulang dan mendengar suara tangisannya," itu keterangan dari Paulina.

"Aku pergi ke kantor dan pulang lebih awal. Karena lelah, aku tidur di kamar. Aku mendengar suara tangisan putriku. Aku mengabaikannya, karena ada tiga pengasuh yang biasa merawatnya," itu yang dikatakan oleh Jack.

"Aku dan istriku biasa menghabiskan waktu di halaman belakang. Karena sudah tua, aku tidak bisa menaiki tangga menuju lantai dua. Aku pernah jatuh dari tangga, jadi aku tidak pernah pergi ke lantai dua, bahkan di lantai bawah. Jadi, saat Marsha menangis, aku tidak pergi untuk melihatnya. Seharusnya ada pelayan atau pengasuh yang mengurusnya saat orang tuanya sibuk," kata Kakek Martin.

Nenek Sarah tidak ditanyai, karena ia tidak bisa bicara dan kemungkinan ia tidak akan tahu apa pun mengingat kondisinya yang stroke dan lumpuh.

John juga dimintai keterangan, tapi John benar-benar tidak tahu apa pun, karena ia berada di kantor selama seharian penuh.

Susan yang masih syok menjawab, "Aku setiap hari bekerja di luar rumah, itulah sebabnya aku mempercayakan Marsha pada pelayan. Aku tidak tahu pelayan bisa lalai dalam menjalankan tugas mereka. Marsha adalah bayi kecil yang tak berdosa. Setan mana yang tega melukainya?"

Anak-anak juga diberikan pertanyaan. Mereka tidak tahu apa-apa.

Dave dan Alice memanggil seluruh pelayan mansion dan juga tiga pengasuh yang bertanggung jawab merawat dan menjaga Marsha.

Sekarang giliran Hailey yang menjelaskan, "Aku membolos, karena aku malas pergi ke kampus. Aku bermain ponsel seharian sampai ketiduran."

Dave dan Alice saling pandang mendengar jawaban Hailey.

"Apa gunting kuku itu milikmu?" tanya Dave.

Hailey mengangguk. "Iya, tapi awalnya gunting kuku itu ada di meja. Aku tidak tahu bagaimana caranya gunting kukunya bisa di kamar Marsha. Aku pikir ada seseorang yang ingin melukainya."

"Nyonya Susan bilang, kau yang paling dekat dengan Marsha. Jadi, Nyonya Susan lebih sering menintipkan Marsha padamu saat dia pergi keluar," ucap Alice setengah bertanya.

Hailey mengangguk. "Iya."

"Karena gunting kuku itu milikmu, kau menjadi tersangka utama dalam kasus ini. Kau bisa dipenjara selama 18 bulan. Akan lebih baik jika kau mengakui perbuatanmu," kata Dave.

"Apa? Tapi, bahkan aku tidak melakukan apa pun. Hanya karena gunting kuku itu milikku, bukan berarti aku yang melukai Marsha," gerutu Hailey. Ia mengeluarkan dompetnya.

Dave dan Alice saling pandang. Mereka mengira jika Hailey akan menyogok mereka.

Hailey menarik tangan Alice lalu memberikan dompetnya. "Jika begini, apakah artinya Bu Polisi mencuri dompetku? Tidak, kan?"

Hailey mengambil kembali dompetnya. "Seseorang mungkin ingin mengkambing hitamkan aku."

Namun, bukti kuat mengarah pada Hailey sehingga polisi memenjarakan Hailey setelah 2 hari penyelidikan.

Hailey tidak terima dengan keputusan polisi. Ia meminta dirinya untuk dibebaskan. Paulina marah dan jiga sedih, karena ia yakin kalau putrinya tidak bersalah.

Dave duduk di meja kerjanya. Alice menghampiri Dave. "Lapor, Pak! Ada laporan baru mengenai sidik jari di gunting kuku yang dijadikan senjata untuk melukai Marsha."

Dave mengangguk dan siap mendengarkan.

"Di gunting kuku tersebut tidak hanya ditemukan sidik jari Hailey, tapi juga sidik jari orang lain, yaitu sidik jari salah satu anak di mansion tersebut yang bernama April," kata Alice.

"Panggil dia, kita harus mendapatkan keterangan lagi darinya," suruh Dave.

April pun datang ke kantor polisi dengan diantar oleh Jack.

Kini April duduk berhadapan dengan Dave di ruang interogasi.

"Jadi, apakah kau pernah memegang gunting kuku ini?" tanya Dave sambil menunjukkan gunting kuku di dalam plastik.

April mengangguk seraya menjawab, "Sebelum pergi ke sekolah, Kak Hailey memanggilku dan menyuruhku mengambilkan gunting kuku itu untuknya. Pak Polisi bisa bertanya padanya."

"Jadi, saat kejadian itu terjadi pada Marsha, kau berada di lingkungan sekolah?" tanya Dave lagi.

"Bukankah aku sudah menjawabnya waktu itu? Iya, aku di sekolah. Jika Pak Polisi tidak percaya, Pak Polisi bisa menanyakannya pada guruku, Bu Jennifer," kata April dingin.

Dave menoleh pada Alice dan memberikan kode. Alice mengangguk. Ia pun berlalu ke luar untuk menghubungi Jennifer, gurunya April.

Tak lama kemudian, Alice kembali dan berbisik pada Dave.

Dave mengangguk. Ia kembali menatap pada April. "Baiklah, kau bisa kembali. Jika ada sesuatu yang mencurigakan atau hal yang kau tahu mengenai kasus ini, kau bisa menghubungi kami."

Setelah itu, April pun pergi.

"Tidakkah dia terlalu dingin? Maksudku, dia anak kecil berusia 6 tahunan yang terlihat biasa saja mendengar saudari sepupunya terluka. Anak-anak lain di mansion itu kemarin menangis mendengar apa yang terjadi pada Marsha. Apalagi anak laki-laki yang berambut pirang itu," ucap Alice.

"Aku pikir, itu karena dia bukan cucu kandung Martin, dia cucu dari adiknya Martin. Jadi, gadis kecil itu tidak terlalu sedih. Dia juga tidak terlalu arab dengan keluarga Golvench. Dia hanya tinggal di mansion itu, bukan berarti dia bercampur baur dengan keluarga Martin," jelas Dave.

Alice mengangguk mengerti.

Sementara itu, Jack tampak fokus menyetir. Sesekali ia melirik ke arah April yang duduk di sampingnya. Gadis kecil itu melihat ke jalanan yang dilalui oleh mobil tersebut.

Pandangan Jack tertuju ke betis kecil April yang putih dan terbuka, karena gadis kecil itu mengenakan gaun merah di atas lutut.

Entah apa yang ada di pikiran pria itu. Ia tersenyum lalu mengubah kaca spion tengah menjadi tertuju pada April, sehingga ia bisa melihat April dari kaca spion tengah tersebut.

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

08.30 | 1 Januari 2022
By Ucu Irna Marhamah

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang