⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰
Jam menunjukkan pukul 7 malam.
Hailey baru tiba di mansion. Ia memarkirkan mobilnya di pelataran mansion. Gadis muda itu mengernyit melihat mansion yang gelap. Biasanya lampu-lampu di mansion sudah dinyalakan pada jam 5 sore.
Dengan langkah gontai, Hailey memasuki mansion. Karena di dalam mansion gelap, ia mencari stop kontak di dinding lalu menekannya berkali-kali. Namun, lampu tetap tidak menyala.
"Kepala pelayan?" panggil Hailey sambil celingukan. Tapi, tidak ada yang merespon. Hailey menyalakan senter untuk penerangan. Gadis itu menaiki tangga menuju kamarnya.
Saat Hailey membuka pintu, ponselnya jatuh ke lantai. Hailey menunduk dan mengambilnya. Ketika pintu perlahan benar-benar terbuka, tiba-tiba sebuah panah melesat dan menancap di pilar mansion.
Hailey terkejut. Ia mendongkak menatap ke depannya. Ternyata April berdiri di ranjangnya dengan busur silang di tangannya tertodong pada Hailey.
Kedua mata Hailey terbelalak. Ia segera menutup pintu dan anak panah menancap di pintu, bahkan mata panahnya sampai merusak pintu jati itu dan menonjol keluar.
Hailey segera berlari menuruni tangga untuk kabur. Karena gelap, hampir saja Hailey terjatuh di tangga. Namun, Hailey segera berhenti dan berpegangan pada pinggir tangga. Hailey menyentuh dadanya merasakan detak jantungnya. Gadis muda itu mendengar suara pintu kamarnya dibanting.
Hailey segera melanjutkan berlari. Ia menyorotkan cahaya senter di ponselnya ke pintu utama.
Tiba-tiba pintu utama dibuka dari luar. Langkah Hailey terhenti. Bernard masuk ke dalam mansion.
"Pak Bernard! Tolong aku, anak itu... dia membawa busur silang di tangannya dan ingin menembakku dengan panah," ucap Hailey dengan napas terengah-engah.
Bernard mendongkak menatap April yang sedang menuruni tangga. Sementara tangannya sedang menyembunyikan kapak besar di balik punggungnya.
Hailey menoleh melihat April yang hampir samai di ujung tangga lantai bawah.
Saat berbalik, kedua mata Hailey terbelalak melihat Bernard mengangkat kapak besar dan akan menghantamkannya kepada Hailey.
Sebelum itu terjadi, Hailey segera menghindar. Dan kapak itu mendarat di lantai marmer hingga lantainya retak.
April melesatkan panah dari busur silang di tangannya ke arah Hailey, tapi meleset dan mengenai kepala beruang yang tertempel di dinding.
Hailey berlari ke tangga di sayap kiri menuju ke lantai dua. Bernard dan April menaiki tangga untuk mengejar Hailey.
Hailey memasuki salah satu ruangan di lantai dua untuk bersembunyi.
Bernard dan April menyisir seluruh ruangan di lantai dua sayap kiri dan memeriksa ke dalam.
April bersiap dengan busur silang di tangannya. "Keluarlah, Babi kecil. Pemburu ingin menangkapmu."
Hailey menutup rapat mulutnya.
Tinggal satu pintu lagi yang belum dibuka. Saat Bernard menarik knop pintunya, ternyata pintu ruangan tersebut dikunci. Bernard pun mengangkat kapaknya dan menghancurkan pintu yang dikunci dari dalam itu.
April tersenyum yakin jika Hailey berada di dalam sana.
Bernard pun memasukkan tangannya lewat lubang di pintu yang rusak karena dihantam dengan kapak barusan. Pria tua itu memutar kunci yang menancap di lubang kunci dari dalam. Pintu berhasil di buka.
Bernard dan April masuk dan memeriksa ruangan itu. Tidak ada siapa pun di dalam.
"Ke mana dia pergi?" gumam April.
Bernard membuka pintu balkon dan memeriksa ke sekeliling, tapi, Hailey tidak ada di mana pun.
Sebenarnya Hailey berdiri di sekat dekat balkon. Karena ada tanaman yang menghalangi sekat itu, Bernard tidak melihatnya.
Hailey terdiam dengan jantung yang berdegup kencang, karena jika ia bergerak sedikit saja atau salah bertindak, maka ia akan jatuh ke bawah.
Mendengar Bernard kembali ke dalam ruangan, Hailey mendongkak menatap kabel lampu hias yang cukup besar dan tebal menjuntai dari lantai tiga. Hailey mencoba menariknya. Setelah dirasa cukup kuat, Hailey pun naik ke lantai tiga dengan kabel tersebut. Ia tidak perlu takut kesetrum, karena listriknya mati.
Mendengar suara debu yang berjatuhan di balkon, Bernard kembali keluar menuju balkon. Pria tua itu mencondongkan tubuhnya sedikit lalu mendongkak menatap ke atas. Ia melihat Hailey sudah sampai di balkon lantai tiga. Gadis itu berpegangan ke pagar balkon dengan tubuh yang masih bergelantungan.
"Dia naik ke lantai tiga sayap kiri," kata Bernard kemudian bergegas pergi menaiki tangga menuju ke lantai tiga.
April tampak berpikir sebelum akhirnya ia pergi menyusul Bernard.
Sesampainya di lantai tiga, Bernard mencari ruangan yang berada tepat di atas kamar bawah tadi.
Bernard menemukannya. Terdengar suara benda yang jatuh dan pecah dari dalam ruangan tersebut. Pria tua itu membukanya. Ia disambut dengan asap yang mengepul menutupi pandangannya.
Lama-lama asap itu mulai habis. Bernard mengibaskan tangannya menyingkirkan sisa-sisa asap di ruangan tersebut. Ia melihat ada lubang di kaca balkon seperti ada dan bola kaca yang pecah di lantai. Jadi suara benda jatuh dan pecah itu adalah benda tersebut.
"Dia masih di lantai dua!" ucap Bernard kemudian berlari menuruni tangga dan berpapasan dengan April.
"Sial," gumam April sambil berlari menuruni tangga menyusul Bernard.
Sepertinya Hailey sengaja mengelabui Bernard dengan berpura-pura naik ke lantai tiga menggunakan kabel lampu hias, padahal ia sendiri takut naik ke sana dan tidak ingin mengambil resiko. Jadi, Hailey kembali turun ke lantai dua dan kabur.
Sebelum turun ke lantai dua, Hailey melemparkan bola kaca berisi cairan-cairan kimia yang bisa membuat asap saat bersentuhan dengan oksigen. Kapan Hailey mengambil benda itu?
Jadi, di salah satu ruangan di lantai dua sayap kiri ada ruangan khusus untuk Hailey bereksperimen (lab pribadi Hailey). Hailey sering bolos ke kampus karena ia sudah sangat pintar, sehingga ia bosan dengan pelajaran itu-itu saja yang sudah dikuasainya. Itu sebabnya Hailey memilih bolos. Itu karena Hailey juga salah pergaulan juga. Ia memiliki teman-teman yang menjerumuskannya menjadi mahasiswi yang bolos.
Dari ruangan itulah Hailey mendapatkan benda tersebut lalu ia berlari menuju ke ruangan terakhir di sayap kiri dan mengunci pintunya. Hailey membuka pintu balkon lalu nekat menaiki pagar balkon dan berdiri di sekat selama beberapa menit.
Saat ini Hailey berada di lantai dua dan ia pun berlari menuruni tangga. Gadis itu berlari ke pintu utama, tapi terkunci. Mungkin Bernard menguncinya sebelum mengejarnya. Hailey menuju ke pintu dapur, tapi juga terkunci.
Terpaksa Hailey menaiki tangga menuju lantai dua di sayap kanan untuk menghindar dari Bernard dan April. Tampaknya Hailey ingin menaiki tangga menuju lantai tiga di sayap kanan.
April melihatnya dari tangga lantai dua sayap kiri. Ia membidik kepala Hailey dengan busur silang di tangannya.
Panah melesat dan menancap di lengan Hailey hingga membuat gadis itu tersungkur.
April tersenyum penuh kemenangan mengetahui buruannya terkena panah. Ia tidak bisa melihat Hailey, karena terhalang pagar lantai dua.
Bernard sudah sampai duluan di lantai dua sayap kanan dan bersiap dengan kapak besarnya untuk membunuh Hailey.
⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰
16.50 | 1 Januari 2022
By ucu_irna_marhamah
KAMU SEDANG MEMBACA
APRIL
General Fiction⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰ April, dia gadis kecil berusia 6 tahun yang sangat cantik. Mata sayu yang indah dengan pupil berwarna hijau kebiruan, hidung kecil yang mancung, bibir mungil merah merekah. Wajah imutnya dibingkai dengan rambut berombak berwar...