⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰
Alice menatap Jack yang duduk didepannya yang sedang diinterogasi. Ia pun bertanya, "Menurut keterangan yang ada, sepertinya kau tidak terlalu memperhatikan bayimu. Bahkan saat dia ditemukan terluka dan tewas sekali pun, kau tidak menangis sama sekali."
Pandangan Jack tidak pernah lepas dari dada Alice yang menonjol meski tertutup seragam kepolisian yang cukup longgar. Namun, itu tidak membuat tonjolan dadanya menjadi tersamar.
Jack merespon, "Aku sedih, aku tidak menangis bukan berarti aku tidak sedih. Aku sangat sedih, Bu Polisi."
Alice tidak nyaman dengan tatapan Jack yang mesum. Ia memegang buku agar menutupi dadanya.
Selanjutnya Paulina yang diinterogasi.
"Karena kau orang pertama yang menemukan Marsha terluka waktu itu, kau menjadi tersangka kuat juga, Nyonya Paulina...."
"Apa lagi sekarang? Kau menuduh putriku melukai bayi itu dan sekarang kau menduhku membunuhnya?" Paulina memotong ucapan Alice.
"Dengarkan aku dulu, Nyonya Paulina," ucap Alice penuh penekanan.
Paulina pun diam sambil menatap kesal pada Alice kemudian membuang muka sambil melipat kedua tangan di depan dada.
"Ada sidik jari milikmu di gunting kuku itu. Ditambah lagi kau tidak menyukai anak kecil dan pernah memukul anak-anaknya Nyonya Susan. Kau menjadi tersangka utama di kasus kematian Marsha," jelas Alice.
Paulina terkejut mendengar ucapan Alice. Ia tidak mengira perilakunya pada Natasha dan Jeremy dibeberkan pada polisi.
"Siapa yang mengatakan itu? Aku tidak pernah melukai anak kecil, meski aku tidak suka mereka," sanggah Paulina.
Jadi, Natasha mengatakan keburukan Paulina pada polisi sewaktu dirinya diinterogasi waktu itu.
"Kami tidak akan mengatakan siapa yang memberikan kesaksian perilaku burukmu. Kau bahkan tidak menangis saat pemakaman Marsha dilakukan," kata Alice.
Paulina mendecih. "Untuk apa aku menangisi kematian anak hasil perselingkuhan suamiku dan jalang rendahan itu?"
Alice terdiam untuk sesaat. Ia tidak mengira Paulina tahu tentang perselingkuhan antara suaminya dengan Susan.
"Jalang murahan itu menggoda suamiku dan mereka menghabiskan waktu bersama di hotel, di tempat liburan, dan bahkan di mansion. Sampai-sampai jalang itu mengandung anak dari benih suamiku. Kau pikir aku harus menangis untuk bayi itu?" jelas Paulina.
Alice akan berbicara, tapi Paulina memotongnya, "Ya, aku benci Susan dan anak-anaknya, tapi aku tidak akan sampai hati membunuh bayi tak berdosa itu, karena aku juga seorang ibu yang pernah hamil dan memiliki bayi."
Alice mengangguk. "Jadi, kau tahu perselingkuhan mereka rupanya."
Paulina menjawab, "Bukan hanya aku, Jack dan keluarga besar juga tahu. John dan Susan ditegur dan dimarahi mertuaku karena kesalahan mereka. Mereka berdua berjanji tidak akan melakukannya lagi, tapi nyatanya sampai sekarang mereka masih berselingkuh di belakangku. Seperti kata pepatah, sekalinya kau berkhianat, maka kau akan menjadi pengkhianat selamanya."
"Tuan Jack juga tahu," gumam Alice.
Benar apa kata Tuan John, istrinya ini memang cerewet dan menyebalkan, batin Alice.
Setelah melakukan penyelidikan, Dave dan Alice menemukan fakta baru bahwa ternyata ketiga pengasuh Marsha tidak melakukan tugas mereka dengan baik. Bahkan salah satu dari mereka adalah perokok berat dan suka mencuri minuman beralkohol milik keluarga Golvench. Ia merokok dan minum saat bekerja merawat Marsha. Padahal asap rokok sangat berbahaya bagi bayi.
April mengangguk di hadapan Dave dan Alice. Ternyata April yang memberikan kesaksian tentang sikap ketiga pelayan itu ada polisi.
"Mereka mengatakan padaku, kalau aku tidak boleh mengatakan pada siapa pun mengenai sikap buruk mereka. Jika aku mengadukan mereka pada Bibi atau Kakek, mereka mengancam akan memukulku," jelas April.
"Apa lagi yang mereka lakukan?" tanya Dave serius.
April melanjutkan, "Mereka marah-marah dan membentak Marsha ketika Marsha menangis dan tidak bisa ditenangkan. Bahkan mereka memukuli dan menutup wajah Marsha dengan bantal. Mereka memberikan susu yang dicampur dengan bubuk sesuatu lalu memberikannya pada Marsha. Tak lama kemudian, Marsha tertidur dan mereka kembali bergosip dan merokok."
Alice meringis membayangkan kesakitan yang dialami oleh bayi kecil itu.
Setelah mendapatkan keterangan dari April, Alice berbicara dengan Dave.
"Pak Dave, tim otopsi menemukan zat yang terkandung dalam obat tidur di tubuh Marsha dengan dosis tinggi. Kesaksian April masuk akal. Para pengasuh itu pasti memasukkan obat tidur ke dalm susu Marsha agar Marsha berhenti bernangis dan tidur," kata Alice.
"Bukti lainnya adalah sidik jari dari dua pengasuh itu juga ada di gunting kuku milik Hailey. Semua bukti kuat mengarah pada ketiga pengasuh itu," sahut Dave.
Dengan begitu, ketiga pengasuh tersebut ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Tentunya mereka bertiga menyanggah tuduhan tersebut, tapi hakim memvonis bersalah pada mereka atas semua bukti yang sudah ada.
Sementara itu, Hailey tinggal di rumah sepupu dari paman yang merupakan anak dari kakaknya Kakek Martin. Hailey tidak ingin kembali ke mansion Golvench untuk saat ini.
"Anne, apakah aku boleh menginap di sini beberapa hari lagi? Aku masih syok dengan apa yang terjadi," mohon Hailey.
"Tidak apa-apa, aku senang kau di sini. Aku jadi punya teman curhat," jawab sepupu Hailey yang bernama Anne itu.
Di mansion Golvench.
April sedang berada di kamarnya. Ia menoleh ke pintu saat mendengar suara pintu kamarnya dibuka dari luar. Ternyata Paulina yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.
"Apa kau yang bilang pada polisi, kalau aku pernah memukul Natasha dan membentak Jeremy?" tanya Paulina ambil mendorong dada April hingga gadis kecil itu terpundur.
"Aku tidak mengatakan apa pun tentang Bibi Paulina," jawab April pelan sambil menunduk takut.
Paulina menarik lengan April agar melihat padanya. "Belakangan ini kau bicara dengan para polisi itu. Kau pasti mengatakan yang bukan-bukan tentangku pada mereka. Iya, kan?"
April menggeleng.
"Awas saja kalau kau macam-macam denganku," ancam Paulina kemudian ia berlalu pergi.
April mendongkak menatap punggung Paulina yang menghilang di balik pintu. Ekspresinya berubah menjadi datar.
Di kantornya, Marry sudah mendapatkan informasi pribadi milik April entah dari mana.
~Apriley Golvench, anak tunggal dari orang tua bernama Hansen Golvench dan Mia McKenzie. Hansen seorang pengusaha, sementara Mia adalah dokter ahli dan juga sering bekerja sama dengan pihak kepolisian entah itu untuk otopsi atau menganalisis sampel. April mendapatkan pelajaran dari guru privat yang disewa orang tuanya. Keluarga kecil itu mengalami kecelakaan. Kedua orang tua April ditemukan tewas, sementara April masih hidup dan dibawa ke rumah sakit lalu dirawat oleh keluarga Martin Golvench.~
Marry bergumam, "April bukan berasal dari keluarga yang broken home atau kekurangan dalam hal ekonomi. Kira-kira apa yang menyebabkan dia memiliki sikap tidak empati terhadap hewan di sekitarnya? Ini menarik."
⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰
10.47 | 1 Januari 2022
By Ucu Irna Marhamah
KAMU SEDANG MEMBACA
APRIL
General Fiction⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰ April, dia gadis kecil berusia 6 tahun yang sangat cantik. Mata sayu yang indah dengan pupil berwarna hijau kebiruan, hidung kecil yang mancung, bibir mungil merah merekah. Wajah imutnya dibingkai dengan rambut berombak berwar...