Part 17

70 8 0
                                    

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

Karena banyak hal yang dilakukan April membuat Emma tidak nyaman dan takut, Emma memutuskan untuk berhenti bekerja pada Hansen Golvench. Sebagai hadiah perpisahan, Emma memberikan boneka beruang cokelat untuk April.

"Aku harap kau menyukainya."

"Terima kasih, Bu Guru."

💠 Flashback Off 💠

Marry menganggukkan kepalanya setelah mendengar cerita Emma.

"Apa kau psikolog yang bertugas atau dibayar untuk berkonsultasi dan menangani masalah kepribadian April?" tanya Emma.

Marry menggeleng. "Tidak, aku hanya tertarik dan ingin tahu saja. Kasus ini bagus untuk penelitianku. Aku juga ingin tahu penyebab terbentuknya kepribadian April yang langka ini."

💠💠💠

Susan masih bersedih atas kematian bayinya. Ia menangis di dalam kamarnya. Sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang. Susan mendongkak ke belakang, ternyata John yang memeluknya.

"John?" Susan mengusap air matanya.

John mengeratkan pelukannya. "Jangan bersedih. Aku jadi sedih melihatmu menangis."

"Anak kita," ucap Susan.

John mengecup bibir Susan sekilas lalu mereka berciuman dan perselingkuhan yang kesekian kalinya kembali terjadi.

Paulina pulang. Ia melihat mobil suaminya terparkir di pelataran mansion.

"John sudah pulang?" Paulina memasuki mansion lalu menaiki tangga menuju ke kamarnya. Tapi, tidak ada siapa pun di kamarnya.

Paulina menatap kamar Jack dan Susan. Ia mengambil pisau lalu pergi ke sana. Saat berdiri di depan pintu kamar tersebut, Paulina mendengar suara desahan dan erangan dari dalam kamar.

Perlahan Paulina membuka pintu dan melihat suaminya bersama Susan tengah melakukan hubungan suami istri. Mereka berdua tidak menyadari keberadaan Paulina, karena terlalu asyik dengan kenikmatan mereka.

Paulina mengeratkan pegangannya pada gagang pisau. Tanpa ba-bi-bu, Paulina langsung menusuk leher Susan yang menari erotis di atas tubuh John.

John terkejut dengan kedatangan istrinya itu yang tiba-tiba menusuk leher Susan.

Tidak sampai di sana, Paulina menusuk perut dan dada Susan hingga tewas seketika.

"Paulina, jangan mendekat, letakkan pisau itu," pinta John yang ketakutan melihat kemarahan istrinya dengan pisau di tangannya.

Namun, Paulina sudah kalap. Ia memotong kejantanan suaminya lalu menusuknya hingga tewas menyusul Paulina.

April menaiki tangga dan sampailah ia di lantai dua, tapi langkahnya terhenti saat melihat Paulina keluar dari kamar Jack dan Susan sambil menyeret mayat Susan.

April segera bersembunyi di balik sekat dinding. Ia mengintip apa yang dilakukan oleh Paulina.

Paulina menyeret mayat Susan yang telanjang dan bersimbah darah. Bahkan sebagian menodai pakaian Paulina.

April mengerutkan keningnya sebagai tanda kalau ia terkejut. Gadis kecil itu segera kembali ke posisi sembunyi.

"Bibi Paulina membunuh Bibi Susan?" gumam April. Gadis kecil itu tidak berniat keluar dari tempat persembunyiannya, karena Paulina masih berada di lantai dua.

Paulina kembali ke kamar Jack lalu menyeret mayat John. April mengintip dan melihat semua yang dilakukan oleh wanita itu.

"Kalian pantas mendapatkannya," kata Paulina sambil membawa pisau besar untuk mencincang daging lalu ia memotong-motong kedua mayat itu kemudian memasukkannya ke dalam kantong sampah yang besar.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang