Part 23

73 9 0
                                    

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

David yang duduk di kursi belakang sendirian menatap ke jalanan yang dilalui oleh mobil. Sementara Sopir tampak fokus menyetir.

Saat si sopir menginjak rem, mobilnya tidak bisa berhenti. Bahkan laju mobilnya menjadi semakin cepat.

"Pak Sopir, tidakkah ini sudah melebihi batas kecepatan? Kita bisa diberhentikan oleh polisi," tegur David yang terlihat cemas.

"Remnya tidak berfungsi, Tuan Muda," sahut si sopir.

"Apa?" David tampak khawatir.

Tiba-tiba stirnya juga tidak bisa digerakkan alhasil mobil mereka menabrak pagar jalan dan terperosok ke parit. Sopir keluar dari mobil dengan tubuh sempoyongan. Ia juga mengeluarkan David dari kursi belakang. Keduanya tidak mengalami luka parah, karena mereka memakai sabuk pengaman.

Sebuah mobil tua berhenti di tepi jalan. Seseorang keluar dari mobil tersebut lalu menghampiri mereka berdua.

"To-tolong kami, tolong panggil ambulans," pinta David sambil mendongkak menatap orang itu. Ia terkejut mengetahui siapa yang datang.

"Pak Bernard?"

Ya, Bernard tukang kebun Golvench yang datang. Pria tua itu membawa kapak besar di tangannya. Tanpa diduga, ia memukul kepala si sopir dengan kapak tersebut berkali-kali hingga tewas.

David menjerit ketakutan, ia meminta tolong. Namun, hal serupa ia dapatkan juga. Hantaman-hantaman keras membuatnya tak sadarkan diri..... selamanya.

Panggilan dari Hailey masuk ke ponsel David.

Sementara Hailey di kampus tampak kesal, karena teleponnya tidak diangkat. "Kenapa David tidak menganggap telepon dariku? Dia pasti belum sampai di sekolah."

Hailey melihat jam tangannya. "Ah, ya sudahlah."

Bernard memasuki mobil tuanya dan lalu melajukannya pergi meninggalkan tempat tersebut.

Jadi, selama ini April dibantu oleh Bernard dalam melakukan kejahatannya.

April pergi ke mana pun diantar oleh Bernard menggunakan mobil tua tersebut tanpa sepengetahuan siapa pun. Salah satunya saat April tiba-tiba di mansion Golvench dan melukai Marsha. Itu karena Bernard datang ke sekolah untuk menjemputnya.

Bernard juga membantu April membersihkan kejahatan yang telah dilakukan oleh gadis kecil itu, salah satunya dengan membuang mayat ketiga anak laki-laki yang membunuh anjing tetangga, membersihkan landasan skateboard Jeremy di halaman belakang. Namun, Bernard melewatkan permen karet yang ditemukan Hailey, karena Bernard mengira jika itu adalah semen yang menonjol karena saking miripnya dengan warna landasan.

Bernard juga mengikuti mobil Marry yang membawa April pergi ke rumahnya. Ia mengintip dan menguping pembicaraan antara Marry dengan April.

Saat tahu situasi akan berubah, Bernard mengendap dan mengambil kunci pintu depan rumah Marry lalu menguncinya dari luar agar April bisa leluasa membunuh Marry dan menikmati detik-detik terakhirnya. Mayat Marry juga dibuang oleh Bernard entah ke mana.

Bernard juga yang memasukkan air keras ke bath up kamar mandi Jack saat Jack tertidur. Itulah sebabnya sewaktu masuk ke kamar Jack, April memeriksa dulu ke kamar mandi Jack memastikan jika air keras yang dituangkan Bernard terlihat natural seperti air biasa.

Dan Bernard juga yang menyabotase mobil yang mengantarkan David ke sekolah. Kemampuannya ternyata bukan hanya mengurus tanaman dan perkebunan, tapi juga mengotak-atik mobil. Saat mobil itu pergi, Bernard pun membuntuti mobil tersebut menggunakan mobil tuanya.

Semua hal yang tidak bisa dilakukan oleh April sendirian dilakukan oleh Bernard. Apa motifnya?

Entahlah, hanya saya yang tahu.

💠💠💠

Natasha kembali mengintip. April masih berdiri di sana setelah 5 jam berlalu dengan posisi dan ekspresi yang sama. Hal tersebut membuat Natasha semakin tertekan dan merasakan ketakutan yang luar biasa. Apalagi April memegang pisau di tangannya.

April akan tetap berdiri di sana sampai Natasha keluar sendiri. Ia benar-benar senang mempermainkan mental korbannya.

Karena sudah mulai kehabisan kesabaran dan juga ketakutan, Natasha mengambil Sekop lalu ia membuka pintu dan menyerang April menggunakan sekop untuk menggali.

April tersungkur jatuh karena mendapatkan pukulan dari Natasha tepat di perutnya. April meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.

Natasha tersenyum penuh kemenangan melihat April yang tumbang. Ia segera berlari pergi, tapi April bergerak lebih cepat dengan menusuk pergelangan kaki Natasha dengan pisau di tangannya. Natasha menjerit kesakitan. Ia jatuh tersungkur. Darah segar mengalir dari luka tersebut.

April bangkit sambil tertawa cekikikan. "Aku yang mendominasi permainan. Jangan harap kau bisa memenangkan pertandingan."

Natasha meringis kesakitan sambil mencoba melarikan diri dengan beringsut menjauh dari sana.

Namun, April menarik satu kaki Natasha dan menyeretnya menuju ke kolam renang belakang rumah.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" teriak Natasha sambil meronta dan berusaha menggapai apa pun yang dilewatinya untuk lepas dari Apri.

April tidak peduli dan tidak mengindahkan permohonan Natasha. Ia mendorong tubuh Natasha jatuh ke dalam kolam renang.

Natasha berteriak meminta tolong sambil menggerakkan kedua tangannya berupaya agar tubuhnya tidak tenggelam. Tampaknya ia tidak bisa berenang. Saat Natasha mencoba menuju ke tepian, April mendorongnya ke tengah.

Lama-lama kepala Natasha tidak muncul lagi ke permukaan. Tubuhnya tenggelam di dasar kolam. Permukaan air kolam menjadi tenang. Tak lama kemudian, tubuh itu kembali muncul ke permukaan dan mengambang. Natasha tewas karena air yang memenuhi paru-parunya.

April tertawa kecil melihat itu. "Untuk pertama kalinya aku melihatmu diam, tidak berisik lagi."

Terdengar suara besi kursi roda yang berkerit. Pandangan April teralihkan pada Nenek Sarah yang berdiri tak jauh dari kolam renang. Wanita tua itu terbelalak melihat cucunya yang sudah tak bernyawa itu mengambang di permukaan air. Ia menatap April dengan tatapan tak percaya.

Nenek Sarah berteriak-teriak tidak jelas dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

April mendengus kesal. "Wanita tua yang satu ini benar-benar merepotkan. Kadang aku bertanya-tanya, gunanya dia di sini untuk apa?"

April menghampiri Nenek Sarah lalu mendorong kursi roda Nenek Sarah menuju ke halaman depan mansion. Nenek Sarah meronta dan berteriak-teriak.

Jalanan depan mansion tampak sepi. April melihat ada truk yang melaju dengan kecepatan sedang di kejauhan. Saat sudah dekat, April mendorong kursi Nenek Sarah ke jalanan sehingga sopir truk terkejut dan tidak bisa menghindar lagi. Truk tersebut menabrak kursi roda Nenek Sarah hingga Nenek Sarah jatuh dari kursi rodanya dan terlindas mobil truk tersebut. Nenek Sarah pun tewas seketika.

Sopir mengentikan mobilnya. Ia melihat ke sekeliling dengan ekspresi panik dan cemas, berharap tidak ada yang melihat kejadian itu. Kemudian si sopir membawa mayat Nenek Sarah sekaligus kursi rodanya yang sudah penyok ke dalam bak truknya. Ia membersihkan darah di jalanan lalu pergi melajukan truknya meninggalkan tempat tersebut.

Ternyata sedari tadi April bersembunyi di balik kotak surat. Ia memperhatikan apa yang dilakukan oleh si sopir.

"Dia membantu membersihkan pekerjaanku," gumam April.

⊱ ────── ❁ ❁ ❁ ───── ⊰

09.52 | 1 Januari 2022
By Ucu Irna Marhamah

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang