Naya menunggu Reno di warung yang tidak begitu jauh dari kos-annya. Sesuai anjuran dari Reno, jika menunggu di kos, nanti mereka akan dicurigai. Lebih tepatnya kenyataan Reno yang tidak ingin diketahui.
Di lubuk hati paling dalam, Naya senang mendapat pesan dari Reno. Sungguh perilaku yang cukup langka.
Naya memancarkan senyumnya sepanjang perjalanan hingga proses pemeriksaan bayi dalam perutnya. Dari penjelasan dokter, perkiraan anaknya berjenis kelamin laki-laki dan syukurnya bayinya sehat. Wajah Naya penuh senyum saat melihat anaknya di monitor.
"Kalo berhubungan intim gimana, Dok?" celetuk Reno tiba-tiba. Naya menoleh pada Reno, lalu beralih melihat ke arah Dokter. Dia juga penasaran dengan jawaban dari sang Dokter.
Dokter menjelaskan berhubungan intim selama trimester kedua kehamilan cukup aman untuk dilakukan, selama sang Ibu tidak mengalami komplikasi kehamilan saat trimester pertama.
Dari awal kehamilan, dokter yang memeriksa Naya adalah orang yang sama. Jadi, dia tahu bagaimana kondisi kehamilan Naya sejak awal.
Tidak lupa memperhatikan juga posisi dalam berhubungan intim, jangan sampai membahayakan si bayi.
.
Selesai menebus vitamin, Reno membawa Naya ke sebuah tempat. Tentunya tempat itu bukanlah kos mereka, melainkan sebuah hotel yang terbilang sederhana.
Naya bimbang ingin melontarkan pertanyaannya.
"Kita kenapa ke sini, Ren?" tanya Naya saat mereka berhasil memasuki sebuah kamar.
"Sesuai kata dokter tadi, kita harus ngelakuin itu," cetus Reno terang-terangan.
"Hhh—" Naya bingung harus melakukan apa.
"Sebenernya bukan cuma itu, gua lagi pengen tidur sama anak gua," kata Reno dengan memandangi perut Naya.
Keadaan semakin canggung, mereka bingung harus memberikan reaksi seperti apa.
Naya memberanikan diri meraih tangan Reno, lalu meletakkan tangan itu di perutnya. Membiarkan laki-laki itu merasakan nyawa yang ada dalam perutnya.
Perlahan bibir mereka saling bersentuhan. Naya memejamkan matanya, dan tangannya memegang erat kaus yang dipakai Reno.
Reno mengangkat tubuh Naya agar berada dalam gendongannya. Kemudian tubuh itu diletakkan di atas ranjang. Masih dengan bibir mereka yang saling bertautan.
Reno sedikit memberikan jarak antara badannya dengan perut Naya, supaya tidak tertekan oleh tubuhnya.
Naya merasakan tangan Reno yang sudah menjelajahi dadanya yang masih terlapis oleh kain.
Reno menyibak baju yang dipakai Naya, dan memperlihatkan perut yang lumayan besar. Kemudian diciumnya perut itu. Perasaan Naya semakin tidak karuan.
"Mau dilanjutin apa gak?" Mata Reno masih setia menatap perut di bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air di Atas Awan
ChickLitMengandung anak dari lelaki yang dia sukai, akibat dari kesalahannya sendiri. Merelakan kehidupannya demi merawat dan menghidupkan sang buah hati. Belum lagi buah hatinya mendapatkan penolakan dari sang ayah kandung, membuat dirinya semakin bersung...