Cerita Lanjutan

14.7K 320 3
                                    

...

Di tengah malam, Naya perlahan membuka matanya, tidurnya terganggu karena gerakan grasah-grusuh dari tempat tidur.

Terlihat sosok Reno yang sedang memindahkan tubuh Rolan dari kasur ke sofa depan televisi. Naya mengerti apa maksud dan tujuan Reno

"Ren—" Reno telah berada di atas tubuh Naya, siap untuk menerkam.

"Stt—jangan berisik, nanti dia bangun," bisik Reno sambil menutup mulut Naya dengan jari telunjuknya.

Ketika tangan Reno ingin meraba bagian tubuh di balik daster, tangannya lebih dulu ditahan oleh Naya.

"Gak sekarang, Ren," tolak Naya dengan halus.
"Kamu kenapa sih selalu gak mau? Apa masih sakit 'itu' kamu?" Seketika wajah Reno berubah menjadi khawatir.

"Nay, jawab. Aku gak bisa baca pikiran kamu."

"Pokoknya kalau aku bilang gak mau, ya gak mau!" tolak Naya dengan nada yang sedikit keras, dan sedikit mendorong tubuh Reno untuk menjauh.

"Kalau kamu gak mau, ya gak apa-apa, Nay. Gak usah marah-marah kayak gitu," tenang Reno yang akhirnya mengalah.

Reno pun menyingkirkan badannya dari tubuh Naya, kemudian terdengar suara isakkan tangis.

"Loh kok kamu nangis?—"

...

Lanjutannya ada di cerita selanjutnya di akun ini, silakan dicek 😉

Lanjutannya ada di cerita selanjutnya di akun ini, silakan dicek 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×_+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×_+

.
.
.

Terima Kasih
sudah mau membaca cerita ini :)

Air di Atas AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang