kilas ingatan masalalu

28 7 0
                                    

   Dalam ketidaksadarannya, heejin mengalami mimpi aneh. dia mendapati dirinya sedang berada di gurun yang sama persis seperti yang dia mimpikan tadi siang. kaki heejin berat, seperti tertanam didalam tanah. heejin merasakan sakit yang luar biasa tepat dijantungnya. perlahan sebuah pedang besar menampakkan wujudnya yang sedang tertanam tegak didadanya.

heejin berteriak histeris. teriakannya diikuti oleh tawa besar seorang lelaki yang wajahnya sangat familiar dimata heejin, dia adalah hyunjin. lelaki yang selalu ada dalam mimpinya.

tangan kiri lelaki itu menggenggam penutup pedang yang motifnya senada dengan pegangan pedang yang menancap didadanya. lelaki itu tertawa keras sambil mengadahkan kepalanya ke langit.

"lihatlah, dia yang membunuhmu!" bisik suara yang tiba-tiba muncul ditelinga heejin.
"dia hanya menginginkan kekuasaan. bahkan dia lebih bahagia setelah membiarkanmu membusuk dalam kekecewaan" suara itu terus berputar dikepala heejin.
"tolong hentikan!" teriak heejin ditengah tangisnya.
"bahkan dia memberimu bunga untuk menyambut kematianmu..." suara itu terus memprovokatori heejin.
"diam! hentikan itu!" heejin bersujud sambil memukuli tanah yang bertumpahkan darah didepannya.
"jangan mau dibodohi olehnya lagi heejin. sadarlah! terlahir kembali berarti kamu memaafkannya" suara itu masih berputar dikepala heejin.

"tolong! aku ngga kuat..." heejin meraung dalam tangisnya. ntah kenapa hatinya terasa sangat sakit mendengar ucapan suara itu. ditambah luka tusukan pedang dan suara tawa lelaki itu, rasanya heejin ingin mati saja.

"mati saja heejin. kembalilah bersamaku, kita harus bersatu lagi dan mengutuk lelaki itu untuk selamanya" sebuah belaian lembut muncul dikepala heejin. dengan ajaib, semua rasa sakit, kecewa dan suara tawa jahat itu menghilang seketika.

padang tandus ini berubah menjadi sunyi. bahkan heejin bisa mendengar sisa tangisnya sendiri dengan sangat jelas. menyadari tidak ada lagi rasa sakit ditubuhnya, heejin pun perlahan mengangkat kepalanya.

begitu tatapan heejin terbuka lebar, dia mendapati sosok menyerupai dirinya dengan penutup mata sedang duduk didepannya sambil mengelus rambutnya. heejin sangat mengenali senyum itu. karna itu adalah senyumannya sendiri.

"ikutlah denganku heejin" sosok itu mengulurkan tangannya didepan heejin.
heejin menatap tangan hitam sosok itu dengan ragu.
"aku sudah menghilangkan rasa sakitmu, sekarang ikutlah aku. kita harus kembali bersama sebagai jiwa yang utuh" sosok itu memajukan tangannya mendekat kearah heejin.

hati kecil heejin menolak keras uluran tangan itu, tapi ego dalam diri heejin sangatlah menginginkan untuk ikut dengan mahluk itu.
bukankah mahluk itu tak akan menyakiti heejin? mereka kan satu jiwa yang terbelah menjadi dua. mahluk itu adalah diri heejin sendiri, apa salahnya mengikuti dia untuk membalaskan rasa sakit yang luar biasa ini. perlahan tangan heejin terangkat hendak menerima uluran tangan mahluk dengan penutup mata itu.

"hyunjin! selamatkan heejin!" teriak sebuah suara yang ntah darimana asalnya. fokus heejin terganggu, dia langsung menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mencari tahu sumber suara itu.

tiba-tiba sosok yang sedari tadi mengulurkan tangannya pada heejin terpental jauh. sosok itu berteriak kencang saat tubuhnya menabrak kerasnya tanah yang tandus.

"ini bukanlah ingatanmu heejin, ini adalah delusi dari rasa kecewamu dimasa lalu. pergilah sebagai cinta yang terus terlahir!" ucap hyunjin yang tiba-tiba muncul dihadapan heejin. lelaki tinggi itu langsung mendorong heejin untuk jatuh ke tanah setelah mengucapkan kalimat itu.


....



Dan disinilah heejin sekarang. heejin membuka matanya setelah merasakan dirinya jatuh terbaring diladang rumput yang empuk. heejin melihat sekujur badannya yang bersih dan memakai pakaian yang bagus. bahkan heejin memakai berbagai aksesoris mewah ditubuhnya.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang