sosok kekecewaan

28 8 0
                                    

    Sosok bayangan hitam itu mengeluarkan banyak sekali bayangan asap disekitarnya. tubuh heejin membeku begitu matanya menangkap wujud sosok itu.

"wajahnya... mirip aku" lirih heejin pada dirinya sendiri.

"heejin!" pak jaehyun mencoba mendekat kearah heejin yang berjalan paling belakang.

tapi baru 2 langkah pak jaehyun mendekat, tubuhnya langsung terpental kearah bangunan asrama yang berlawanan dengan posisi mahluk itu berdiri. semua murid berteriak histeris, dan saling memeluk takut jika ada hal bahaya yang terjadi.

"pak jaehyun!" teriak yeji yang badannya tertahan oleh jeno.
"jangan kesana! bahaya!" jeno memperingati.
"kalian jangan mencar! biar ibu yang bantu pak jaehyun!" wendy memberi isyarat.

"biar kita aja bu! ibu jaga anak-anak yang lain. kita cowo-cowo aja yang bantu pak jaehyun. lo juga ji, jangan ngotot!" tatapan jeno berubah serius.

tanpa basa-basi jeno langsung berlari kearah pak jaehyun dan diikuti oleh jihoon untuk membantu membopong pak jaehyun.

"heejin!" teriak jaemin begitu melihat gadis itu berjalan mendekat kearah bayangan hitam yang kini sudah berdiri ditengah lapangan.

"jangan jaem!" seungmin menahan tangan jaemin.
"heejin dalam bahaya!" teriak jaemin emosi.
"lo bisa aja diserang kaya pak jaehyun!" suara seungmin ikut meninggi.

tapi jaemin tak mendengarkan ucapan seungmin. lelaki tampan itu menepis tangan seungmin kasar lalu berlari mendekat kearah heejin.
dan benar, tubuh jaemin terpental jauh saat jaraknya menipis dengan heejin.

"aaak!!" teriak jaemin begitu tubuhnya terbanting ke tanah.

"cepet bantu jaemin!" teriak renjun yang langsung berlari kearah jaemin. mereka pun mengangkat tubuh jaemin untuk menepi ke area yang aman.

"kita ngga bisa nolongin heejin. mahluk itu nyegah kita buat ngedeket ke heejin" simpul seungmin.

"muka mahluk itu... mirip sama heejin" yeji menatap mahluk hitam itu dari kejauhan.

sedangkan heejin, kini dia menatap sosok didepannya dengan tatapan penuh tanya.

"kamu siapa?" tanya heejin dengan tenang. heejin tidak bisa mendengar suara keributan apapun. hanya hening dan nafasnya sendiri yang ada ditelinganya.

"kamu tidak seharusnya lahir..." sosok itu mengacungkan sebuah pedang pada heejin.

heejin merasa sangat familiar dengan pedang itu, bahkan segala sesuatu yang ada dalam sosok itu. ntah itu wajah yang sama persis dengan wajahnya, pakaian yang dia kenakan, bahkan sebuah kain penutup mata yang menutupi mata sosok itu.

"apa maksud kamu?!" heejin mulai panik melihat sebuah pedang besar terulur didepan wajahnya.

"cinta tidak boleh lahir tanpa kecewa! kamu harus mati!" nada suara sosok itu pun naik.

"lepaskan dia!" teriak sebuah suara yang datang dari samping kanan heejin.

itu adalah sosok lelaki yang selama ini datang ke mimpi heejin. ntah kenapa, heejin merasa lebih baik saat sosok itu datang.

"DIAM!" sosok dengan penutup mata itu menoleh sedikit kearah hyunjin. lalu sebuah senyuman terbit disana.
"kau tidak akan bisa berbuat apa-apa jika si bodoh ini tau semua hal busukmu" ucap sosok dengan penutup mata itu dengan nada mencibir.

lalu sosok itu mendekat kearah heejin yang ketakutan. dan tanpa aba-aba sosok itu menggoreskan sedikit pedangnya dileher heejin.
"aaakh!" teriak heejin sambil memegang lehernya yang terasa perih.

heejin perlahan merasakan pusing yang luar biasa dikepalanya. pandangan matanya juga jadi tidak jelas dan heejin kembali merasakan sakit yang luar biasa didadanya, persis seperti rasa sakit yang dia rasakan saat berada diujung mimpinya. hanya saja, sekarang rasa sakit itu terasa lebih nyata.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang