bertemu dengan SMA LOONA

205 8 3
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu heejin pun akhirnya tiba. pagi ini heejin sudah ribet bersiap dengan barang bawaannya. bersama sang ayah, heejin menata koper dibagasi mobil, dan beberapa barang bawaan kecil untuk berjaga-jaga. tak lupa, heejin juga mengemasi cemilan yang dia beli tadi malam untuk makan selama diperjalanan.

"heejin, udah semua kan barangnya? ngga ada yang ketinggalan?" tanya sang ayah memastikan.

"bentar yah, power bank sama kamera heejin belum ke bawa" heejin langsung berlari cepat ke kamarnya dan mengambil barang yang tadi heejin sebutkan.

tak lama, heejin pun turun dari kamarnya dan berlari keluar rumah. tak lupa dengan kamera terkalung dilehernya.

"loh? kayanya semalem ayah liat kamera pink di koper kamu" tanya sang ayah bingung.

"beda yah, itu yang buat polaroid. ini yang kamera biasa. aku mau foto-foto sama giselle disana" heejin senyum-senyum sendiri membayangkan betapa serunya kegiatan dia disana bersama giselle.

"oh, udah janjian ternyata" wonwoo tersenyum tipis.

"udah dong. aku ngga nyangka kalo giselle sekarang sekolah di yayasan ayah" heejin tersenyum.

"sekolah ayah tuh bagus tau. sekolah favorit, kamu aja yang banyak gaya minta sekolah diluar negri" wonwoo mengejek heejin.

"gengsi dong, masa sekolah di sekolahan bapaknya sendiri. ngga keren" heejin bercanda sambil tertawa pada sang ayah.

"udah yuk, kita berangkat. tapi ke sekolah dulu. ngecek keadaan disana, sekalian berangkat bareng sama rombongan nanti" ajak wonwoo.

heejin masuk ke mobil, sedangkan wonwoo mengunci pintu terlebih dahulu. lalu menyusul heejin duduk ditempat kemudi.

"loh, supir pesenan ayah dimana?" tanya heejin.

"ayah suruh tunggu disekolah. biar dia ngga pusing cari rumah kita diperumahan gede kaya gini." ucap sang ayah.

heejin tidak menjawab. hanya memebulatkan bibirnya memahami ucapan sang ayah.

"udah siap?" tanya wonwoo.
"siaapp!! ayo kita jalan!!!" teriak heejin heboh.

mobil yang heejin tumpangi mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.

"gerbangnya yah?" tanya heejin bingung.
"biar ditutup sama satpam komplek, biasanya gitu" jawab wonwoo.

"yoksiiii.... ayahnya heejin emang hebat. bahkan dia ngga peduli kalo rumahnya kemalingan" canda heejin yang dibalas tawa oleh sang ayah.

____________________________________

20 menit kemudian, heejin sampai disekolah milik sang ayah. sudah 3 tahun heejin tidak datang ke sekolah ini, terkahir kali saat dirinya hendak mendaftar SMA, heejin sempat mampir. sekolah ini semakin megah, besar dan mewah. tak heran jika jadi sekolah favorit.

"makin bagus aja yah sekolahnya" ucap heejin.
"iya dong, ayah kan anti korupsi" balas wonwoo sombong.

heejin hanya diam sambil mencibir pelan sang ayah.

mobil mereka memasuki kawasan sekolah. bisa heejin lihat, dilapangan sangat ramai murid-murid yang hendak study tour. bis-bis bintang 5 terparkir rapih dilapangan. dari yang heejin lihat, murid-murid disini adalah anak orang kaya. lihatlah brand yang dikenakan anak-anak itu, sungguh menggambarkan keadaan anak sendok emas.

"pantesan sekolah ayah bagus banget, orang muridnya aja hedon begitu" monolog heejin.

"justru bagus kalo kaya gitu jin, membangun citra bahwa sekolah kita adalah sekolah elit" wonwoo tersenyum. lalu berhenti didepan kelas yang terlihat ramai.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang