pulang

29 7 0
                                    

    Heejin berlari dengan tergesa-gesa. langit sudah menunjukkan fajar, dan dia belum kembali ke hotel semalaman. apa yang akan dia katakan pada pak jaehyun. spekulasi terburuk terus berputar dikepalanya. kira-kira apa yang akan terjadi, dan bagaimana heejin akan mengatasinya nanti.

kini gadis itu sudah sampai didepan hotel. dengan pakaian yang lusuh, sendal pantai yang beberapa talinya sudah terputus, badan berpasir dan sebuah kotak kayu dalam genggamannya. heejin mengambil nafas dalam-dalam sebelum masuk ke hotel, dia harus tenang sambil memikirkan alasan bagus apa yang bisa dia sampaikan pada teman-temannya dan pak jaehyun.

heejin bisa lihat betapa ramainya loby hotel melalui pintu kaca yang besar dan sedikit buram ini. dirinya jadi semakin panik, karna pasti dia akan pusat perhatian akibat penampilannya.

"aduh, rame banget lagi. padahal masih pagi loh" keluh heejin.

heejin diam lagi.

"bodoamatlah! gue harus naik ke kamar gue sekarang!" heejin langsung melangkah mendekat ke sensor pintu yang merupakan pintu otomatis.
heejin menundukkan kepala, agar wajahnya tidak terlihat oleh orang-orang.  heejin melangkah masuk dengan tenang, berusaha tidak menimbulkan suara agar tidak menjadi pusat perhatian.

"HEEJIN!" teriak sebuah suara yang akhirnya membuat heejin menoleh.

ternyata itu yeji. gadis monoloid itu langsung berlari kearah heejin dan memeluknya dengan kuat. yeji juga menangis dalam pelukannya. heejin hanya diam ditempat, dia bingung.
ternyata orang ramai di loby ini adalah teman-teman satu bis nya. mereka semua langsung berdiri melihat kearah heejin yang dipeluk erat oleh yeji.

"HEEJIIIINNN!!!!" giselle ikut berlari mendekat kearah heejin. diikuti lia dan karina.

"syukurlah kak heejin" ucap chaeryeong sambil tersenyum dan mengusap air matanya. dia pun ikut mendekat kearah heejin diikuti oleh kedua teman absurd nya.

"lo darimana aja jin? kita semaleman cari lo dimana-mana? gue khawatir banget lo ilang!" tanya yeji sambil menangis.

"lo ngga papa kan?" tanya lia lembut.

heejin hanya mengangguk.

"lo ngga dijahatin orang kan jin?" tanya giselle yang juga khawatir.

heejin menggeleng tapi air matanya turun.

"heejin, kamu dari mana nak?" tanya jaehyun dengan suara beratnya. bisa heejin lihat mata lelah pak jaehyun yang mungkin semalaman mencari dirinya.

sambil menangis heejin menggeleng.

"biar saya aja pak yang ngomong" ucap bu wendy yang merupakan satu-satunya guru perempuan yang tinggal. jaehyun pun menuruti ucapan wendy, beliau mundur dengan lemah. dan mengambil nafas panjang menandakan kelegaan.

"kalian semua! sekarang kalian mandi, beresin barang kalian terus kita pulang hari ini juga!" jaehyun mengintrupsi anak-anak muridnya.

mereka semua langsung  berbaris menuju lift untuk naik ke lantai mereka masing-masing.
"heejin udah balik jae, jangan sedih terus" johhny mencoba menyemangati rekan sepekerjaannya.
"bang, ayo kita nangisnya dikamar aja" ajak jungwoo yang merupakan guru paling muda diantara mereka.
jaehyun pun bangkit, dia senang sekali heejin pulang. karna jika terjadi apa-apa dengan heejin, apa yang akan dia katakan pada wonwoo? sedangkan wonwoo menitipkan anak semata wayangnya itu padanya, jaehyun benar-benar khawatir.

"heejin, ayo naik nak. kalian juga yuk, kita naik" ajak wendy pada ciwi-ciwi yang menangis bersamaan dengan heejin.

"jaemin? ayo naik nak. hari ini kita pulang" ucap wendy sambil tersenyum kepada jaemin yang diam mematung tidak jauh dari kerumunan yang mengerubungi heejin.
jaemin menghembuskan nafas beratnya, dan menuruti perkaraan wendy dengan langkah yang lemah.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang