mencari jalan pulang

25 8 0
                                    

"kok aku ngga liat karina ya?"  yeji menoleh ke segala arah mencari sosok tinggi yang biasanya menemaninya itu.

"pergi, ngejar chaeryeong" jawab winter dengan hembusan nafas beratnya.

"maksutnya?" yeji bertanya bingung.
"tadi chaeryeong sama ryujin debat gitu, terus chaeryeong kesinggung dan kabur. karina ngejar, terus yoshi ikutan ngejar, terus ryujin juga nyusul" jelas lia yang terduduk pasrah.

"terus ngga ada yang nyariin mereka gitu?"
"bu wendy ngelarang kita buat ikut ngejar, takut makin banyak yang ke pisah. disini bahaya" lia melanjutkan sambil menatap bu wendy yang terdiam diujung sana.

yeji mengikuti arah pandang lia. ya, yeji memahami bagaimana perasaan khawatir bu wendy jika mereka berpencar.
"ada -ada aja deh. sempet-sempetnya mereka berantem disaat-saat kaya gini!" yeji menekankan suaranya emosi.

gadis monoloid itu berdiri dan menatap kearah langit, raut ke khawatiran muncul diwajahnya.
"apa gue susul aja? tapi kan udah ada prajuritnya lino". yeji menggigiti kuku jarinya dengan cemas.
sesekali dia menoleh ke belakang, melihat kearah heejin yang masih tak sadarkan diri dalam dekapan jaemin.

"please tuhan. jaga temen-temen gue..." yeji mengepalkan tangannya kearah langit.

tak lama, sebuah deru kendaraan memecahkan hawa dingin dan pilu malam itu. disusul sebuah cahaya lampu kendaraan yang menyorot kearah lapangan, membuat rombongan yang hilang semangat kembali merasa hidup.

"bus nya dateng!" seru felix dengan gembira.
"anjir mak!!! anakmu ini akhirnya bisa balek mak!" teriak han penuh drama.
"kasian emak lu han, kada jadi kehilangan beban keluarga" bisik haechan.
"kalian kenapa sih!" bentak aisha yang ntah kenapa duduk diantara anak-anak gila ini.

"bu wendy!" yeji berlari kearah wendy sambil menahan tangisnya.
"kita selamat nak. kita pulang!" air mata berderai diwajah cantik guru yang baik hati itu.
"iya bu, kita pulang". yeji mengelus punggung bu wendy yang sedang menangis itu.

"ryujin! chaeryeong! kalian ngga papa?" tanya lia begitu mendapati kedua anak itu turun dari bus. lia langsung berlari, dan memeluk mereka secara bersamaan.

"rin, lo ngga papa?" kini gantian giselle yang mendekat kearah karina yang terlihat sangat berantakan. giselle pun memeluk teman cantiknya itu.

"kita ngga papa" jawab yoshi yang juga turun dari bus. wajah lelaki itu lebih berantakan lagi. bahkan ada beberapa luka dan pakaiannya pun sobek.

"astaga yoshi! kok lo bisa kaya gembel gini sih!" junkyu memegang-megang wajah yoshi seenaknya.
"aw!" teriak yoshi begitu salah satu lukanya ditekan oleh junkyu.
"mata lo ngga liat itu lebam begitu!" bentak han emosi.
"ngetes aja. siapa tau gimmick doang" junkyu memasang wajah tanpa dosanya sambil tersenyum kearah han.

"mending sekarang kita naik! kita harus keluar dari sini, dan cari yang lain secepatnya" jaemin memberi intruksi. lelaki itu sudah bersiap dengan heejin yang berada dalam gendongannya.

"bener kata jaemin. kita harus gerak sekarang!" yeji ikut menambahi.
"ayo semuanya! kita harus cepet keluar dari sini!" pak jaehyun memberi intruksi pada semua murid untuk masuk ke mobil. di mulai dengan jaemin yang membopong heejin dan diikuti oleh lia yang menggandeng ryujin dan chaeryeong. lalu semua murid berbaris dan masuk ke dalam bus dengan disiplin.

sebelum ikut masuk, jaehyun dan yeji berkeliling sebentar di sekitar bis untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
"ayo masuk ji" ajak jaehyun.
"iya pak" jawab yeji. tapi dia masih tetap celingukan diluar bus.

"yeji? cari apa?" tanya jaehyun heran.
"jalan keluar pak, gerbang tempat kita masuk udah ngga ada. liat, pohon semua.." yeji menunjuk kearah hutan belantara yang tadi menjadi jalan masuk mereka.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang