loncatan waktu

31 8 0
                                    

Perjalanan panjang malam ini akhirnya berakhir ketika mereka menemui sebuah jalan besar yang ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang.

tangis bahagia dan ucapan syukur mengiringi keluarnya mereka dari tempat aneh itu. cukup sekali, dan hanya kali ini.

perjalanan mereka berlanjut, meninggalkan setiap jejak ban kotor disepanjang jalan. tentu saja ada rasa trauma bagi mereka semua, dan berkat trauma itu, perjalanan diatas jalan besar ini menjadi sunyi.

diujung timur sana sang fajar mulai menunjukkan sinarnya. membuat tangis haru beberapa murid kembali terdengar. takut, lega dan bahagia menyatu menjadu sebuah isakan air mata.

"mama... chaeryeong pulang" ucap chaeryeong ditengah tangisnya.
yoshi menoleh ke arah chaeryeong, lalu menghembuskan nafas beratnya dan mengalihkan pandangannya pada fajar yang mulai bersinar.

dan tangisan bahagia lain pun bermunculan. mereka senang akhirnya melihat matahari lagi, dan mereka senang karna mereka pulang.

sementara itu, jaemin masih dalam keadaan mendung. karena heejin belum juga membuka matanya. kenapa gadis ini tidak bangun-bangun?
jaemin sangat khawatir, bahkan dia tidak peduli dengan fajar yang terbit, dia hanya ingin heejin bangun.

jaemin mengusap lembut pipi heejin.
"jangan lama-lama ya tidurnya" ucap jaemin lirih.

berharap, heejin menuruti perkataannya.

____________________________________









Di sini, di ruang keluarga tempat foto keluarganya terpajang heejin terduduk dengan manis.

"heejin, ayo makan dulu" ajak sang ayah.

"heejin mau ngobrol dulu yah" tolak heejin.

"sama ayah?" tanya wonwoo.

heejin mengangguk pelan sambil tersenyum.
dengan senang hati, wonwoo pun duduk dikursi yang berhadapan dengan heejin.

"ada sesuatu?" tanya wonwoo lagi.

"maaf" ucap heejin pendek.

senyum wonwoo muncul begitu mendengar sebuah kata yang diucapkan heejin.

"ngga papa nak, yang penting kamu baik-baik aja" wonwoo menatap heejin dengan penuh kasih sayang.

"maaf aku bikin ayah khawatir. gara-gara aku, semua jadi kaya gini" wajah menyesal terpampang jelas diwajah heejin.

"itu bukan salah kamu nak. musibah itu ngga ada yang tahu, lagian selama kamu baik-baik aja ayah ngga papa kok. jangan terus-terusan salahin diri sendiri ya" wonwoo meraih tangan heejin, berusaha menyalurkan kekuatan untuk putri semata wayangnya itu.

semenjak dia kembali dari study tour, sifat heejin jadi berubah. dia banyak murung dan menangis. terlebih setelah mengetahui fakta bahwa pak johnny koma, dan beliau belum bangun juga hingga saat ini.

reputasi sekolah juga menurun, akibat berita menghilangnya rombongan study tour selama 3 hari tersebar ke penjuru negri. dan menurut heejin, itu semua salah heejin. terlalu banyak korban sehingga membuat heejin semakin menutup diri.

"anakku..." wonwoo bangkit dari kursinya. lalu duduk berlutut didepan heejin.

"ini bukan salah kamu nak. kamu sudah melakukan yang terbaik. ayah paham, ini bukan keinginanmu. ayah juga memahamimu, ayah percaya sama kamu dan semua ceritamu. jangan terus-terusam kaya gini ya. itu semua udah berlalu, jangan terus-terusan diingat" wonwoo mengusap lembut tangan putrinya.

air mata heejin mengalir begitu mendengar penuturan dari sang ayah.

"pak johnny pasti bangun. reputasi sekolah juga ngga penting. dan teman-temanmu? mereka semua baik-baik aja nak. lalu apalagi? hyunjin? bukankah dia berjanji akan menunggumu? hemm?"

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang