I see you

38 7 0
                                    

Heejin mengedarkan pandangannya bingung. sepertinya dia hanya berlari sedikit, mungkin 100-150 meter. seharusnya heejin masih bisa mendengar suara ramai acara musik di ujung sana, atau mendengar suara rosé dari pengeras suara. tapi, kini heejin tidak mendengar suara sedikitpun, selain deburan ombak dan angin malam yang menerbangkan ombak.

"kok sepi banget? kayanya berusan gue cuma lari sedikit deh?" monolog heejin.

heejin melihat kearah dimana dia datang.

gelap.

disana gelap, tidak ada lampu-lampu meriah seperti saat dia duduk tadi.

heejin mulai panik.

dia kembali berlari ke tempat dimana acara musik itu berada. tapi heejin tidak bisa menemukan apapun disana. jangankan acara musik, heejin bahkan tidak bisa melihat tanda-tanda kehidupan disini. hanya ada dirinya, dan kegelapan.

lalu sekelebat ingatan tentang mimpinya muncul. dimana dia berjalan diatas pasir putih dipinggir pantai yang gelap. heejin ketakutan.

"permisi! apa ada orang?" teriak heejin mencoba mencari kehidupan dipantai gelap itu.

"karina! yoshi! kalian disini?" heejin semakin panik menyadari kebodohannya.

heejin berjalan tak tentu arah. semakin dia melangkah, maka semakin gelap suasana disekitarnya.

"tolong!" teriak heejin pada akhirnya.
dia sangat takut sekarang. karna dia melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan di mimpinya.

"jangan minta tolong" lirih heejin pada dirinya sendiri, sambil memukuli kepalanya sendiri karna menyesal menerikkan kata 'tolong'.

heejin tertunduk dalam, air matanya mengalir. dan kakinya menjadi lemas diluar kendalinya.
heejin mulai menangis, karna dia duduk terjatuh ditepi pantai. persis seperti yang dilakukannya dalam mimpi.

"mimpi buruk apa lagi ini tuhan?" lirih heejin sambil menangis.

"tolong!" lagi-lagi heejin tidak bisa menahan dirinya untuk mengucapkan kata tersebut.

ditengah kegelapan itu, heejin menangis dan merintihkan pertolonga. dia takut sekali. karna ini bukanlah mimpi, dirinya sepenuhnya sadar sekarang. ini bahkan jauh lebih buruk dari mimpi buruknya.

"tolong! siapapun tolong!" teriak heejin ditengah deraian air mata yang mengalir deras di wajahnya.

tiba-tiba heejin merasakan hawa hangat disekitar tubuhnya dan aroma peach yang sangat familiar. lalu kepalanya menoleh, dan dia mendapati sosok lelaki dengan baju putih berdiri tegak 5 meter dari tempat heejin terduduk lemah.

heejin menahan tangisnya karna terkejut.  dia adalah sosok yang selalu datang setiap malam di mimpinya. kini heejin mengingatnya. sosok ini, heejin mengingatnya. dan kini, heejin melihatnya tidak hanya dari mimpinya.

"kamu..." lirih heejin.

sosok itu nendekat.

lalu memeluk heejin lembut. sontak heejin membalas pelukan itu dengan erat. heejin berteriak dalam tangisnya, hingga heejin tersedak nafasnya sendiri. heejin meremas kuat pakaian lelaki itu mencurahkan rasa takut.

"ta... ta.. taku..t" ucap heejin ditengah tangisnya. nafasnya tersengal akibat tangisannya.

"ssst... ada aku disini" hyunjin menepuk pelan punggun heejin.

mereka berdua berpelukan cukup lama. mengikuti durasi tangisan heejin yang seolah tak akan mereda.

"sudah?" tanya hyunjin.
"u.. uda..ah" jawab heejin terputus-putus. hyunjin tersenyum.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang