hangat yang memanas

77 7 0
                                    

  Jam di mobil heejin menunjukkan pukul 01.30 dini hari. kini mereka masih dijalan tol yang seolah tiada ujung.

ayah heejin bilang, mereka akan sampai di pelabuban ketapang sekitar pagi hari. itu berarti heejin harus menunggu setidaknya 6 jam lagi. gadis itupun merenggangkan tubuhnya yang kaku. dia lelah karna tidur sambil duduk. heejin menolehkan padangan matanya ke samping, melihat hamparan hutan gelap diluar sana.

bahkan bintang malam ini sangat indah, langit pun cerah. sangat kontras dengan hutan gelap dibawahnya. jalanan juga tidak terlalu sepi, ada beberapa mobil dari arah yang berlawanan dan beberapa mobil dibelakang mobil heejin beserta rombongan study tour.

Heejin menoleh ke arah sang ayah yang tertidur lelap disampingnya, dia bingung mau melakukan apa. heejin hanya diam, lalu memandang kearah hutan disampingnya beberapa saat. hingga pandangan heejin menangkap siluet laki-laki yang sepertinya sedang menaiki kuda dengan kecepatan penuh.

kuda putih yang ditunggangi lelaki itu sangat kontras dengan suasana gelap malam ini. heejin bisa mendekat kuda itu berlari mendekat kearahnya. semakin cepat, maka kuda itu semakin dekat kearahnya. heejin mulai panik. mata heejin membulat, ketika jarak antara mobilnya dan kuda itu benar-benar dekat.

"AAAAHHHH!!!!" teriak heejin begitu melihat kuda putih itu hendak menabrak mobil yang dikendarainya.

lalu mata heejin terbuka.

keringat dingin menghiasi wajahnya. ditambah wajah sang ayah yang terlihat khawatir karenanya. heejin langsung menegakkan tubuhnya. menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan dirinya baik-baik saja.

"heejin, kamu kenapa nak?" tanya sang ayah khawatir. wonwoo mengelap keringat dikening heejin.

heejin diam, dia tidak bisa menjawab. dia benar-benar panik berkat mimpi anehnya.

heejin hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan sang ayah.

"kamu sakit? apa mau pulang aja? badan kamu anget banget" wonwoo mengelus pipi heejin lembut.

tapi sekali lagi heejin menggeleng.
"aku ngga papa yah, cuma pegel aja karna tidurnya sambil duduk" jelas heejin semasuk akal mungkin.

"badan kamu anget. minum obat dulu" wonwoo langsung sibuk mencari kotak obat yang tersedia di mobilnya.

sementara itu, heejin melihat jam di ponselnya. sekarang menunjukkan pukul 03.30 dini hari. rasanya mimpi tadi sangatlah nyata bagi heejin. bahkan kepalanya sangat pusing begitu mengingat kuda putih yang hampir tertabrak mobilnya.

heejin memegang kepalanya yang pusing.
ada apa dengan dirinya akhir-akhir ini?

"ini, diminum pelan-pelan" wonwoo menyodorkan sebuah obat pada heejin. dengan patuh heejin meminum obat tersebut.

"capek ya" wonwoo mengelus kepala heejin. lalu membantu mengikat rambut gadis itu, agar tidak tambah pusing karna rambutnya yang berat.

wonwoo juga memijit kecil kepala sang anak yang kini berada dipangkuannya.

"masih lama yah?" tanya heejin pelan.
"sebentar lagi kita sampe dipelabuhan, kamu tidur aja ya" ucap wonwoo.

heejin tak menjawab, dia diam. sedikit takut untuk tidur lagi, karna mimpinya lah yang menguras habus tenaganya. heejin cukup ketakutan akan mimpinya nanti. tapi efek samping dari obat yang diminum heejin jauh lebih kuat daripada ketakutan heejin. buktinya, 10 menit kemudia heejin tertidur dalam pangkuan sang ayah.

____________________________________





Matahari pagi yang hangat menerpa kulit putih heejin. ditambah lagi semilir angin laut semakin menenangkan dirinya dari ketakutan akan mimpinya semalam.

STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang