STUDY TOUR : 00L 01L (TAMAT)

nusa penida

Matahari bersinar dengan sangat cerah hari ini. membuat siapapun dibawahnya mengerutkan kening jika terpapar langsung oleh sinarnya. seakan sombong, beberapa hari kemarin langit tidak tersentuh matahari, kini panas terik menyengat menghidupi alam dibawahnya.

"pake sunscreen dulu!" perintah karin pada anak-anaknya.
"sunblok, sunblok!" koreksi ryujin.
"emang apa bedanya sunscreen sama sunblok?" tanya chaeryeong yang sedang mengoleskan sunscreen diwajahnya.
"sunscreen itu artinya layar matahari, kalo sunblock artinya balok matahari" jawab winter sok tahu.
"hmm, masuk akal" giselle menyetujui opini winter.
"goblok!" ucap yeji dengan sinis.
"udah ji, biarin aja. biar dia seneng kalo dia pake balok matahari" lia tersenyum sambil memberikan sebotol sunblok pada yeji.

"kalian lucu-lucu banget sih" ucap heejin sambil tersenyum menampakkan giginya.
"aw! emang..." winter memasang pose sok gemas begitu dipuji heejin.
"aduh, anak gue gemes banget" puji karina.
heejin hanya tertawa, melihat reaksi julit yang lain melihat winter sok imut begitu.
"jin! selain imut, aku juga sayang kamu loh" sahut jaemin dari dalam yacht.

ya, mereka betulan menyewa yacht yang dijanjikan chenle. gengsi dong kalau dia sudah berucap tapi tidak dilaksanakan. dan kini dia sedang tidur didalam yacht karna semalam dia sibuk bermain game dengan haechan. rencananya mereka akan diving di nusa penida. jadi chenle harus tidur untuk mempersiapkan stamina. toh perjalanan ke nuda penida memakan waktu yang cukup lama, lumayan untuk mengisi tenaga dulu bukan.

"alus lo!" ejek han yang sedang mengunyah rujak.
"bagus jaem! teruskan" haechan memberi tepuk tangan pada keberanian jaemin untuk menggoda heejin.
"lanjutkan jaem! jangan diem-dieman terus keep privat kaya yang onoh" renjun ikut menyahut sambil melirik kearah soobin.
"wah, apanih!" heboh haechan.
"ada berita apakah ini?" han ikutan heboh hingga sambal rujak yang dia makan menumpahi celana felix.
"anjing!" umpat felix pelan. lalu menatap han dengan tajam.
"oh gue juga kemaren liat. lia sama soobin kan? gue liat mereka gandengan di toko souvenir sambil ketawa-ketawa" kini giliran junkyu yang berteriak tepat ditelinga felix. pemuda aussie itu reflek menutup telinganya karna suara menggelegar junkyu. tak lupa mengelap cipratan ludah diwajahnya.
"santai njing! muncrat nih!" omel felix.
"oh sorry-sorry..." junkyu langsung menutup mulutnya begitu dimarahi felix.

"oh may goshhh!!!!" heboh giselle.
"don't you know imma savage?" sahut ryujin dramatis.
"seriuosly? lia? jelasin ke gue lia? gue fikir kita bakalan jadi janda forever long last? tapi kenapa lo punya cowo duluan? kit ati gue lia?" karina memandang tidak lia tidak menyangka.
lia hanya menepuk keningnya pelan. susah memang menjalani hubungan rahasia saat temanmu memiliki pita suara sekelas toa.
"bin? beneran lo?" kini giliran jihoon yang menggeplak paha soobin tidak santai. sedangkan soobin, dia mencoba mencuri pandang kearah lia, dia takut salah bicara.

"kak lia? seriusan sama kak soobin?" tanya chaeryeong penasaran.
"ya ngga papasih! kalian cocok kok" lanjut chaeryeong.
lia langsung mengangkat wajahnya kaget.
"menurut gue juga kalian cocok. jujur kemaren gue liat berdua gandengan tangan. lucu banget, long last ya kalian!" seru heejin dengan senyuman positifnya.

"yaiya sih, congrat kalian!" sahut giselle.
"good job bro, congrats" felix mengacungkan jempolnya pada soobin.
soobin hanya tersenyum begitupun lia.

"gue sih ngga keberatan kalian jadian, tapi kalo diem-diem gini gue tetep ngga terima! gimana sama PJ nya woy!" ryujin menatap serius pada soobin dan lia.
"gampang" soobin tersenyum manis lalu menepuk kantong celananya yang tebal.
"asyiiikkk! makan-makann!" sahut winter dan ryujin lalu mereka berhigh five ria.

"gue tetep ngga terima njing! kok bia sih lia, tega lo sama gue! tega lo ninggalin gue jadi emak satu anak sendirian? jahat banget lo!" karina memasang wajah sedih bercampur marah, karna partner seperjombloannya sudah punga pacar sekarang.