Ke esokan paginya mereka masuk sekolah seperti biasanya
"Ji,sejak Lo pacaran, lu gak ada waktu buat kita main bertiga" ucap zweitson
"Iya ji, bosen tau main sma Soni"
"Gue gak bisa"
"Ji gue tau lu sayang sma pacar lu, tapi kita butuh main juga bertiga, jgn mentang mentang lu punya pacar, lu lupa sama kita"ucap zweitson emosi
"Gue gak lupa sma kalian, tapi emg gue gak ada waktu buat main saat ini"ucap Fajri berusaha tenang
"Seenggaknya seminggu sekali ji"ucap Fiki
"Ji ,boleh bucin tapi jgn bego, lagian kalau dia kurang kasih sayang itu gak ada masalahnya ke loh, salahin aja nyokap bokap nya , cewek keyak gitu paling manfaatin kebaikan Lo "ucap zweitson
"Jgn omongan loh, asal Lo tau, dia ke gitu, nyokap Sintia nyokap Tira "ucap fajri emosi
"Yg benar ji,"ucap Fiki kaget
Saat ini kelas emg sepi karena masih pagi
"Alah, alasan cari muka dia tu,"ucap zweitson songgong
"Kalau gak percaya terserah, gue gak peduli kalian percaya apa enggak"
Saat mereka bertengkar ada yg mendgr pembicara itu
"Pantesan waktu ,gue ajak dia kerumah sintia dia senang banget, katanya mau ketemu Bunda, tapi gue gak tau, kejadian apa yg terjadi di dalam rumah Sintia, karena waktu itu gue di paksa nungguin dia pacaran , tapi Tira keluar dari rumah sintia gue bener bener liat dia nangis. Lu juga kaut kan ka ,"ucap indri di ambang pintu tapi makin mendekat.
Flashback on
"Eh tir "
"Tira "teriak
"Kenapa"
"Gak tau"
"Yaudah gue duluan ya"ucap zweitson pamit
Mereka berdua masuk dg kerumah dan melihat keadaan Bunda ya sedang nangis
"Bun kenapa?"tanya sintia
"Iya Tan , kenapa teman aku pergi"
"Gak papa bunda sedih aja dgr dia cerita "
"Iya terus kenapa Tira ya pergi Bun"
"Bunda gak tau dia tiba-tiba pergi nangis, "elak bunda
"Coba lu telpon deh gue takut kenapa-kenapa"ucap indri
Saat menelepon Tira ponselnya sibuk seakan-akan dia lagi menelpon seseorang
"Sibuk"
"Nelpon siap yaa"
Flashback off
__________Saat istirahat pertama,ya seperti bisa mereka tak menegur sapa , Indri tau apa yg terjadi tapi di gak mau perpihak kesiapa siapa
"Ind kekantin yuk"ajak Sintia
"Engga ah, gue udah kenyang, Lagian gue ada janji sma ka Fiki nanti"ucap indri ngeles
"Ohh yaudah, gue kekantin yaa"
Saat Sintia menuju jalan keluar perlahan kaki Indri mendekati Tira
"Hy"melambai kan tangan
Tira hanya lihat
"Apa kabar?, gue kagen sma lu, ya walau pun kita baru kenal tapi rasanya kita udah lama banget gak ketemu lu"ucap Indri menduduki kursi yg ada di depan meja Tira
Tira hanya senyum terpaksa
"Gue turut prihatin yaa "ucap Indri Ter potong
"Gue gak butuh dikasihani, makasih udah kagen gue"
"Gue percaya kok, kalau bunda nya Sintia mama lu"
Mata Tira melotot sangat kaget apa yg dikatakan oleh Indri
"Gue tau dari ...."ucap indri menggantung
"Fajri, dia cerita"
"Enggak, waktu itu
Flashback on
"Sepi banget ini kelas , apa kekelas Fiki aja yaa "gerutunya
Saat menuju kelas Fiki, suara pertengkaran terdgr jelas dgn penasaran Indri pun mendekati dan ternyata benar saja lagi ada berantem .
Niat hati pengen menggerai pertengkaran tapi makin di dekati makin menpertengkar tentang Tira jadi Indri penasaran jadi mendgr pertengkaran tersebut.
Flashback off
"Gue keluar karena gue gak mau lu di benci sma Fiki dan zweitson , tapi
Flashback on
"Udah jelas kan, gue malas berantem sma kalian"ucap Fajri lalu pergi.
Saat Fajri pergi
"Sengampang itu lu mau percaya, heran gue "
"Ka aku tau, Kaka pacar ya teman aku ,tapi gak selalu meremehkan orang lain ,jgn mentang mentang Kaka pacar nya ,Kaka bela dia ,gimana perasaan Kaka kalau Kaka di posisi Tira" ucap Indri emosi
"Tapi terserah mau percaya apa enggak ,kamu juga aku gak maksa"lanjut Indri
"Aku percaya kok"ucap Fiki
"Iya, gue akan percaya kalau kita cari kebenaran nya , sama sama"ucap zweitson senyum
"Oke"senyum
Flashback off
Tira langsung memeluk
"Makasih tapi gak perlu ,gue gak mau mereka rusak gara gara gue "
"Lo kuat , hebat "dg air mata mengalir
"Kok nangis"
"Kok bisa sih Lo kuat, kalau gue di posisi lu belum tentu gue sekuat lu"
"Gue juga lemah tapi ka Fajri selalu menyemangati gue"
"Lo bersma dg orang yang tepat, hiks hiks hiks"
"Kok nangis sihh, udah udah"
"Gue sayang sma lu"
"Iya iya"
"Kok iya iya aja, Blg apa gitu,"
"Iya iya"
"Ahh bete"
"Hahahaha makasih"
"Iyaa sama sama"
Jgn lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh dia l Fajri Un1ty (END)
Teen Fiction• Menjadi anak yang terlahir di keluarga broken home memang tidak mudah, banyak derita di dalam nya. • Membuat sang anak harus kehilangan kasih sayang ke-dua orang tuanya. • banyak anak menjadi tempramen dan emosi yg di luap kan diluar sana. • menca...