Saat ditepat di depan mall, mobil berhenti di depan pintu masuk mall, supir pun memarkir mobilnya
"Tunggu yaa pa"ucap mama keluar di ikuti oleh Tira
Nganguk supir dg memarkir mobilnya
Saat ingin memasuki mall
"Ehhh, ada orang kurang kasih sayang ni"ucap sintia mendekati
"Mampu Lo kesini, ini kan mahal"lanjut sintia
"Alhamdulillah gue mampu"ucap Tiar ketus
"Paling ngemis"
"Jaga omongan kamu"ucap mama mulai emosi
"Udah mah gak usah di ladenin"ucap tira menahan mama
"Apa! mah, gak salah dgr gue,"
Tanpa menjawab mama Fajri langsung menarik lengan Tira masuk tapi di tahan oleh sintia
"Ehhh, gue ngomong, malah cabut aja"teriak sintia sambil menunjuk mama fajri
"Ehhh, dari dulu sampai sekarang lu cari masalah banget sma gue , apa sihh salah gue lagii, kurang lu nyiksa gue , ingat yaa gak akan gue ambil nyokap loh,"teriak Tira
"Maaf ,jangan ribut disini, pergi" ucap satoan mall
"Dia aja yg pergi"ucap bunda sintia
"Bukannya dari tadi anak anda yg cari masalah sama anak saya" ucap mama tegas
"Anak anda, heehh, anak saya dia "ucap bunda
"Maaf, saya anak yatim-piatu, gak punya mama seperti kamu"ucap Tira penuh penekanan
"Jangan sombong kamu, nanti kamu nangis saya gak anggap kamu anak"ucap bunda
"Maaf yaa Tante, saya udah biasa kali"ucap Tira
"Oh iya satu lagi, Allah lagi baik aja sma Tante makanya selamat waktu itu, saya bantu Tante , saya kira tante gak punya mata ,maka gak liat kanan kiri saat nyebrang, jadi saya tolong, " lanjut Tira
"Kalau saya tau model gini, saya syukuri mati aja"ketus Tira
Tira langsung masuk dengan mengandeng tangan mama
"Benar benar tu anak,gak tau di untung udah dilahirin"ucap bunda
"Sayang, kamu gak boleh gitu sama orang tua sendiri "ucap mama menasehati
"Aku cepek, slalu di remeh kan, sesekali aku boleh dong bela diri aku"
"Boleh tapi gak boleh meremehkan orang tua kamu, iya"
"Iya mahhh"
Mereka pun belanja keperluan rumah dan kepeluan peribadi dan akhirnya pulang kerumah..
"Assalamualaikum"ucap mama & Tira
"Waalaikumsalam"ucap bi Inah membuka pintu
"Bi anak-anak belum pulang?"tanya mama
"Belom Bu, den Fajri sma den Shandy" ucap bibi
"Ohh iyaa, bi panggil Shandy sma Fajri gak usah pakai den yaa , Fajri atau Shandy aja"ucap mama
"Baik Bu"
"Bi panggil Tira jangan non Tira juga ya, Tira aja"
"Iya deh, bibi biasakan"
Mama tersenyum
"Bi, ini dari mama, buat bibi"ucap tira memberi kantung plastik
"Kok mama,kamu "
"Ini kan uang mama"
"Makasih Bu, makasih_"ucapan bibi bergantung
Mama mengisyaratkannya dengan ekspresi wajah
"Makasih Tira"
"Sama sama bi"ucap Tira tersenyum
"Udah mandi sana,udah sore, terus sholat "ucap mama
Tira mencium pipi mamanya
"Iya mama bawal"ucap Tira berlari
Mama & bibi tersenyum
"Makasih Bu, udah memberikan senyuman dan bahagia di wajah Tira, dari dulu, bibi gak pernah liat senyum itu, terukir di wajahnya Tira,"ucap bibi sendu
"Iya bi, saya senang banget liat Tira senang begitu,"dengan memusatkan bahu bibi
Flashback off
"Kok diam"ucap tira
"Gak mungkin kamu ngomong aku ngomong Juga"
"Udah mandi, Bauk"
"Bauk Bauk gini kamu tetap cinta kan"
"Udah sana ahhh"tolak Tira pelan
_____________Pagi harinya.....
Diruang makan"Anak anak papa, papa mau keluar negeri , buat beberapa hari disana, Shandy papa minta kamu jaga mama, bibi, sama dua adik kamu" ucap papa
"Kok Shandy Mulu pah, Fajri juga dong"bantah Shandy
"Iya Fajri juga, tapi kalau kamu gak bisa ,iya Fajri"
"Shandy kamu kalau bisa kamu iy siap siaga, cowok itu yg di cari tanggung jawab, keberanian, siap siaga"lanjut papa
"Bener pah, itu yg utamanya"ucap Tira menganjung kan jempol
"Pinter" ucap papa
"Iya iya"ucap Shandy dengan muka males
Akhirnya mereka pun pergi sekolah
_____________Saat di sekolah, tepat Tira setelah turun dari motor tiba-tiba ada memanggil nya
"Tiraaaaaa"teriak orang itu
Tira & Fajri spontan melihat arah suara suara,yahhh benar saja itu Sintia
"Tunggu"teriak sintia dan berlari mendekati
Tapi Tira bukannya menunggu malah pergi begitu saja, stack Sintia langsung berhenti mendekati, Fajri yg melihat langsung pergi.
___________Saat di kelas
Sintia langsung menduduki kursi yg ada di depan meja Tira
"Tira" pegang sintia tangan Tira
Tapi di lepas Tira begitu aja,dan pergi, saat sintia mendekati Tira, Indri spontan melihat arah mereka berdua
"Ind bantuin gue" ucap sintia dengan posisi yg sama
"Gue gak bisa, bukan masalah gak mau bantu ,tapi emang bukan urusan gue,"ucap Indri berdiri
"Kalau dari awal berbuat, seharusnya bisa menyelesaikan kannya,kita emang sahabat tapi ini bukan masalah gue, maaf, bukan gak peduli tapi ini salah Lo sendiri, kenapa lu gak pernah peduli in orang" langsung pergi
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh dia l Fajri Un1ty (END)
أدب المراهقين• Menjadi anak yang terlahir di keluarga broken home memang tidak mudah, banyak derita di dalam nya. • Membuat sang anak harus kehilangan kasih sayang ke-dua orang tuanya. • banyak anak menjadi tempramen dan emosi yg di luap kan diluar sana. • menca...