Masih disekitar sekolah
"Ka aji"teriak Tira mendekati Fajri
Fajri ngoleh pada arah suara dan tersenyum
"Aku pulang bareng teman teman nya, sekalian nginap rumah Sintia,gak papa kan"ucap Tira meminta izin
"Ga papa kok, hati hati ,walau pun gak sama aku kamu harus bahagia yaa"senyum tulus Fajri pada Tira
"Harus banget ya izin dulu"ucap sintia mendekati
"Yeee sirik aja, izin dulu lah sma ayang"
"Apa,gak salah dgr gue ,ayang"ucap sintia
"Kalau di pacaran juga biarin aj sih,katanya mau dabel date"ucap indri
"Lu benaran jadian ji?"tanya Fiki
"Iya "jawab Tira lebih cepat dari Fajri
"Apasihh" natap Tira
"Biarin aji sih ji,kita kan juga mau tau hubungan kalian ,ia gak"ucap zweitson mengode temannya
Hanya mengangguk pelan
___________
Dikediaman sintia
"Tir masuk aja dulu,gue masih mau sma ayang gue ni "ucap sintia
"Gak ah gue kan baru, masa langsung masuk aja"
"Gak papa tadi gue blg bunda gue, kalau teman gue berdua "
"Yaudah kita masuk aja biarin aja dia "ucap indri
Merasa berdua melangkah kaki tepat di depan pintu rumah Indri di tarik oleh sintia
"Apa sihhh"
"Lu disini aja nanti kalau bunda gue nanya kan alasan ya beli jajan buat malam"
"Lu gak puas banget , udah ketemu di sekolah juga, bucin bucin juga jgn nyusahin gue dong"
"Sekali ini aja, please"
"Ini gak ada ada sekali yaa puluh kali"
"Iya deh iya "
Akhirnya indri terpaksa menemani dan Tira mau tak mau masuk
"Assalamualaikum"sambil membuka pintu dan berjalan menuju kursi tamu dan duduk
Bunda sintia pun mendekati
"Waalaikumsalam,sayang kok duduk, temanya ma..."ucap bunda terhenti saat melihat wanita di depan
Tira pun langsung berdiri dg mata mengalir air mata
"Tira"ucap bunda /mama ingin memeluk
Tira sepontan mundur
"Kenapa sayang, mama kangen"ucap bunda/mama
Tira tak bisa berpikir apa ,hati nya udah terlalu luka buat di obati, mulutnya pun tak ngucapin satu patah kata ,hanya air mata yg mewakili perasaan saat itu.
Saat Tira mau pergi tangan mama menarik tangan Tira dg cepat.
"Dgr mama dulu sayang,mama bisa jelasin kok" ucap bunda /mama melihat Tira mengeluarkan kan air mata
"Lepas, gak ada yg perlu dijelasin, ini udah jelas"berlari menuju luar dan melewati mereka bertiga
"Eh tir "
"Tira "teriak
"Kenapa"
"Gak tau"
"Yaudah gue duluan ya"ucap zweitson pamit
Mereka berdua masuk dg kerumah dan melihat keadaan Bunda ya sedang nangis
"Bun kenapa?"tanya sintia
"Iya Tan , kenapa teman aku pergi"
"Gak papa bunda sedih aja dgr dia cerita "
"Iya terus kenapa Tira ya pergi Bun"
"Bunda gak tau dia tiba-tiba pergi nangis, "elak bunda
"Coba lu telpon deh gue takut kenapa-kenapa"ucap indri
Saat menelepon Tira ponselnya sibuk seakan-akan dia lagi menelpon seseorang
"Sibuk"
"Nelpon siap yaa"
_____________
Setelah pergi dari rumah Sintia ,Tira langsung menghubungi Fajri
"Ka... Hiks hiks"
"Kenapa"
"Hiks hiks"
"Dimana gue kesana, jgn kemana, share lock sekarang"
Dg cepat Fajri langsung mengendarai mobil nya
__________Tiba Fajri di tempat
"Kenapa " ucap Fajri mendekati
Tira tidk menjawab malah menangis di pelukan Fajri
"Heyy kenapa ?"tanya Fajri cemas
"Mama. Hiks"
"Kenapa"
"Hiks hiks"
"Tenangin aja dulu ,kalau gak kuat buat cerita,gak maksa buat cerita"
"Aku kecewa sma mereka, seharusnya aku sadar ,dari dulu emg mereka gak pernah sayang sama aku, bahkan yg terngiang di telinga saat ini ucapan Sintia bahwa mama nya masih singgel ,aku juga gak pernah dgr papa ngucapin kata sayang keaku, apa aku bukan anak mereka yaa hiks..."
"Kamu harus kuat ,kamu anak kuat, ingat suatu saat nanti kamu akan bahagia .... "Ucap Fajri terdiam sejenak
"Sama aku.."
Ucapan Fajri membuat mata Tira bertuju pada mata Fajri menatap tulus
"Mau kan jadi pacar aku?"
Tira tidk menjawab hanya menatap Fajri
"Aku janji bakalan bahagiain kamu dg cara aku sendiri"
"Gak perlu kamu janji buat bahagiain aku ,kamu yg slalu ada buat aku aja aku udah bahagia banget"langsung memeluk Fajri
"Gimana ni ,terima gak"
Tira hanya mengangguk masih dalam pelukan.
"Yaudah pulang yuk"
Mengaguk dan berjalan
Jgn lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Butuh dia l Fajri Un1ty (END)
Teen Fiction• Menjadi anak yang terlahir di keluarga broken home memang tidak mudah, banyak derita di dalam nya. • Membuat sang anak harus kehilangan kasih sayang ke-dua orang tuanya. • banyak anak menjadi tempramen dan emosi yg di luap kan diluar sana. • menca...