13. Tentang Jimin

104 27 63
                                    

🎶 Mulmed: Hug me by BTS V & BTS J-Hope 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶 Mulmed: Hug me by BTS V & BTS J-Hope 🎶

Sekilas tentang hari yang terlewat setelah festival minggu lalu. Jeongyeon tidak mengerti apa yang terjadi pada Ryu Jimin, lelaki tersebut jarang menampakkan diri, sudah tidak pernah terlihat lagi merokok di depan perpustakaan. Hanya sekali, Jeongyeon terakhir bertemu dengannya saat tidak sengaja berpapasan di depan ruangan olahraga──anehnya Jimin tersenyum sambil menganggukkan kepala tidak seperti karakter dirinya. Padahal kalau diingat, minggu lalu saat festival selesai lelaki tersebut memendam amarah. Saat Jeongyeon pulih dari efek alergi, dia marah habis-habisan sampai matanya memerah.

Barangkali sikapnya yang tiba-tiba ramah karena habis dimarahi Seokjin dan direktur di malam itu membuatnya sinting? Setelah Jeongyeon dibawa oleh pihak kesehatan, Jimin mendapatkan dua tamparan di pipi kanan dan tiga pukulan di perut──oleh Seokjin. Padahal ayah Jimin ada di sana, namun beliau sama sekali tidak melakukan apapun saat melihat sang putra sulung mendapatkan pukulan dari kakak Gu Jeongyeon.

Menangis semalaman tanpa diketahui seorang pun, Jimin berakhir sinting saat bangun di pagi hari. Kepalanya pening, kemudian Sungjae dan Sungwoon datang menjemput ke kamar di asrama untuk mengatakan bahwa akan ada pelatihan baseball. Lelah yang tidak terkira membuatnya hampir kehilangan kewarasan, saat berpapasan dengan Jeongyeon di depan ruang olahraga dirinya malah tersenyum dan menganggukkan kepala sedang dalam hati merapal "dia gadis yang membuatku kesakitan" kemudian pergi begitu saja tanpa melirik gadis itu lagi.

Gosip-gosip tersebar, dalam waktu satu minggu Jimin telah mendengar lebih dari dua belas orang yang berbicara tentang dirinya yang memberikan stroberi pada Jeongyeon. Padahal itu bukanlah masalah besar, tetapi karena telah banyak orang yang mengantar berita itu, cerita sebenarnya malah mengembang jadi gosip yang dilebih-lebihkan.

"Ryu Jimin yang katanya putra direktur itu, kau ingat, kan? Itu dia yang sekarang sedang mengantri. Kudengar dia berpacaran dengan seorang junior jurusan Sejarah. Saat festival dia malah memberikan stroberi pada pacarnya, padahal pacarnya itu alergi stroberi!"

Jimin menoleh ke belakang, melihat sekumpulan gadis-gadis yang duduk pada meja di pojok kantin yang sedang membicarakannya. Berdecih satu kali, Jimin memilih untuk berusaha tidak peduli. Para penggosip itu tertawa, bersahut-sahutan sambil menepuk papan meja. "Aku pernah mendengar seorang pria yang memasukan obat perangsang pada minuman wanitanya untuk menjebak, juga tentang pria yang memberikan alkohol pada wanitanya untuk bisa dibelai. Namun yang ini? Stroberi?! Yak!" Mereka tertawa lagi, menganggap gosip yang dibawakan adalah hal yang sangat lucu tanpa peduli meskipun orang yang sedang mereka gosipkan mendengar dengan jelas.

Tidak tahan dengan semua yang didengar di kantin, tidak marah ataupun memberikan pukulan, dia hanya pergi dengan wajah datar. Mengendap-endap dia menuju ruangan sang ayah, mencuri soju dan kemudian kabur menuju gedung perpustakaan. Kebetulan pada saat itu perpustakaan sepi, barangkali karena sekarang adalah jam makan siang dan semua orang pergi ke kantin. Mrs. Jessie yang biasanya menghuni perpustakaan pun tidak terlihat juga, maka Jimin bisa dengan santai masuk ke dalam dan menduduki kursi empuk dengan kaki ke meja yang biasanya menjadi tempat Mrs. Jessie.

Epistolary: I'm Your Home✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang