10. Lara yang tetap jadi rahasia

101 24 48
                                    

"Apa saja yang kalian bahas sampai selarut ini?" tanya Boreum sambil berjalan mendekati Jeongyeon yang kini tengah berdiri menghadap jendela, barangkali tengah memperhatikan ombak yang menyapu pasir pantai dari jarak yang tidak terlalu jauh.

Sebenarnya Jeongyeon juga bingung, apa yang sebenernya terjadi di antara Han Taehyung dan Ryu Jimin yang membuat keduanya jadi berjarak seolah-olah terdapat dinding besar yang menengahi keduanya. "Entahlah, dia hanya bercerita sedikit. Tentang keluarganya." Berhenti sampai di sana, Jeongyeon memilih untuk menyusul Soyung yang telah tertidur di atas kasur dari pada membiarkan semakin banyak pertanyaan yang akan loncat dari bibir Boreum.

Tentang Taehyung, biarkan saja tetap tersembunyi. Lagipula tidak akan ada orang lain yang peduli apapun yang telah dialami olehnya sebelas tahun yang lalu.

Namun, ketika suara ketukan pintu berulang kali terdengar, Jeongyeon bangkit kembali dari kasur dan berjalan membukakan pintu. Boreum juga mengikuti, mereka berdua lantas dihadapkan dengan sosok Sungwoon dengan wajah tergesa-gesa. "Tamu istimewa kita sejak tadi sore sudah ada di sini, hanya saja kita sama-sama tidak mengenalinya. Cepat ikut aku." Lantas Sungwoon berjalan lebih dahulu menuju sebuah tempat makan di lantai satu, yang sebenarnya masih bagian dari gedung penginapan tempat mereka berada sekarang.

Rupanya dia adalah seorang chef, yang bekerja sebagai tukang masak di sebuah hotel berbintang di dekat sini. Beliau tersenyum hangat menyambut kedatangan Jeongyeon dan anggota tim. Mereka semua telah berkumpul, oh sebenarnya tidak semua juga, karena tidak ada Soyung.

Tamu istimewa itu adalah orang yang lumayan terkenal, Jeongyeon mengenalinya karena memang sering melihat wajah beliau di televisi. Beliau adalah chef  Baek, yang biasa melakukan trik hebat saat memasak. Sejak Jeongyeon, Boreum dan Sungwoon tiba di ruangan makan, mereka langsung dihadapkan dengan Jimin dan Taehyung yang sudah duduk bersama chef Baek lebih dahulu. Mereka berbincang panjang, sampai hampir waktu tengah malam. Andai saja penginapan itu tidak memiliki aturan jam malam, mungkin dialog panjang mereka tidak akan terputus sampai pagi hari.

Chef Baek adalah pria yang banyak bicara, sehingga apa pun kalimat yang mereka lontarkan, chef Baek akan memberikan jawaban. Ah, seolah semuanya terasa singkat. Setelah bertemu dengan tamu istimewa, mereka semua sepakat untuk kembali ke kampus di pagi hari. Chef Baek membawa mobil sendiri, beliau meminta dua orang dari tim untuk menemani selama di perjalanan. Barangkali karena faktor usia, chef Baek bilang beliau sudah tidak bisa lagi menyetir dalam waktu yang lama.

Jimin langsung mengajukan diri saat mendengar apa yang dikatakan chef Baek, barangkali itu karena ia memang tidak ingin lagi berkumpul dengan anggota timnya. Namun, chef Baek meminta satu orang lagi, untuk menemani Jimin katanya. Meski Jimin menolak dan bilang bahwa ia sendiri saja sudah cukup, chef Baek terus membujuk. Dan sialnya chef Baek menginginkan Taehyung. Beliau bersikeras agar Taehyung ikut mobil mereka, dan biarkan Sungwoon sendiri yang mengendarai mobil milik Jimin sekaligus menemani para gadis.

Sungwoon tentu tidak keberatan, ia masih muda dan masih sanggup meski menyetir sendirian dari Busan menuju Seoul. Selagi tidak sesak seperti saat berangkat sebelumnya, maka semua akan baik-baik saja.

Mobil berangkat pada saat jarum jam menunjuk ke angka tujuh, mobil Jimin yang dikendarai Sungwoon melaju lebih dahulu, baru setelahnya disusul mobil chef Baek. Semua berjalan baik-baik saja hingga separuh jalan. Tapi ketika rasa lelah mulai datang menyapa Sungwoon, ia mulai tergoda dengan rasa kantuk. Khawatir kantuk tersebut akan mengganggu, lelaki pemilik marga Jo itu pun menghentikan mobil di pinggiran jalan. "Di antara kalian ada yang bisa mengemudi?" tanya Sungwoon sambil berbalik badan menghadap kursi belakang.

Jeongyeon yang merasa dirinya pandai dalam menyetir pun langsung mengangkat tangan. "Aku bisa! Sini biar gantian," katanya dengan semangat dan berpindah posisi ke tempat duduk Sungwoon semula. Kini Jeongyeon lah yang mengambil alih setir, sedang Sungwoon duduk di kursi sebelahnya dengan mata memejam, dan Boreum serta Soyung hanya duduk diam sambil memainkan ponsel.

Epistolary: I'm Your Home✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang