16.Flower

29 28 12
                                    

𝘛𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢.
-𝓓𝓮𝓼𝔂𝓪 𝓹𝓪𝓻𝓪𝓶𝓲𝓽𝓪.
.
.
.

Hari telah mulai sore areza areno dan gibran telah menyiapkan makanan untuk bbq nanti malam.

Dimeja makan telah tersedia daging yang untuk nanti malam di bakar. Dan sudah tersedia juga jagung dan ikan.

Ada juga aneka minuman seperti sprite, coca cola, fanta, dan beer untuk cowo.

Gibran telah mengabarkan caramel bahwa nanti malam ia akan menjemput nya dan akan ke rumah areno.

Gibran berpasangan dengan caramel. dan areno dengan camelia, areza dengan calista.

Sangat cocok ketika cewe itu bernama c dengan huruf depan nya bagaikan seorang kembar. Tapi nyata nya mereka hanyalah berteman.

Caramel dengan bulu mata yang lentik hidung yang mancung dan alis yang tebal tubuh yang terlihat ideal bagaikan bak bidadari yang jatuh dan mencintai gibran.

Camelia dengan tubuh yang bisa dibilang sexy, rambut yang panjang lurus, alis yang tebal, bibir yang pink tercipta sejak ia lahir.

Calista dengan tubuh yang sedikit gemuk, rambut yang keriting, alis yang tidak terlalu tebal, dan mata yang sipit. Bagaikan cina campuran indo.

Matahari sudah tenggelam dan senja mulai terlihat bintang mulai bermunculan.

Caramel sudah siap dengan style nya yang menggunakan celana levis berwarna hitam dan sedikit sobek-sobek. Dan baju crop yang berwarna putih dengan tambahan cardigan combi hitam putih. Sedikit tambahan sepatu berwarna putih.

Ia memakai cream terlebih dahulu kemudian menggunakan bedak padat dan liptint yang berwarna kalem.

Segitu saja caramel sudah terlihat sangat cantik.

Terdengar sudah bunyi knalpot motor gibran. Segera caramel turun melewati tangga yang berwarna putih.

"Haii baby kuhh, sini sayang aku kangen bangat sama kamu" Sapa gibran sambil mengukir senyum di bibir nya dan mengacak rambut caramel.

"Lebayy, hhaha" Ucap caramel dengan salting dan pipi nya yang memerah akibat gibran membuatnya salting.

"Udah sini naik, nanti kita telat"

Caramel menaiki motor aerox. Angin malam yang menerpa dingin nya kulit putih caramel.

Menikmati setiap hembusan angin yang cukup dingin sepasang remaja tertawa lepas bagaikan tidak ada beban di kehidupannya.

Menutupi luka, mencoba tertawa bahagia itulah yang di tunjukan seorang caramel. Yang tidak ingin orang lain terlibat dalam masalah yang ia hadapi sendiri.

Ditengah-tengah keramaian ia selalu merasa sepi. Merindukan kasih sayang dan ingin sekali seperti dulu itu yang ia impikan setiap hari. Namun impian itu tak kunjung datang ketika orang tua nya seakan-akan benar-benar lupa akan anak nya sendri.

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang