"𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘯𝘺𝘢."
𝓓𝓮𝓼𝔂𝓪 𝓹𝓪𝓻𝓪𝓶𝓲𝓽𝓪.
.
.
.
Angin malam yang cukup dingin. Aku memutuskan untuk memeluknya dengan erat, saat semua orang menjauhi ku dirimu lah yang selalu ada untukku. Dia adalah gibran Aldebaran alexander.
"Heii cantik ko ngelamun sih Mikirin apa? Cerita sini ke aku kalo ada apa-apa." Tanya gibran sambil mengelus pipi chubby caramel
"E-engga gapapa kok, aku baik-baik aja nih liat aku senyum" Caramel pun menunjukkan senyum manisnya yang membuat gibran salting.
"Ishhh gemesss dehhh" Gibran pun langsung mencubit pipi caramel dengan gemas hingga membuat kulit caramel sedikit memerah.
"Ihhh awas yaa kamu akuu ngambek" Ucap caramel sambil menunjukkan wajah kesalnya.
"Kok ada yaa orang ngambek tapi bilang-bilang" Tanya gibran sesekali melirik caramel membuat yang di lirik pun ikut salting dan tertawa.
"Mau ke rumah aku dulu gak? Sekalian kenalin kamu ke mamah papah"
"Hmm ya udah ayo"
Telah sampai dirumah mewah gibran yang seperti istana. Gibran pun memencet tombol bel. Namun tak ada yang membuka kan pintu, dan mungkin saja bibi siti sedang memasak di dapur.
"Assalamu'alaikum" Ucap kedua Nya dengan sopan.
"Waalaikumsalam, eh sini masuk non"
Duduk dulu sini di sofa kebetulan tuan rumah sedang tidak ada, seperti nya sedang di Prancis.
"Iya gapapa bi, panggil saya caramel saja atau Mel juga boleh" Ujar caramel
"Baik, saya akan memanggil kamu caramel, oh yah kamu ini siapa nya gibran?" Tanya bi siti sedikit kepo
"Oh, saya pacar nya gibran bi" Jawab caramel sambil tersenyum untuk menghilangkan rasa canggung nya
"Oh gitu toh yaudah ya kalian berdua tunggu sini dulu, bibi akan membuatkan minuman"
"Ini minumannya silahkan di minum jika kurang manis bisa langsung tambahin gula saja ya"
"Iya, baik bi"
Hanya 20 menit caramel dengan gibran berada dirumah nya dan langsung pergi menuju bioskop.
"Bi, saya pamit dulu ya mau pergi sama gibran, jangan kangen ya bi sama caramel hehe"
"Hadehh, iya hati-hati dijalan yaa, non gibran jagain atuh caramel nya jangan sampe lecet"
"Itu sih udah pasti bi, yaudah gibran pamit dulu ya assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Teen Fiction"𝘉𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘢𝘭𝘰𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘶𝘫𝘢𝘯, 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘱𝘪𝘢𝘯." -𝓓𝓮𝓼𝔂𝓪 𝓹𝓪𝓻𝓪𝓶𝓲𝓽𝓪 Menceritakan tentang seorang gadis yang manja dan dijadikan ratu oleh seorang...