17.Flower

24 22 3
                                    

"𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢."
-𝓓𝓮𝓼𝔂𝓪 𝓹𝓪𝓻𝓪𝓶𝓲𝓽𝓪

.
.
.

Camelia dan yang lainnya pun telah pulang dan berbeda arah arezo ke arah barat areno ke arah selatan dan gibran bersama caramel ke arah utara.

Jalanan yang sudah terlihat cukup sepi karena sudah malam. Di perjalanan pun hening tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Nanti kalo udah sampe rumah langsung bobo ya, gak usah begadang nanti kamu sakit" Ucap gibran dan menarik tangan caramel untuk di masukkan ke kantong hoodie nya.

"Iya sayangg, eh btw ini kenapa tangan aku di masukin sih."

"Biar bidadari yang manis ga kedinginan sayangg". Sahut gibran dengan tersenyum.

Salting? Iya jelas itu yang dirasakan caramel ketika sedang berdekatan dengan gibran. Yang mampu membuat nya salting terus menerus lama kelamaan mungkin bisa gila.

"sayang kita mampir ke indomaret dulu yah"

"Heem iya deh, emang mau beli apa?"

"Ada deh nanti kamu pilih-pilih aja apa yang kamu mau biar aku yang bayar"

"ihh emang ga ngerepotin kamu? Mending kamu taro uang nya buat ditabung aja"

"Ishh udah ayo aku ga nerima penolakan!"

Selamat datang di indomaret dan selamat belanja.

"Sayang nih kamu suka happy tos gak?" Tanya gibran pada caramel

"Sukaa"

"Tapii aku lebih suka kamu" Gombal caramel dibarengi dengan gelak tawa.

"Haduhh entar aku baperin balik janji ga salting"

"Dihh lagian aku gak pernah salting sama gombalan kamu hahha"

"Boong"

"Iyaa aja terserah kamuu"

"Gibraannn kamuu suka cimory gak? Terus suka Greenfield? Suka sosis kanzler gak?"

"Udah ambil semua cantikku"

Caramel telah mendorong troly belanja menuju kasir namun ketika gibran melihat caramel yang kesusahan saat mendorong gibran pun menggantikan nya.

"Sini biar aku aja, nanti cantik nya gibran cape"

"Gibran kamu lebay bangat sih udah sini aku aja"

"Shitt diam biar aku aja"

"Nyenyenye" Ucap caramel dengan suara yang kecil namun masih bisa didengar oleh gibran.

"Cil bisa gak gausah gemesin?" Akuu pengen cubit tauu" Ujar gibran yang gemas sendiri melihat pipi chubby caramel.

"Udahh, ayo cepett ke kasir lama ihh" Jawab caramel yang sudah ngantuk dan ingin cepat-cepat pulang dan rebahan.

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang