MLB 1 - Wellcome Back

431 27 4
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Seorang gadis berambut panjang dengan poni menutupi dahinya tengah berjalan di jalan yang dipenuhi daun kering. Pohon di sekitarnya pun bergantian menjatuhkan daunnya. Sesekali daun itu jatuh menyentuh dress putih milik gadis itu. Ia tersenyum menikmati hembusan angin dan suara ranting yang saling bersentuhan.

Gadis itu berjalan secara perlahan sambil bersenandung. Lalu ia mendengar suara hentakan kaki kuda mendekatinya. Gadis itu berhenti bersenandung, ia celingukan mencari asal suara hentakan kaki kuda tersebut.

Dari kejauhan, nampak seekor kuda putih yang ditunggangi seorang pangeran mengenakan jas putih mendekatinya. Pangeran itu sangat tampan ketika tersenyum. Gadis itu hanya bisa menatapnya tanpa berkedip.

"Wah, betapa indahnya ciptaan Tuhan," kagum gadis itu.

Kuda itu semakin mendekatinya. Wajah pangeran itu semakin tampak jelas. Gadis itu sengaja tak menghindar, ia yakin bahwa pangeran itu datang untuknya. Kuda yang ditunggangi pangeran itu semakin mendekat, hingga berjarak sekitar dua meter dari tempatnya berdiri.

Bruukk!

Kuda itu tiba-tiba ambruk, dan pangeran yang menungganginya juga menghilang, membuat gadis itu panik.

"Melia! Cepat, kita harus segera berangkat!"

Gadis itu celingukan mendengar suara yang entah datang dari mana. Padahal ia merasa tidak ada siapapun di sini.

** MLB **

Seorang wanita paruh baya memasuki ruang tamu yang sudah kosong. Hanya ada sofa dan meja di sana. Namanya Dona, ibu tunggal dari seorang remaja perempuan yang tengah tertidur di sofa ruang tamu dalam keadaan tengkurap dan dikelilingi oleh kulit jeruk yang berserakan. Ia memegang ponsel yang masih menyala, sebuah film disney masih terputar.

"Wahh, enak banget ya tiduran mulu, bukannya dia yang ngebet pengen pindah ke rumah lama," gerutu Dona.

Dona berjalan menghampiri putrinya yang bernama Melia, ia mengambil ponselnya dan mematikannya. Tanpa aba-aba, Dona langsung menarik telinga kanan Melia, membuat gadis itu sontak terbangun dan merintih kesakitan.

"Mama!" gerutu Melia kesal.

"Kamu niat pindah nggak sih?"

"Niat lah."

"Beresin dulu kulit jeruk kamu, habis itu kita berangkat! Entah keturunan siapa nih bocah doyan banget sama jeruk, dikasih sekilo habis dalam lima menit," omel Dona sambil beranjak keluar meninggalkan Melia yang masih kesakitan karena telinganya.

"Nggak apa-apa, Melia, nanti kalau sudah sampai di rumah lama bisa lanjutkan mimpinya."

***

Mobil pick up memasuki kawasan perumahan Oranye. Sebuah perumahan di mana Melia pertama kali dilahirkan. Sudah tujuh tahun Melia meninggalkan daerah itu sejak gadis itu berusia sepuluh tahun.

MY LITTLE BODYGUARD (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang