🍁
Dave duduk di sofa kamarnya sambil memain-mainkan laptop di pangkuannya. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Bertuliskan nama Christ di layar. Dave segera mengangkat telepon dari sahabatnya itu.
"Halo, Christ, ada apa?" tanya Dave yang masih sibuk dengan laptopnya.
"Dave, masalah besar! Maurin punya pacar baru! Padahal baru tiga hari dia putus sama gue! Sialan emang!"
"Sialan karena lo belum move on?"
"Ya, lo tahu lah, sesayang apa gue sama dia."
"Kenapa lo nggak cari pacar juga?"
"Kan gue belum move on, pinter! Gimana gue mau cari pacar baru?"
"Pura-pura aja, gue yakin Maurin juga pura-pura buat panas-panasin lo doang."
"Oke juga ide lo, nggak salah gue curhat sama jomblo, ternyata benar, wasit nggak ikut main."
"Gue bukan wasit!"
Sejak sambungan teleponnya dengan Christ terputus, Dave cenderung melamun dengan laptop masih dalam pangkuannya.
'Tok tok tok'
Suara ketukan pintu kamarnya telah membuyarkan lamunannya. Dave menatap kearah pintu yang terus diketuk dari luar.
"Dave, kakak mau bicara sebentar, tolong buka pintunya."
Itu suara Jessie. Dave dengan malas beranjak membukakan pintu untuknya.
"Kenapa?" tanya Dave dingin.
"Kakak mau minta tolong, kamu temuin dia sebentar--" Jessie memohon.
Dave langsung menutup pintu sebelum Jessie menyelesaikan kalimatnya. Namun, Jessie berhasil menahannya, membuat Dave mau tak mau harus membukanya lagi.
"Dia mau ketemu kamu untuk bayar hutang, hanya itu, tolong turuti kemauannya, sekali aja," lanjut Jessie memohon.
Dave mengernyit bingung, dia bertanya, "Hutang apa?"
"Kakak nggak tahu pasti, pokoknya dia bilang, dia punya hutang tiga puluh ribu sama kamu," jelas Jessie.
Ah, Dave ingat, tempo hari ia sempat membayar jajan seseorang yang uangnya kurang.
"Bilang aja, nggak usah diganti," jawabnya santai.
"Dia bersikeras, Dave, tolonglah hargai dia, temui dia dan jelasin baik-baik," bujuk Jessie.
Dave terlihat berpikir keras, sepertinya tak ada hal tersembunyi dengan apa yang disampaikan Jessie.
"Gue pikirin dulu," jawab Dave yang langsung menutup pintu kamarnya dengan cepat.
Dave kembali duduk di sofa, melihat wallpaper laptopnya yang terpasang fotonya dengan Tiara. Ia menatap foto Tiara lekat. "Apa kita bisa bersama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BODYGUARD (Tamat)
Teen Fiction"Kamu kembali, dengan memulai hal yang tak sama lagi." - Dika. ** Ini kisah Dika yang bertemu lagi dengan Melia, teman masa kecilnya. Kembalinya Melia di perumahan Oranye, membuat Dika harus menjaga Melia selagi Mamanya kerja di Malaysia. Kebersama...