🍁
Sejak Melia turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah, Dika masih tetap duduk di atas motornya, menatap kosong ke depan. Yang ada dalam pikirannya saat ini, ia bertanya-tanya tentang kecanggungan yang terjadi antara dirinya dan Melia. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang Melia katakan beberapa saat lalu.
Dika menyentuh dadanya yang masih berdebar. "Gue kenapa?" gumamnya.
"Kenapa baru pulang?"
Dika tersentak, ia langsung menoleh ke Lia yang berlari kecil ke arahnya. Wajahnya terlihat menyeramkan, rahangnya menegas, ia menatap Dika dengan tatapan intimidasi.
"Dihukum tadi," jawab Dika santai sembari memarkirkan motornya di garasi.
"Dihukum terus! Awas kalau bibi dipanggil guru BK kamu lagi!" tajam Lia. Dika mendengus pelan, malas menanggapi ocehan Lia.
Lia celingukan, mencari keberadaan Melia. "Melia gimana? Dia pulang bareng kamu, kan?"
Dika terdiam, mendengar nama Melia kini terasa berbeda. Entah apa yang terjadi padanya. "Iya," jawabnya singkat.
"Jadi Melia nungguin kamu dihukum?" tebak Lia.
Dika tak menjawab, ia langsung masuk ke rumah, meninggalkan Lia yang masih bertanya-tanya.
***
Dika baru saja keluar dari kamar mandi dan ganti baju dengan handuk kecil menutupi rambutnya yang basah. Ia duduk di tepi ranjang, tatapannya kosong ke depan, otaknya memutar kembali kejadian di halaman sekolah sore tadi.
Dika tersadar, ia langsung membuang handuknya ke sembarang arah, mengacak rambutnya frustasi. "Fokus, Dika! Ingat! Friend zone itu ribet, apalagi sama tetangga sendiri!"
***
Tok tok tok!
Degh. Melia langsung menoleh ke pintu yang baru saja diketuk dari luar. Ia menelan ludahnya susah payah, jantungnya kembali berdetak cepat, ia menebak-nebak siapa sang pelaku. Melia berjalan perlahan mendekati pintu.
"Semoga bukan Dika ... semoga bukan Dika ... semoga bukan Dika," gumamnya penuh harap.
Melia memegang gagang pintu, memutarnya perlahan. Ia menutup matanya rapat-rapat sembari menarik pintu pelan. Pintu sudah sedikit terbuka, ia membuka matanya dan mengintip keluar. Melia langsung membuka pintu lebar-lebar saat ia melihat orang di balik pintu.
"Melia, kamu baru pulang, ya?" sapa seorang tetangga yang barusan mengetuk pintu Melia. Kehadirannya membuat Melia lega bukan main.
Melia tersenyum canggung. "Iya, Tante, ada apa?"
Wanita paruh baya itu menyodorkan sepotong kue coklat ke Melia. "Ini, anak Tante ulang tahun, Tante mau berbagi kue ke kamu, walaupun cuma sedikit, tolong diterima, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BODYGUARD (Tamat)
Novela Juvenil"Kamu kembali, dengan memulai hal yang tak sama lagi." - Dika. ** Ini kisah Dika yang bertemu lagi dengan Melia, teman masa kecilnya. Kembalinya Melia di perumahan Oranye, membuat Dika harus menjaga Melia selagi Mamanya kerja di Malaysia. Kebersama...