MLB 9 - Ganteng

67 15 2
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

"Mau balapan?" tantang Dika.

"Gue takut," jawab Melia pelan.

"Nggak apa-apa, percaya sama gue, kalau lo jatuh, nggak akan masuk UGD."

Dika dan Melia berdiri di pinggir skating area, bersiap untuk lomba.

"Yang kalah, traktir kopi panas," ujar Dika yang menatap lurus ke depan.

"Gue nggak doyan kopi," balas Melia yang juga menatap lurus ke depan.

Dika menoleh menatap Melia remeh. "Memangnya lo bakal menang?"

Melia juga menatapnya tajam. "Gue nggak yakin bakal menang, tapi gue yakin bisa bikin lo kalah."

"Lo mau curang?"

Melia mengabaikan pertanyaan Dika, ia kembali menatap ke depan. "MULAI!"

Melia meluncur lebih dulu tanpa aba-aba.

"Wah, beneran curang dia," gumam Dika yang kemudian segera menyusul Melia.

Dika dengan cepat mendahului Melia dan tersenyum puas.

"Lo bikin kesalahan besar dengan menantang yang udah pro!" ledek Dika yang membuat Melia kesal.

"Awas lo ya!" ancam Melia.

Melia berusaha mengejar Dika yang sudah cukup jauh. Namun, ia menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang yang cukup familiar.

Melia berbalik arah mengejar seorang cowok yang ia yakini adalah orang yang ditemuinya tempo hari di supermarket.

"Permisi!" panggilnya pada cowok yang memakai jaket coklat sedang berjalan menuju pintu keluar bersama seorang perempuan yang terlihat lebih tua dan menggendong seorang anak kecil berusia lima sampai enam tahun.

"Tunggu! Permisi!" panggil Melia lagi. Ia terus mengejarnya. Hingga lagi-lagi pria itu lolos darinya.

"Yah, gimana dong hutang gue?" gumam Melia kecewa.

Namun, untungnya perempuan yang bersamanya tak ikut keluar, ia kembali masuk ke dalam sehingga Melia masih punya harapan untuk mengetahui identitas pria itu. Ada tiga kemungkinan tentang hubungan mereka berdua, antara suami istri, kakak adik, atau hanya sekedar teman.

"Permisi, Kak, bisa tanya sebentar?" ujar Melia sopan pada perempuan itu.

"Iya, kenapa?" balasnya.

"Sebelumnya, saya nggak punya maksud apa-apa, saya cuma punya satu urusan kecil dengan orang tadi, bisa saya tahu siapa namanya?" tanya Melia berhati-hati.

"Cowok yang baru keluar itu?" tanyanya memastikan. Melia mengangguk. "Dia Dave, Dave Aditya, adik saya," jawabnya santai sambil tersenyum ramah.

Melia bernapas lega, ia tersenyum puas.

MY LITTLE BODYGUARD (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang