🍁
Drrtthhh.
Ponsel Melia bergetar, ia segera membuka tasnya untuk memeriksa. Pesan dari Jessie.
"Mel, Dave mau temuin kamu malam ini di Fantastic Caffe."
Melia berpikir sejenak. Ia masih merasa agak takut bertemu orang baru.
Dika mengernyit melihat wajah panik Melia. "Kenapa?"
"Pesan dari kak Jessie, katanya malam ini Dave mau ketemu di Fantastic Caffe," jelasnya.
"Lalu?"
"Lo ikut, ya?"
Dika tertegun beberapa saat. "Kenapa gue harus ikut?"
"Sebenarnya gue agak lupa wajah Dave, kalau ada lo kan bisa ngenalin wajahnya."
"Gue sendiri nggak pernah ketemu Dave," sahutnya.
Melia terkejut. Bagaimana bisa Dika akrab dengan kakaknya, tapi tak pernah bertemu adiknya?
"Kok bisa?"
"Seperti yang lo tahu, Dave itu orangnya misterius, dia cuma ada di cerita kak Jessie yang selalu menganggapnya hampir sempurna tapi jomblo dari embrio. Gue sempat ragu kalau Dave itu beneran ada di dunia ini," jelas Dika.
Melia mengangguk paham. Namun, ia semakin khawatir karena fakta bahwa Dika pun tak mengenalnya. Ia jadi lebih takut pergi sendiri.
"Maka dari itu, lo ikut gue, ya? Gue takut pergi sendiri," pinta Melia sekali lagi.
Dika menghela napas. "Gue pikirin dulu."
****
Setelah berpikir panjang, Dika akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Melia. Ia tak ingin hal buruk yang sama kembali menimpa Melia dan membuatnya kembali khawatir. Selain itu, Dika juga penasaran dengan wujud Dave yang selalu diceritakan oleh Jessie.
Dika berdiri di depan cermin sambil memoleskan pomade pada rambutnya sambil bersiul ria. Dika tampak lebih tampan dengan kaos putih yang dibalut jaket jeans warna abu-abu.
"Tunggu, gue nggak terlalu tampan kan ini?" gumamnya pada bayangannya di cermin.
"DIKA! UDAH SIAP BELUM?" teriak Melia dari luar kamarnya.
Dika beranjak membukakan pintu untuk Melia yang sudah berdiri tepat di depan pintu. Ia tertegun beberapa saat melihat penampilan Melia dari atas sampai bawah, terlihat agak berbeda dari biasanya.
Ia mengenakan dress oranye polos selutut, dibalut rompi jeans warna abu-abu dan rambutnya digerai bebas. Tak lupa riasan tipis membuat wajahnya terlihat segar dipandang.
"Kok samaan?" tanya Dika yang baru menyadari bahwa ada yang sama di antara mereka. Rompi jeans Melia.
"Lo ngikutin gue kan?" tuduh Melia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BODYGUARD (Tamat)
Teen Fiction"Kamu kembali, dengan memulai hal yang tak sama lagi." - Dika. ** Ini kisah Dika yang bertemu lagi dengan Melia, teman masa kecilnya. Kembalinya Melia di perumahan Oranye, membuat Dika harus menjaga Melia selagi Mamanya kerja di Malaysia. Kebersama...