"HUAAAAAAAAATCHIIII!!!" Rae Hee kembali mengambil tisu dan menggunakannya untuk membersit hidung.
Dirinya sudah kedinginan sejak sepuluh menit pembicaraannya dengan Hee Chul beberapa hari yang lalu. Hanya saja, harga dirinya terlalu tinggi untuk menunjukkan hal itu dan memilih menahannya. Dan ternyata benar, begitu Hee Chul pergi dan dirinya berhasil menghangatkan diri untuk menghubungi manajernya, Rae Hee terkena flu berat.
Namun tetap enggan di bawa ke rumah sakit. Karena kalau sampai ada berita dirinya masuk rumah sakit, bukankah Hee Chul akan menertawainya? Mengutuknya sebagai gadis bodoh?
Oh tidak, terima kasih.
"HUAAAAAAAAAAATCCCHH!!" bersinnya lagi. Kamarnya sudah dipenuhi oleh tisu yang tadinya kering, lalu basah, hingga kering kembali. Eu Hyun yang tidur sekamar dengannya memilih mengungsi ke tempat Hye Bin dan Ryeon Woo daripada tertular olehnya.
Jadwal mereka telah dihadiri tanpa Rae Hee selama hampir dua minggu. Dengan alasan bahwa Rae Hee sibuk melakukan kegiatan lain. Tapi tidak ada tanda-tanda dirinya membaik sampai semalam. Hingga manajer oppa mengancam akan membawanya ke rumah sakit hari ini kalau dirinya belum juga membaik.
Dan entah datang dari mana Dewi Kesembuhan, Rae Hee bisa bangkit dari tempat tidur dan matanya sudah tidak lagi memerah. Suaranya juga sudah tidak serak dan kepalanya sudah tidak sakit. Tapi pilek dan bersin-bersin, dengan menyebalkannya, masih tinggal.
Hye Bin kemudian masuk dengan nampan berisi dua jenis mangkok dan segelas air putih ke kamarnya. Itu makanannya setiap hari. Sop panas dan nasi. Royal Lady pasti baru tiba dari jadwal mereka rekaman Goodbye Stage di Inkigayo.
"Makan ini. Habiskan."
"Memangnya kau pernah membawa ke luar mangkok kosong? Kau akan mulai mengomel kalau aku menyisakannya." Rae Hee menggerutu sambil mengangkat sendok dan memakan buburnya sementara Hye Bin tertawa.
"Ya ampun, jorok sekali sih? Ini apa-apaan coba? Jangan bilang tisu bekas ingus?" Hye Bin menatap horor ke sekeliling kamarnya.
Rae Hee menyeringai. "Memang kok."
Hye Bin menatapnya jijik lalu menggeleng-geleng. "Terus... bagaimana kamu masu sembuh? Lah tempat tinggalnya penuh virus begini?"
"Nanti aku bersihkan habis makan. Ini juga kan baru bisa bangun setelah 12 hari di tempat tidur."
"Kamu juga, apa-apaan sih hujan-hujanan begitu?"
Rae Hee menulikan pendengarannya. Tapi gagal saat Eu Hyun menjerit.
"YA AMPUN RAE HEE-YA!!! BELUM DIBERSIHKAN JUGA??! APA-APAAN SIIIH??"
Rae Hee memegang telinganya yang sakit, begitu juga Hye Bin yang mendelik. "Ya ampun, Eonnie! Kepalamu kepentuk ya? Aku kan sakit! Pasien, pasien! Masa harus membersihkan kamar juga?"
Eu Hyun menatapnya gemas dan melemparinya dengan bandana yang gadis itu kenakan. Masuk ke mangkuk bubur.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREWEDDING
RomansaIni tentang harapan yang mungkin masih tersisa. Pertemuan antara dua orang asing yang saling membutuhkan demi memenuhi kepentingan masing-masing. Yang satu untuk menyelamatkan nyawanya sendiri, dan yang satu lagi untuk menyelematkan ibunya.