☆03. Terbayang☆

3.9K 472 53
                                    

Pukul satu dini hari Gyou kembali ke asrama, mereka masing-masing masuk ke dalam kamar untuk beristirahat, termasuk Sakura yang memilih membersihkan tubuhnya dan setelah itu berniat ke kamar Ino untuk mengembalikan speaker yang sempat Sakura pinjam beberapa hari yang lalu.

Tok
Tok
Tok

Sakura mengetuk pintu sesaat, namun belum juga terbuka. Sakura yang sudah terbiasa memasuki kamar Ino, kemudian menekan pin kamar Ino dan segera masuk ke dalam kamar Ino. Bersamaan itu, suara pintu kamar mandi membuat Sakura menoleh, Sakura mendapati Ino baru keluar dari kamar mandi dengan tampak sangat segar, itu pertanda bahwa Ino baru selesai membersihkan tubuh sepertinya. Namun, bukan itu yang membuat Sakura salah fokus, melainkan sesuatu dalam genggaman Ino, sesuatu yang cukup panjang dan sedikit besar.

Dengan penasaran Sakura menyimpan speaker Ino ke atas meja, kemudian Sakura mendekati Ino dan menunjuk sesuatu yang Ino pegang.

"Apa itu, Ino?" tanya Sakura penasaran.

Ino mengangkat barang yang berada di tangannya. "Kau tidak tahu ini?" tanyanya.

Sakura menggeleng polos, ia baru melihat bentuk aneh berwarna coklat di tangan Ino.

"Ini namanya dildo, alat untuk membantumu saat bermasturbasi." Jelas Ino seraya melangkah menuju ranjangnya dan menyuruh Sakura duduk sebelahnya.

"Dildo? Masturbasi? Seperti memainkan milik sendiri untuk memuaskan diri? Kau suka bermasturbasi, Ino?" tanya Sakura penasaran, ia pernah mendengar istilah masturbasi, tetapi tidak dengan dildo.

Ino tertawa melihat tampang polos Sakura, ia tidak berniat merusak kepolosan Sakura, tapi Sakura terlanjur penasaran.

"Tidak suka, hanya beberapa kali, karena rasanya sangat enak saat pelepasan, Sakura. Kau mungkin harus mencoba sesekali, mencoba merasakan sensasinya." Ucap Ino.

"Memang bagaimana melakukannya? Apa Hinata, Shion, dan Tenten juga melakukan itu?" tanya Sakura.

"Ya mana aku tahu! Kalau kau penasaran, tanyakan saja pada mereka. Aku melakukan masturbasi hanya saat ingin saja, kalau mereka, mana aku tahu mereka melakukan itu atau tidak." Jawab ino sedikit mendengus geli melihat reaksi Sakura.

"Saat milikmu basah, coba usap milikmu terus-menerus, kau pasti akan merasakan sensasi aneh pada tubuhmu, mainkan klitorismu. Kau juga bisa membayangkan seseorang dalam permainanmu agar semakin enak!" sambung Ino, menjelaskan seolah ia
adalah guru untuk Sakura.

"Tidak perlu, aku kembali ke kamarku, aku kemari hanya ingin mengembalikan speakermu. Selamat malam, Ino." Pamit Sakura yang segera berdiri dengan berusaha menyingkirkan pikiran mesumnya.

"Selamat malam juga untukmu." Sahut Ino.

Di kamar Sakura, Sakura bergerak gelisah memikirkan perkataan Ino, Sakura berulang kali mengubah posisi tidurnya dari miring kiri dan miring kanan, terus saja begitu. Sakura tidak tahu mengapa dirinya penasaran tentang masturbasi yang dibicarakan Ino. Arah mata Sakura melirik ragu ke bawah, apa ia coba saja sekali?

Sakura segera mengubah posisinya berbaring telentang, ia menutup kedua matanya dengan punggung tangan menutup mulutnya dan satu tangan yang lain mulai menelusup masuk ke dalam celananya. Miliknya tidak basah, tetapi sedikit lembab, jari-jari Sakura perlahan mengelus kewanitaannya dari bawah hingga elusan menuju atas dan jarinya menemukan klitorisnya.

Sakura merasa sangat aneh, sekujur tubuhnya tiba-tiba merasakan sensasi seperti tersengat listrik. Sesegera mungkin Sakura menarik tangannya, ia mengurungkan niat untuk bertindak lebih jauh.

"Aku takut ketagihan, takut tidak bisa lepas dari kegiatan itu!" gumam Sakura, kemudian segera menggeleng keras dan kembali berusaha untuk tidur. Sakura tidak mau mencoba saran Ino, karena saat pertama kali ia menyentuh klitorisnya, ia merasa begitu seductive, tapi dirinya tidak cukup kuat menahan sensasi itu.



Married The Agency Owner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang