Setelah kembali ke negara mereka, Sakura kembali ke asrama Gyou dengan segudang pekerjaan yang sudah menunggunya. Dari pagi hari Sakura berada di luar bersama member Gyou, mereka baru bisa pulang ke asrama setelah pukul delapan malam dan kini mereka semua tengah membersihkan diri di kamar masing-masing.
Tok!
Sakura menyimpan kembali hairdryer di atas meja dengan segera melangkah dan membuka pintu kamarnya yang menampakkan Shion.
"Makan malam sudah siap di ruang televisi." Ucap Shion memberitahu tujuan kedatangannya.
Sakura mengangguk dengan tersenyum. "Baiklah, aku akan segera ke sana. Terima kasih, Shion."
Shion menganggukkan kepala dan kembali pergi menuju ruang televisi. Saat akan keluar dari kamarnya, Sakura mendengar dering ponselnya di atas meja, Sakura akhirnya menutup kembali pintu kamarnya dengan rapat dan mendekati meja untuk meraih ponselnya. Nama Sasuke tertera di layar ponsel, Sakura menggeser layar untuk mengangkat panggilan dari Sasuke dan segera menempelkan ponselnya ke telinganya.
"Ada apa?" tanya Sakura, mereka berpisah tadi pagi dan belum sempat bertemu lagi.
"Tidak ada apa-apa, hanya ingin meneleponmu saja. Kamu sedang apa?"
Sakura sedikit curiga mendengar sayup-sayup suara bising dari tempat Sasuke. Meski tidak pernah ke bar, Sakura tahu tempat yang Sasuke datangi saat ini pasti bar.
"Kamu sedang di bar? Untuk apa?" tanya Sakura yang segera menekan kecurigaannya.
Sasuke tersenyum kecil, terdengar kekehan pelannya. "Apa aku tidak boleh ke bar?"
"Ya, boleh-boleh saja sih. Aku hanya bertanya, bukan melarangmu. Tapi seperti yang aku tahu, bar tempat yang sedikit berbahaya."
"Kamu khawatir?"
"Se-sedikit. Y-ya, sebagai istrimu aku sedikitnya khawatir suamiku terbangun di ranjang wanita lain."
Sasuke mendengus geli. "Banyak juga tidak masalah. Aku tidak sendirian, Amore. Di sini aku bersama Naruto. Kami hanya sedikit minum dan berbicara mengenai sesuatu."
"Sedikit minum? Aku tidak terlalu yakin, bisa saja kalian sampai mabuk berat dan ..., ya, kamu tahu sendiri."
"Tenang saja, aku tidak akan mabuk berat. Sebenarnya aku ingin menemui, tapi kita harus berhati-hati, aku tidak mau menempatkanmu dalam masalah lagi. Jadi, sekarang kamu sedang apa? Melihat jadwalmu seharusnya sudah ada di asrama."
"Baru selesai mandi, aku sampai lupa Shion memanggilku tadi ke ruang televisi untuk makan malam. Nanti aku telepon lagi, ya. Jangan terlalu lama di bar, yaa."
Sasuke tersenyum kecil di seberang sana. "Baik, Amore. Aku masih ingat mempunyai istri yang tidak begitu bebas untuk bertemu."
"Keadaan kita yang tidak memungkinkan, meski aku juga ingin menemuimu. Bye, sa--yang."
"Ya."
Sakura menutup telepon mereka, menyimpan ponselnya kembali di atas meja. Kakinya melangkah mendekati pintu dan membukanya, lalu melangkah keluar sampai akhirnya berada di ruang televisi dan sudah melihat semua member Gyou berkumpul.
"Sakura, duduk di sini." Titah Ino yang menyadari lebih dulu kehadiran Sakura.
Sakura menganggukkan kepalanya, kemudian duduk diapit oleh Ino dan Tenten, sementara di depan mereka terdapat Shion juga Hinata.
"Maaf, kami tidak menunggumu dan makan lebih dulu." Ucap Shion.
"Tidak masalah, aku memang sedikit lama." Sahut Sakura yang mulai mengambil makanan dan memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner
Fiksi Penggemar《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.