Semua member Gyou berkumpul di kantor agensi untuk saling bicara satu sama lain. Sakura sudah memberitahu ketiga member Gyou bahwa dirinya memutuskan untuk keluar dari Gyou.
"Kau serius akan keluar?" tanya Ino memastikan, Ino masih merasa tidak percaya dan sedih jika anggota Gyou semakin berkurang.
Sakura mengangguk yakin. "Aku sekarang sudah menjadi ibu, Ino. Aku merasa ada hal-hal yang tidak bisa sama lagi, termasuk menjadi idol."
"Forehead, tapi idol pria yang sudah menikah dan memiliki anak juga ada. Mereka fine atas itu. Kalau kamu keluar, Gyou hanya tersisa tiga orang, apa jangan-jangan Hinata ikut keluar?" tanya Ino yang kini menatap Hinata. Mengingat Hinata juga tinggal menunggu kelahiran anaknya.
"Gyou bubarkan saja kalau begini, tidak mungkin group tersisa aku dan Ino saja." Timpal Tenten yang sudah putus asa.
Melihat keputusan dan kesedihan member yang lain ikut mempengaruhi Sakura menjadi bingung dan sedih setelah dia keluar, nasib Gyou kemungkinan bubar. Karena tidak ada lagi semangat dalam grup.
"Maaf semuanya, aku juga akan keluar dari Gyou, aku ingin menjadi ibu rumah tangga." Jawab Hinata dengan menunduk menyesal.
"Tidak ada harapan lagi?" tanya Ino dengan hembusan napas frustasi.
"Sudah jelas tidak ada, Ino. Gyou bubar, kita tidak bisa mempertahankan grup ini berdua. Aku sudah tidak bersemangat dalam Gyou. Aku akan fokus solo dan juga mengambil kesempatan lain yang bisa aku coba." Jawab Tenten.
"Maaf ...," cicit Sakura yang merasa bersalah.
"Semenjak kematian Shion, Gyou memang sudah berbeda. Seperti ada bagian yang hilang dan mengubah rasa semangat semua member Gyou." Balas Ino pada Sakura.
"Setelah ini, rencanamu selanjutnya apa, Ino?" tanya Sakura yang kemudian memperhatikan Ino.
"Sepertinya aku akan fokus ke dunia akting, menjadi aktris dan mengambil pekerjaan yang aku suka. Ada beberapa tawaran pekerjaan yang terhambat karena aku masih menjadi bagian Gyou." Jawab Ino.
Sakura mengangguk paham, Tenten dan Ino telah mempunyai rencana mereka masing-masing. Jalan mereka sudah berbeda dari sekarang.
"Aku sangat senang bisa bertemu dan bekerja sama dengan kalian, kalian sangat luar biasa dan pekerja keras." Ucap Sakura dengan senyum terharu kepada semua anggota Gyou yang tersisa.
Mereka berempat saling menatap bergiliran satu sama lain, secara otomatis mereka berempat berpelukan dan menangis terharu mengingat selama bertahun-tahun hidup bersama di asrama dan berjuang bersama.
☆EPILOG☆
Sasuke mendekati Sakura yang tengah menyusui Sarada di atas ranjang mereka. Sasuke baru saja selesai membersihkan tubuh setelah dari kantor.
"Tidak ada masalah?" tanya Sasuke memastikan bahwa istrinya dalam keadaan baik.
Sakura menoleh sembari mengangguk. "Tidak, kami berbicara cukup lama sembari mengenang kebersamaan. Semua pada akhirnya memilih jalan masing-masing. Aku cukup sedih dan merasa bersalah. Huft ..., bagaimana di agensi? Tidak ada masalah, 'kan?"
"Aman terkendali. Memang sangat disayangkan, Gyou ingin dibubarkan. Namun, aku sadar ini salahku dari awal. Namun, lagi-lagi jika aku menyesali tindakanku yang lalu, kita tidak akan ada di posisi sekarang. Kita tidak akan memiliki Sarada." Sasuke berbicara sembari memegang tangan mungil Sarada dan sedikit mengayunkannya.
Sasuke paling menyukai tangan Sarada, tangan yang terasa lembut dan akan menggenggam jarinya secara otomatis. Sasuke selalu menyukai perasaannya ketika Sarada menggenggam jarinya sembari melihat wajah Sarada yang tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner
Fanfiction《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.