Tiba hari di mana Sasuke kembali pulang ke negara asalnya, Sasuke segera menyalalan ponsel untuk mengabari Sakura bahwa ia telah sampai di bandara.
"Sakura," panggil Sasuke ketika panggilan teleponnya tersambung dengan Sakura.
"Aku sudah sampai." Lanjut Sasuke selagi memperhatikan ke sekitarnya untuk menemukan keberadaan Yamato.
"Yamato-san sudah menunggu di sana, sementara aku di mobil, sayang. Agak riskan kalau aku ikut keluar."
"Ya, memang seharusnya kamu di mobil. Aku sudah melihat Yamato, Sakura. Tunggu sebentar, aku akan segera datang."
"Baik, aku tunggu."
Panggilan telepon mereka berakhir bersamaan dengan langkah Yamato yang berhenti tepat di depan Sasuke dan menunduk.
Sasuke segera mengikuti Yamato menuju parkiran yang mana tempat Sakura telah menunggu. Sebelum ia pulang, Sakura sudah memberitahu bahwa ingin menjemput Sasuke. Sesampainya di mobil, Yamato segera membuka pintu mobil dengan Sasuke yang langsung masuk dalam gerakan cepat agar berhati-hati dari paparazzi. Sebelum masuk ke dalam mobil, Yamato sempat memperhatikan sekitarnya.
Cup!
Sakura langsung mencium bibir Sasuke ketika suaminya masuk ke dalam mobil. Sakura menyambar bibir Sasuke dengan melumatnya dan dibalas oleh Sasuke yang segera mencondongkan tubuhnya. Ketika mendengar pintu terbuka, Sasuke dan Sakura segera melepaskan diri dan meluruskan tubuh mereka. Yamato menduduki jok mengemudi, mulai menjalankan mobil.
Secara refleks tangan Sasuke dan Sakura saling bertautan dalam genggaman yang mengerat. Mereka saling menatap dalam diamnya.
"Kenapa kamu seperti memikirkan sesuatu?" tanya Sasuke ketika melihat sorot mata Sakura yang sedikit tidak fokus padanya. Tampak seperti sedang berpikir.
Sakura tersenyum. "Kamu menyadarinya? Nanti aku jelaskan di rumah." Jawab Sakura yang terdengar misterius.
Alis Sasuke menukik bingung, teringat tidak ada berita panas Sakura di media. Namun, Sakura terlihat stres, tampak dari sorot matanya dan berulang kali terdengar menghela napas berat.
"Ada masalah? Mengapa tidak segera memberitahuku?"
"Kita bahas di rumah, sayang. Kamu juga baru pulang, aku tidak mau langsung membahasnya di sini. Oke?"
"Oke, kita bahas di rumah." Balas Sasuke setuju.
☆32☆
"Katakan sekarang, Amore." Pinta Sasuke ketika mereka baru masuk ke dalam rumah.
Sakura menghela napas, suaminya tidak terlalu suka menunda sesuatu. Sakura segera menarik tangan Sasuke ke ruang tamu dan mengajak Sasuke untuk duduk bersama di sofa.
"Aku harap kamu siap mendengarnya." Ucap Sakura yang kemudian mengeluarkan sebuah surat dari tasnya.
Sasuke memperhatikan amplop surat dalam genggaman tangan Sakura, kembali terdengar helaan napas dari mulut Sakura. Sasuke mulai menebak-nebak isi surat tersebut yang misterius. Sakura mengambil tangan Sasuke yang kemudian disimpanlah surat tersebut di atas telapak tangan Sasuke.
"Karena dalam sebulan lebih semenjak kematian Shion ...," Sasuke membuka surat selagi mendengarkan perkataan Sakura. " ..., jadwalku sangat padat sampai aku tidak menyadari bahwa seharusnya menstruasiku datang-"
"Kamu hamil?" potong Sasuke terkejut ketika baru menyadari isi surat tersebut. Sasuke menatap mata Sakura yang tampak sedikit sedih.
Sakura mengangguk. "Aku baru mengeceknya dua hari yang lalu, ternyata aku benar hamil. Ini tidak sesuai dari rencana kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner
Fanfiction《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.