Setelah melakukannya, mereka tertidur selama dua jam. Sasuke lebih dulu terbangun, menyandarkan kepalanya ke kepala ranjang dengan menarik Sakura ke dalam pelukannya, hingga tidak lama kemudian akhirnya kedua mata Sakura terbuka. Seketika Sakura menoleh ke arah jam, melihat pukul berapa dirinya terbangun.
"Masih ada beberapa jam lagi, atau nanti pagi-pagi buta kamu pulang." Usul Sasuke yang mengerti kecemasan Sakura.
"Aku takut ada yang masih bangun dan aku sempat bilang pada Shion bahwa aku akan pulang tengah malam." Balas Sakura yang merasa perlu berhati-hati.
"Katakan saja kamu tinggal di rumah nenekmu, jarak dari sini tidak jauh dari rumah nenekmu. Mudah bukan?"
Sakura terperangah, ia baru menyadari hotel yang mereka datangi tidak jauh dari rumah neneknya. "Kamu benar-benar sudah merencanakan ini dengan matang!"
Sasuke sedikit terkekeh. "Tentu saja, aku sudah memberitahu bahwa aku bermain aman."
Sakura menganggukkan kepalanya, kemudian merilekskan dirinya dalam pelukan Sasuke yang hangat.
"Mengenai hubungan kita, aku sudah tahu rencana Hinata menyembunyikan pernikahan selama lima tahun. Tapi, sayang, aku merasa kabar pernikahan kita bisa menjadi boomerang untuk agensimu dan beberapa perusahaanmu. Aku takut ada yang menjadikan hubungan kita senjata, mungkin oleh pesaing bisnismu dan sebagainya. Apa tidak sebaiknya kita umumkan pernikahan dari sekarang? Agar masalah tidak semakin melebar. Eh, tapi, berbahaya untuk Group Gyou dan group lain. Para member Gyou masih memiliki banyak mimpi dan pasti orang-orang yang bernaung di agensimu juga memiliki mimpi dan harapan."
"Karirmu juga terancam, Sakura. Kamu baru debut selama tiga tahun lebih, riskan jika kita memberitahu media pernikahan kita sekarang. Akan banyak komentar miring terhadapmu."
"Aku tahu, aku baru memulai karirku, satu skandal saja bisa menghancurkannya. Tapi lebih berbahaya jika kabar pernikahan bukan bersumber dari kita, sayang."
"Maaf, aku menempatkanmu dalam posisi tidak menguntungkan. Aku akan segera menemukan jalan keluarnya. Kamu menyukai menjadi idol?"
"Untuk saat ini aku menikmatinya, tapi aku sadar tidak akan selamanya aku menjadi idol. Mungkin di masa depan aku memilih menjadi penyanyi atau pensiun dari dunia hiburan."
"Apapun itu, aku mendukungmu."
Sakura menatap Sasuke, tanpa sadar mereka saling menatap dalam dengan Sakura yang lebih dahulu menggapai bibir Sasuke, melumatnya dengan lembut. Ciuman mereka berlangsung sesaat, tangan Sakura seketika menutup mulut Sasuke.
"Sudah cukup, aku tidak berniat menggodamu." Gumam Sakura kembali menyandarkan tubuhnya dengan memandangi langit-langit kamar hotel.
Sasuke tersenyum dengan sedikit mendengus. "Aku sudah tergoda."
"Maka hentikan, sebelum kita lupa diri. Aku masih punya tanggung jawab besok pagi, aku bahkan belum menemukan waktu yang tepat untuk membicarakan tentang pernikahanku pada member Gyou, kami masih sama-sama sibuk."
"Kamu akan baik-baik saja, jika memberitahu mereka?"
Sakura menghela napas berat. "Entahlah, aku tidak tahu respon mereka akan bagaimana."
"Jika belum yakin, tidak usah terburu-buru memberitahu mereka. Kamu harus menyiapkan mentalmu untuk kemungkinan buruk jika mereka tahu."
"Ya, aku mengerti. Aku merasa bersalah karena mengancam karir mereka."
"Aku yang bersalah, aku yang terlalu gegabah mengambil tindakan. Namun, jika aku tidak gegabah, kita tidak akan seperti ini."
Sakura kembali menatap kedua mata Sasuke dengan mengulum senyum. Sakura juga sadar menyesali masa lalu, tidak akan berarti apa-apa untuk keadaan mereka yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner
Fanfic《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.