I Am Antagonis Wife | KY.

Chapter 14

Selamat membaca
🤗🌿🐣
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pria dengan pakaian formal nya, berjalan di karpet merah khas istana kerajaan. Ia di bimbing oleh seorang kepala pelayan di istana Glass ini.

Dia, Victor.
Tuan Duke kebanggan rakyat Alphonsus. Dan kesayangan dari Zoe, Tokoh utama kita.

Kepulangan dirinya dari perbatasan diketahui oleh pihak kerajaan dan dia pun di panggil oleh Raja. Awal nya ia menolak, tapi raja mengancam jika ia menolak, Zoe akan dalam bahaya. Sangat licik memang, ia tahu.

Ia pun sampai di pintu masuk aula kerajaan, pintu dengan berbagai corak dan sangat tinggi dan besar.

" Kita sampai Tuan Duke, silahkan masuk "
Sang kepala pelayan membuka kan pintu, dan Victor hanya mengangguk.

Di sana, duduk di kursi kebesaran.
Seorang pria dengan baju khas seorang Raja yang terlihat mewah dan berat, dengan janggut putih yang ada di sana. Memiliki surai yang sama dengan sang anak, Kuning keemasan. Dengan mata biru langit, menyorot Victor tajam.

" Saya menyapa Yang Mulia, semoga berkah dari dewa menyertai Anda "
Victor hormat ala prajurit, dengan menunduk hormat.

" Ho, akhirnya anjing ku datang "
" Datang kepada majikan nya "
Senyum sinis,

Victor diam, tetap menunduk.
Tangan nya terkepal erat.

" Ya, Saya datang Yang Mulia "
Ia meringis menunduk,

Sang Raja, Carles menumpu tangan nya pada tangan kursi. Menyorot tajam,

" Lalu kau kenapa kembali? "
" Bukan aku bilang, tempat mu itu di hutan? "

Victor terdiam,
" Hei, kau mau membunuh aki tua itu? Dia terus mengoceh"

Suara itu memenuhi pikiran nya,
" Biarlah dulu "
Ia bergumam

" Kau terlalu naif! Huh"

Victor tersenyum,
' bukan sekarang waktu nya, ada gadis yang harus ku jaga'

" Kau bisu? "
" Tidak Yang Mulia"
" Jadi? "
" Saya akan kembali ke perbatasan nanti malam " Jawab Victor tegas
" Tidak sekarang? "
" Tidak "
" Aha! Aku lupa kau punya istri di rumah, lakukan tugas mu sebagai suami lalu pergi! Lakukan tugas mu! "
" Baik Yang Mulia! "

Victor berdiri lalu pergi meninggalkan Carles yang menatapnya dengan tatapan sulit di artikan.

" Dia sudah dewasa, Yohannes "

***

Kereta kuda pun berhenti.
Zoe datang ke kediaman Count Hendrik. Seperti biasa, dirinya di temani oleh Emily dan Brayn. Kalian bertanya dimana ira? Ia pergi bersama Elisa dan Weny untuk mengecek toko bagian timur yang akan di jadikan toko makanan. Dan sekalian membeli persiapan untuk akademi Elisa.

" Hufh hah, segarnya... Kediaman Count yang terbaik dalam hal beginian " Puji nya

Tiba-tiba datang lah pasangan pasutri dari dalam kediaman dengan berlari tergopoh-gopoh.

" Sa-salam hormat Nyonya Duchess! Maafkan kami, terlambat datang untuk menyambut " Ucap Count Hendrik

Count Hendrik dengan rambut coklat klimis, pakaian formal, menatap Zoe dengan tidak enak. Berbeda dengan istri nya, Countess Fiona. Beliau menatap Zoe dengan tatapan malu-malu dan berbinar. Seperti anak kecil.

" Beri salam kepada nyonya Duchess, dear " Ucap Count Hendrik
" Ah, ma-maafkan saya nyonya. Saya kagum hingga lupa memberi salam" Zoe terkekeh canggung
" Salam kenal nyonya, selamat datang di kediaman kami yang sederhana ini. Mari masuk, kami sudah menyiapkan beberapa cemilan sebagai ucapan Terima kasih sudah datang "