Chapter 27

740 45 0
                                    

Seorang wanita dengan surai kuning kusam tengah sibuk melayani para pelanggannya di sebuah toko sihir terkemuka disana.

" Ada tongkat sihir untuk elemen es tidak? " Tanya seorang pria dengan jubah biru dengan corak salju disekitarnya

" Sebentar tuan, akan saya ambilkan " Ucapnya ramah,

Dia pun masuk kedalam dann bertemu seorang wanita paruh baya dengan surai putih yang tetap memiliki aura kecantikan tengah berkutat dengan eksperimen nya.

" Ada pelanggan lagi, Wen? " Tanya nya
" Iya kak, mau minta tongkat elemen es " Ucapnya mendekati lemari kayu yang menyimpan tongkat-tongkat dari berbagai elemen
" Oh, ambillah. Nanti aku akan mengganti beberapa tongkat yang rusak"  ucap gadis bernama Weny itu semangat

Kalian ingat tidak, 9 wanita yang diselamatkan oleh Zoe dari perdagangan budak. Dan mereka pun dipekerjakan oleh Zoe di toko yang dia bangun. Weny Claire, Elisa Analisse dan Chesna Briar, mereka mendapatkan kesempatan untuk bekerja di toko Sihir. Karena sihir mereka lebih banyak daripada yang lain.

Toko itu berada sangat jauh dari keramaian, terpelosok dan dekat dengan hutan abadi. Tapi lumayan jauh sih dari wilayah perbatasan. Jadi, toko mereka sedikit lebih sepi dari yang lain.

" Terima kasih, berkunjung kembali ya Tuan " Ucap Weny ramah

Yang tak digubris oleh pria bertudung tadi, Chesna menepuk bahu Weny.

" Aku merindukan Elisa " Ucap Weny menghela nafas keras,

Elisa, gadis kecil imut itu, dimasukkan kedalam akademi kerajaan atas saran Zoe di chapter sebelumnya. Dia sangat berbakat hingga dia dijuluki Kebanggaan Alphonsus oleh teman-teman akademi nya.

" Aku juga, lebih merindukan nyonya" Ujar Chesna

Weny terdiam,
" Benar, jangan seperti itu, nanti nyonya di alam sana tidak tenang lho " hibur nya

Chesna mengangguk, hanya saja ada setitik harapan di lubuk hatinya untuk bertemu dengan nyonya nya itu.

' Ting '

" Selamat sore Tuan, ada yang bisa kami bantu? " Tanya Chesna

Seorang gadis muda dengan surai pink, bersama seorang pria muda dengan surai pirang.

" Yang Mulia? " Kaget keduanya,
Buru-buru mereka memberi hormat.
Benar, pria itu adalah Putra Mahkota. Bersama seorang gadis lugu bersurai pink.

" Jangan terlalu formal " Ujar Lion terkekeh,

" Ada yang bisa kami bantu, Yang Mulia?" Ulang Chesna

" Ada, aku ingin memberikan hadiah untuk tunangan ku " Ucap Lion gembira

" Tunangan anda? Tapi kenapa saya tidak melihat Tuan Putri? Apakah tidak anda ajak? " Tanya Chesna celingukan

" Apa maksud mu? Tunangan ku satu-satunya adalah gadis ini. Gabriella Charlotte Anabelle. Benar kan sayang?" Ujar Lion, mata biru nya sekilas terlihat aneh

Seperti ada bayangan hitam di dalam sana. Chesna dan Weny saling pandang heran dan bingung. Mungkin karena mereka terlalu kudet dan jauh dari ibu kota. Mereka jadi ketinggalan informasi.

" Benar Lion, aku adalah satu-satunya tunangan lion. Jadi, Lion mau memberiku hadiah apa? " Tanya Charlotte bergelayut manja di lengan Lion

" Oh ya sampai lupa, tolong berikan tunangan ku kalung termahal di toko ini" Ujar Lion

" Baiklah Yang Mulia, mohon tunggu sebentar. Yang Mulia beserta nona, bisa menunggu di kursi sana"
Ucap Weny

" Baiklah, ayo Lion "

I Am Antagonis Wife | KY. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang