Chapter 17

4.4K 323 1
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran
.
.
.
.
.

Michael Bell Swania.
Pria dengan surai putih undercut. Jangan lupakan wajah imut nya, karena dia masih sangat muda. Sekitar 19 tahunan, tapi dia sangat jenius.

Dan paling menarik di antara semua yang di miliki anak itu, kedua mata yang berbeda. Yang kanan merah, yang satunya kuning emas. Istilah ilmiah nya, Heterochromia.

Jika di dunia nyata, kejadian ini memang jarang di temui. Karena memang, keberadaannya sangatlah langka. Sekitar 11 dari 1000 orang di Negara Amerika.

Sifat nya di kenal dingin dan judes, mulutnya seperti duri yang bisa menusuk kapan saja. Jika dia tertarik dengan sesuatu, dia akan melancarkan aksi gilanya itu.

Aksi gila nya ini mendapatkan apresiasi oleh Ketua Menara Sihir. Dan di angkat menjadi murid satu-satunya beliau. Dan memiliki akses seenak hati masuk ke ruangan rahasia beliau. Enak sekali kan?

Dan jangan lupakan bahwa, dia adalah anak bungsu di keluarga Swania. Dan tercerdas di antara saudara lainnya.

Aku mengangkat gaun ku,
" Senang bertemu dengan anda, Tuan Muda "

Anak itu terdiam, mengangkat alis lalu tertawa.
" Aku lebih muda dari mu loh lady. Tidak kah kamu merasa aneh? "
" Pangkat kita juga setara, "

Ungkap nya benar sih,
Sedikit menyinggung kasus ku sebenarnya. Tapi tak apalah, dia hanya anak kecil.

" Saya tau, saya hanya merasa sayang saja " Jawab ku
" Merasa sayang? Dengan ku? " Tanya nya
" Benar "
" Ya, itu bagus "

Aku menyerngit bingung,
Michael terdiam, lalu mengangguk.

" Bagaimana my lovely brother? " Ia melirik Abigail dan kedua asisten ku

Aku tertawa, merasa lucu melihat wajah kedua saudara itu. Si jail Michael dan si sabar Abigail. Cocok dijadikan Dj. Aku jadi rindu di dunia lama ku.

" Aku ingin kalian bertiga keluar "
" Biarkan aku dengan lady membicarakan sesuatu hal yang penting"

Bagus nak, kamu sangat peka!!

" Hei, apa ada hal seperti itu? Nyonya kami sudah bersuami! " Tolak Emily

" Aku tak akan melakukan macam-macam, hei kalian memikirkan apa! Aku masih anak kecil di sini! " Ia berteriak marah dengan lucu

" Tapi, nyonya tidak mau bersama mu! " Tolak Abigail

" Ya Tuhan! Percayalah padaku! Lady! Bantu aku cepat! "

Aku terkekeh,
" Baik baik, anda sangat lucu saat merajuk. Saya akan membicarakan hal penting kepada Tuan Muda ketiga. Brayn, Emily, Tuan dokter, saya baik-baik saja. Jangan khawatirkan saya. Ini pilihan saya "
Jawab ku menatap mereka, berusaha membuat mereka paham maksudku.

Ketiganya menghela nafas kompak,
Saling melirik membuat ku takut takut.

" Hish, aku bilang aku nggak akan macam-macam! DELETE! "

-dan ketiganya menghilang.
Membuat ku terkejut.
Aku menatap nya,

Anak itu menoleh,
" Hah, maaf. Mereka akan aman di tempat mereka. Mari kita diskusikan alasan anda kemari "

Anak itu menjentikkan jemari nya,
Dan munculah sofa panjang. Lengkap dengan karpet, meja, dan aneka ragam makanan.

Ia duduk di sofa ujung, menompa dagu nya dan menyenderkan diri pada tangan sofa. Menatap ku yang masih berdiri bingung,

I Am Antagonis Wife | KY. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang